hbac
u sudah duduk daddynya. Sedangkan di sofa sebelah kanan ada Revano. Sofa sebelah
pak Kardi. Setelah sarapan, Re
d?" Tanya Ad
ulah yang membuatnya bingung. Kenapa mereka berku
kamu putus de
ma sekali tidak pernah cerita
ik Adhiti di
n adalah Revano. Itupun hanya sekali, r
?" Tany
n apapun Adhiti! D
belum pernah bertemu dengannya. Bagaimana mungkin orang yang tidak pernah bertem
dari teman dan kolega daddy juga ada. Da
mempertahanka
ksakan, dad. Adhiti tidak bisa mencintai pria yang daddy katakan itu. Adhiti mencintai Albian. Dan kami sudah c
lum terlambat. Bagaimanapun juga abang dan daddy tidak setuju k
Adhiti tidak pernah tidak setuju dengan teman kencan yang bang Revano kenalkan kepada Adhiti. Bukankah, kalian hanya sekali bertemu saat Albian menga
antakan. Masalah datang lagi, saat ke
a dengan seorang pria. Bagaiman bisa daddy meminta Adhiti
rsamanya. Adhiti mohon, bisakah masalah ini clear
lihkan pandangannya kep
mengizinkan pak Kardi mengantarkan putri saya untuk bertemu dengan pria itu. Saya melarangnya, mul
pak Kardi. Adhiti
antarmu kesana tanpa
setuju!!!"ucap
ena dia tidak sama seperti anak anak dari kolega daddy. Apa
mengingatkan Adhi
k." Ucap T
addy mohon jangan Albian. Siapa saja pria yang kami cintai. Tapi
lasannya? Beritahu Adhiti, kenapa
begitu juga
mempunyai alasan apapun, bukan? Lalu kena
a kepadamu. Hanya saja, daddy
san keluarganya. Tidak ingin perdebatan sem
k!" Kata Theo me
untuk tidak bertemu dengan
ti meminta daddy untuk berhenti mencinta
ter
rpisah dengan seseorang yang daddy c
gkah menj
*
dis itu melamun selama perjalan pulang dari kampus. Dia me
Adhiti bapak juga kena masa
dhiti hanya di bali
apa. Lagipula, tuan tidak memarahi saya. Tuan
. Pak Kardi fokus ke
rtemu sebelumnya? Atau apakah ada sesuatu dah
sejak dulu tugasnya menemani nona Adhiti. Sedangkan daddy non Adhiti. Ad
apapun lagi. Dia mem
bersamaan. Albian yang marah kepadaku tanpa alasan yang jelas. Daddy dan bang Revano yang tidak men
paikan sedikit pendapat?" T
dengan Adhiti. Karena ti
a p
ti demi kebaikan anaknya. Tuan bukanlah tipikal orangtua yang mengekang anaknya. Selama saya bekerja bersama keluarga non
ku tidak pernah pacaran ataupun dekat dengan pria. Aku susah untuk jatuh cinta. Dia adalah pria yang pertama berhasil
erlebihan dan kekanak kanakan. Tapi, cinta tidak bisa dipaksa. Dia datang di hati dan perasaan.
san apa yang membuatnya marah kepa
ialah saksi bagaimana Adhiti jatuh cinta kep
i saksi perjuangan Adhiti
dangan melihat Adhiti
cintai. Tapi jika rahasia yang selama ini ditutupi oleh keluarga non Adhiti menguap. Saya yakin, non Adhiti yang nantinya akan tersakit
*