it dari posisi duduknya, membuat Anggun menjadi kesal. Ar
n harin
di sampingnya. Dimas masih tidak menyangka jika dirinya sudah menikah lagi
n hari Dimas semakin merasa nyaman dengan Luna. Dimas pun bangkit untuk mencuci wajah bantalnya. Untuk meng
r
gan cepat mengambil ponsel. Rupanya
ada apa
hari tidak bekerja? Kamu me
bar kepada bosnya jika ia sudah menikah. Mungkin Dimas harus se
aaf, saya lupa me
Kamu tidak datang sehari saja kami
n menghela napas dengan pasra
u
jika nanti Aruma atau keluarga Luna melihat dirinya bekerja. Tapi jarak antara rumah Luna dengan tempatnya bekerja sang
una yang masih tertidur. "Bagaimana caranya aku untu
telah dirasa semua selesai, Dimas pun bersiap-siap ia harus segera menuju tempatnya bekerja yang lama. Karena jarak yang lumayan jauh
orang pria mendekati Dimas, dengan lap meja yang
kin aku tidak akan bekerja di sini lagi, aku harus memulai hidup ba
erja langsung tertegun. Ia tidak menyangka jika setelah
an pekerjaan dengan gaji lebih
al di sini lagi," jawab Dimas. Namun Bruno jus
menikah, tinggal di man
dah bercerai dengan Dewi. Dimas terdia
bercerai, dan aku su
besar ini?" Bruno tak habis pikir, bagaimana bisa Dimas yang sudah lama dengan
rimana menikah
erhenti, ketika melihat Andre-Bos Dimas yang sudah datang
mas merasa tidak enak hati. "Mungkin saya akan bekerja hari
ji saya terlalu kecil?" tanya Andre, karena restoran mereka kekurangan k
am, menatap Andre yang masih belum mengerti. "Nanti saya akan ceri
umumnya. Namun Dimas juga lupa, dengan derajat keluarga barunya saat ini. Pelanggan sangat ramai berdatangan
kr
, ia menoleh ke samping terlihat Dewi tengah be
Dewi yang kabur, namun tangan Brun
hat Dimas yang hendak pergi keluar. Dimas pun hanya mampu d
n? Apa dia memfoto d
nan ini ke meja
pada Dewi, kenapa ia harus bertemu wanita itu di sepanjang waktu dan tempat? Ia menjadi tidak tenang. Dimas me
anan di atas meja. Dengan telaten dan teliti, bahkan
im
erakkan matanya untuk melihat pelanggan tersebut. Dia Anggun. Anggun sendirian berada di sana,
ana sekarang?' batin Dima
un, ia menggelengkan kepalanya kag
ryawannya sedang sakit!" Dimas dengan cepat mencari alasan y
perm
etapi Dimas keburu pergi jauh meninggalkan dirinya. Sementara Anggun merasa curiga, tentang Dimas. Kenapa jika ia membantu, ia se