agar mau kembali keluar kamar. Karena sejak tadi Luna hanya berdiam diri di dalam kamar. Dimas mengecek ke dapur
Tok
mbukakan pintu kamarnya. Pintu terbuka secara perlahan, Luna langsung m
ah ingin membuat kamu malu, Dimas," ujar Luna melepaskan pelukannya. Ia
dengan lembut, lambat laun getaran jantungnya semakin berdetak dengan hebat.
akanan, kamu mau be
saja, kamu ma
ya. Dimas pun akhirnya pergi untuk membeli makanan
asuk ke dalam kamar, moodnya benar hancur gara-gara Anggun yang datang ke rumah m
al nasi goreng. Dimas segera memesan nasi goreng, sembari menunggu ia duduk sambil bermain ponsel. Tanpa Di
kitar sini?" monolog Dewi, ia tetap berlindung di balik semak-semak yang ada
lesai berbelanja, Dewi segera mengikutinya dengan diam. Hingga akhirnya Dimas memasu
Dimas begitu cepat menjadi kaya raya. Seketika pikirannya
menggelengkan kepalanya tidak habis pikir. Dengan segera,
mbalikkan badan sangat kaget melihat satpam berada di belakang tubuhnya. Dewi m
Saya Cuma mastiin sesuatu saja kok, Pak," uja
siapa kamu?"
karang. 'Apa ini kesempatan aku untuk mencari ta
pak satpam, membuat Dewi la
hnya bagus sekali, jika tidak ada niatan saya mau beli," ujar Dewi. I
kamu mampu beli rumah besar ini? Rumah ini milik CEO dia pu
Dewi harus bisa menguak informasi
dengan Pak Dimas. Katanya sih dia juga CEO," uja
CEO sama sekali." Satpam menatapnya dengan tajam, Dewi ya
ela pak satpam yang masih bingung. Dewi berlari se
*
terdengar suara detingan sendok saja. Anggun sejak tadi menatap Aruma yang tampak makan d
Tapi ada Mas Indra, nanti dia belain lagi,
Suara Ratna berhasil mengagetkan Anggun, memb
ini lagi makan." Merasa canggung jika ia di
h beberapa lama meja makan pun akhirnya sudah mulai sepi. A
k?" tanya Anggun kepada Aruma yan
mau tinggal di sini mungkin akan lebih
esalnya itu. "Eh, Ma! Aku mau bicara, Ma!" Tangan Anggun mencegah Aruma
icara apa?"
r ke rumah Luna tadi sore, tapi aku ngerasa janggal dengan mereka berdua," uj
u?" Aruma masih tidak mengerti, d
sebuah perusahaan sebelum mama tau!" Aruma semakin bingung d
an awal mereka apa? Itu hanya cuplikan
aru saja menikah loh tidak baik kita ngo
Mama harus seleksi Dimas dulu, ka
a benarnya, ia sama sekali tidak mencari tahu Dimas lebih dal