img Terjerat Pesona Dokter Tampan  /  Bab 2 Belah Duren | 2.38%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Belah Duren

Jumlah Kata:1886    |    Dirilis Pada: 20/01/2024

ara tamu undangan tentu membuat Kia berkeringat. Karena rasa letih yang mendera, Kia tidak ingin berlama-lama menghabiskan waktu di dalam kamar mandi meskipun sebenarnya bathub yang tela

enggosok gigi. Setelah mematikan aliran shower Kia bergegas ke luar dari partisi shower. Na

ang mendadak terasa pusing karena kecerobohannya. Kia melupakan jika dirinya sedang tidak berada di

mata. Mana mungkin dirinya memakai ulang underwear yang sudah dipakainya sejak siang tadi. Jika sebelumnya dirinya terbiasa tidur tanpa mengenakan underwear tapi tidak mungkin untuk malam i

dak boleh terjadi!" Kesal K

s ranjang dengan memainkan ponselnya. Kia kembali menutup pintu dan bersandar di sana. Kepala Kia tertunduk, menelisik penampilan pol

ta tolong?" ucap K

h kamar mandi. Dari tempatnya berada Bimo hanya bisa melihat sebagian wa

seraya beranjak dari ranjang la

n dekat-dekat!" pekik Kia dengan p

napas panjang dengan kedua tang

embari merasakan wajahnya yang memanas.

suami istri jadi sah-sah aja kan klo aku lihat tubuh istriku sendiri," ja

Tukas memekik Kia dengan deb

lalu berpura-pura h

tersenyum. Sebenarnya Bimo masih ingin menggoda Kia tapi mengingat acara mereka berdua

u segera mengambilkan handuk ber

k mengulurkan handuk untuknya. "Tolong ambilkan underwear Kia di koper ya?" Setelah mengatakan

baran jantungnya yang sejak tadi menggila sedangkan Bimo terlihat dengan santai m

ik Kia yang tanpa sadar ia hidu aromanya. Aroma wangi nan lembut dari pengharum pakaian yang men

ak Kia dari celah daun pintu saat melihat Bimo

g seketika tersadar dari pikirannya

a yang begitu tenang sekaligus menyingkirkan pikirannya yang mulai rusuh. Tak seperti di kota Bandung dan Jakarta yang memang tidak pe

ir-pikir semuanya terasa lucu dan tak terduga. Dirinya pertama kali bertemu dan berkenalan dengan Azka saat masih menempuh pendidikan kedokteran di Jakarta. Saat itu mereka berkenalan saat masa ospek dan merasa cocok satu sama lain lantaran sama-sama bisa berk

pada Kia adik Azka saat acara pernikahan sahabatnya tersebut. Diam-diam Bimo memperhatikan Kia. Hanya itu yang selama ini bisa Bimo lakukan. Mengagumi diam-diam gadis irit bicara tersebut tanpa satupun orang yang tahu. Tak ada hal istimewa dari dirinya untuk mendapatkan ha

gera melaksanakan salat isya. Setelah salat Kia kembali menatap Bimo dari balik kaca. Laki-laki itu masih tampak asyik dengan lamunannya. Kia terdiam dal

akkan sisir yang baru saja digunakannya. Sejenak Kia mem

dak bisa benar-benar tidur. Pikirannya melalang buana pada sosok laki-laki yang saat ini masih berada di balkon. Kia kembali bangun, kedua orang tuanya tidak pernah mengajarkan dirinya bersikap kurang ajar p

ah selera. Mereka berdua tidak makan sejak tadi siang. Pagi pun mereka hanya s

uskan dengan kasar Kia bangkit. Kakinya mel

" ucap Kia tampak ragu-ragu. Seketika Bimo menatap Kia

dengan tersenyum yang menurut Ki

untuknya, Kia kembali masuk kamar ya

adi siang Mas belum makan," ucap Kia la

reng," balas Bimo seraya mengangkat t

ada Bimo dengan keras sembari memberontak i

ap Bimo menggantung setelah mendu

ihat Bimo hanya tersenyum membuat Kia kembali mempertegas keinginann

nya," goda Bimo dengan menyeringai lalu kembali berkata-kata, "kamu tenang

uangkan nasi sedangkan Kia hanya mampu terdiam sembari m

ikit," ucap Bimo sembari menyodor

itu ke luar dari kamar. Meletakkan di samping pintu kamar hotel begitu saja. Tak langsung tidur, Bimo memilih membaca majalah yang tersedia di nakas sampingnya sedangkan Kia lebih memilih membuka akun soal media untuk mengali

