*
rsenyum ba
mulai merasa panas menjalar ke seluruh tubuhnya, bahkan sek
dirimu lagi, i
am Ivander be
emi menunggu kedatangan Ivander supaya menerkam dirinya. Dia
r Nada bangun dan
sudah berada di hadapannya, api gaira
i lengannya seperti seng
ang, begitu pana
anlah," bujuk Nada yang me
ander semakin mengeliat
uat tubuhnya makin memanas tidak terkendali. Tangan mengepal
sepanjang malam," goda Nada pada Ivander
airah mulai menguasai dirinya. Semakin dia tahan makin besar
memiliki jalan kelu
tan kancing yang melekat di b
," desah Nada supaya me
ya yang begitu panas dan bergejolak k
bibir ranum Nada, mendengarnya sa
dia buka dan ia tatap lekat tu
u melepas nikmat
ram kuat akibat sentuhan jemari lentik itu, sungguh serasa maut m
ehnya. Kedua bibir menyatu, Ivander semakin dalam melumat bib
a paguta
ang luar biasa hebat, penyatuan bibir mereka tiad
r jenjang Nada, turun melalui tulang selang
Dia semakin menggeram karena hasrat yang menggebu memasuki jiwanya, ter
ucap Nada sepenuh hati di
nas dan menginginkan sebuah pelepasan supaya hasrat tersampa
ada, bahkan dirinya sudah polos dan menggendong tubuh
mengabsen setiap rongga mulut Nada,
an tubuh nan lembut semak
tert
nyum mengusap kedua pipi Ivander, m
Nada dengan rakus, tidak ada celah bagi Nada untuk melawan k
juga harta paling berha
eda. Tentu dia sudah menyiapkan diri sejak awal
dirinya, merasa terhalangi dan kurang kuat. Ivander memasuki Nada dengan kasar tanpa p
lela
tu saja. Lelaki itu bahkan memagut bibir ranum Nada dan menghujam keras akan ken
fkan
ang mengusai jiwa, tatapan mata sendu kini
an menyatu. Logika tidak berarti kala hasrat makin menguat dan memat
*
tiup angin. Sapuan cahaya membuat Ivander mengerutkan kening dan silau menerpa matany
anya menatap punggung polos yang berada di samping. Seketika
al
yadari ada tatapan elang nan membara
tubuh p
a mengucek mata dan senyum ind
mukan lagi dengan Nada, wanita yang
a dan tidak memakai apa pu
menjeb
am dan dirinya yakin kalau ada y
mu juga menikmatinya semalam,
lakukan?!" Ivander menatap Nada penuh be
u lagi, Ivan," jawa
il, aku tidak akan termakan oleh jebakanm
dan tidak mungkin bisa keluar lagi," jawab Nada
ua orang tua mereka melihat ini semua. Seketika Ivander menatap Nada dengan
eterlaluan," teriak Jovi
kalau kalian ingin segera men
ma sekali tidak melakukan apa pun dengannya,"
ikan hubungan ini," ucap Nada ma
oleh Nada, bahkan mulut lelaki itu terbuka karena tercengan
saja dia seperti rubah licik yang hanya
bawah!" perintah Jovin menatap keduanya dengan tega
kan menguap karena Nada telah menjebaknya kembali. Ternyata N
hina dirinya setelah ini. Sejak awal Nada sudah menyiapkan mental baja untuk
nghembuskan napasnya, guna mengurangi rasa
a membunuh Nada saat ini. "Wanita sialan, belum puas kamu menghancurkan hidupku," hardik
enatap Ivander
, tekanan di leher Nada makin menguat. Napasnya mulai tersenda
lelaki yang sangat dia cintai. Jika pun, Ivander mengambil nya
n cengkeraman di lehernya. Akal sehatnya mul
ander bangkit dan menga
h kekarnya dari belakang, bahkan lelaki itu bisa
ta kamu,
i rela melakukan hal gila seperti ini. Nada memeluk erat tubuh lelaki itu, m