kamu istirahat dulu," ucap Bimo yang kini tengah mereba

ih asyik ini," balas Kia tak acuh sembari membalas s

ponsel di tangan Kia, meletakka

a sembari menatap Bimo tajam. Ingin rasanya Kia merebut kembali

asih nakal kita belah duren sekarang!" ancam Bimo yang sukses membu

nggak mau!" tolak Kia

an menahan senyuman. Sungguh ekspresi wajah Kia

ak dari ranjang, berjalan menuju pintu dengan menghentakkan kaki keras. Namun

kan waktu yang tepat baginya untuk mendapatkan tausiah panjang kali lebar dari kedua orang tua

gkah laku lucu istrinya. Lalu saat Kia

jang kosong di sisinya denga

angkah mendekati ranjang. Di tatapnya

!" tegas Kia sambil meletakkan sebuah gulin

balas Bimo lalu membalikkan ba

hati Kia berharap jika besok akan berjalan baik-baik saja seperti hari-hari biasa.

img

Konten

Bab 1 My Wedding Bab 2 Belah Duren Bab 3 Laki-Laki Penebar Pesona Bab 4 Kehidupan Baru Bab 5 Drama Pengantin Baru Bab 6 White Chocolate Bab 7 Suami Jahil Bab 8 Laki-Laki Penggoda
Bab 9 Ketakutan Kia
Bab 10 Speechless 1
Bab 11 Speechless 2
Bab 12 Masa Lalu Kia 1
Bab 13 Masa Lalu Kia 2
Bab 14 Talak Aku, Mas! 1
Bab 15 Talak Aku, Mas! 2
Bab 16 Red Lingerie 1
Bab 17 Red Lingerie 2
Bab 18 Pembuktian 1
Bab 19 Pembuktian 2
Bab 20 Perempuan Tanpa Mahkota 1
Bab 21 Perempuan Tanpa Mahkota 2
Bab 22 Laki-laki Posesif 1
Bab 23 Laki-laki Posesif 2
Bab 24 Mawar Kuning 1
Bab 25 Mawar Kuning 2
Bab 26 Firasat Buruk 1
Bab 27 Firasat Buruk 2
Bab 28 Terulang Kembali 1
Bab 29 Terulang Kembali 2
Bab 30 Terulang Kembali 3
Bab 31 Kehilangan 1
Bab 32 Kehilangan 2
Bab 33 Kejujuran Bimo 1
Bab 34 Kejujuran Bimo 2
Bab 35 Aku dan Rintik Hujan
Bab 36 Kota Kembang 1
Bab 37 Kota Kembang 2
Bab 38 Sweetest Love
Bab 39 Poligami
Bab 40 Poligami 2
Bab 41 Program Bayi Tabung
Bab 42 Program Bayi Tabung 2
Bab 43 Prosedur Bayi Tabung
Bab 44 Prosedur Bayi Tabung 2
Bab 45 Hasil IVF
Bab 46 Masa Terpuruk Kia
Bab 47 Saling Menggoda
Bab 48 Ibu Pengganti
Bab 49 Ibu Pengganti 2
Bab 50 Pelajaran untuk Kia
Bab 51 Kesehatan Mental Kia
Bab 52 Kesehatan Mental Kia 2
Bab 53 Balas Dendam
Bab 54 Balas Dendam 2
Bab 55 Penampilan Baru Kia
Bab 56 Penampilan Baru Kia 2
Bab 57 Bertemu Mantan
Bab 58 Cemburu Berakhir Ranjang
Bab 59 Cemburu Berakhir Ranjang 2
Bab 60 Kebetulan Bertemu Mantan Lagi
Bab 61 Kebetulan Bertemu Mantan Lagi 2
Bab 62 Gara-gara Perawat Julid
Bab 63 Gara-gara Perawat Julid 2
Bab 64 Masalah Baru
Bab 65 Masalah Baru 2
Bab 66 Menikahlah Lagi, Mas!
Bab 67 Menikahlah Lagi, Mas! 2
Bab 68 Kepergian Bimo
Bab 69 Kepergian Bimo 2
Bab 70 Dihukum Rindu
Bab 71 Dihukum Rindu 2
Bab 72 Batas Kesabaran Ardan
Bab 73 Batas Kesabaran Ardan 2
Bab 74 Mogok Makan
Bab 75 Mogok Makan 2
Bab 76 Hasil Lab Kia
Bab 77 Kabar Bahagia
Bab 78 Kabar Bahagia 2
Bab 79 Trimester Kedua
Bab 80 Kelahiran Anak Azka
Bab 81 Menyambut Kehadiran Baby Twin's
Bab 82 Menyambut Kehadiran Baby Twin's 2
Bab 83 Menjadi Orang Tua Baru
Bab 84 Menjadi Orang Tua Baru 2 (END)
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY