ung, sambil mengamati ma
e Sharon, seperti yang sering kulakukan dengan Lilis dahulu. Cuma bedanya, mulut Tante Sharon ini tercium harum yang menyenangkan. Sehingga aku sa
rtanggalkan, sehingga kontolku terasa su
aron sedang memegang kontolku, sambil mencolek - co
on berbisik di tengah kegelapan m
dorong kontolku yang sudah bertempelan d
agi. Lalu menjulurkan lidahnya kembali, untuk kusedot - sedot, sambil mulai mengayun kontolku yang makin lama
suk panjang, dalam sekali, tidak dangkal seperti liang memek wanita lain pada umumnya. Tapi kontolmu berhasil menyentuhnya. Bahkan
lam memek wanita itu. Tapi aku harus menurut pada apa pun yang dikehendakinya. Maka kucabut kontolk
jelas ia melingkarkan lengan kanannya di pinggangku sambil berkata, "Nanti di villa, kamu beb
nte, "
sihmu, meski pun usiaku
p Ta
amih, kamu sama sekali belum be
ni untuk yang p
h berpengalaman. Sama siapa
saudara sepupuku yang usianya
in sama lo
hanya saudara sepupuku itu. Dan setelah dia menikah lagi, aku tak pernah men
nte Sharon, "Berarti
cur terus. Namun tak lama kemudian terasa
u, " ucap Tante Sharon
u turun sendiri, tak perlu dibukakan dulu pintunya oleh pak sopir. Sambil menjinjing tas
n pintu depan villa. Lalu memegang pergelangan tanganku da
sana - sini saking kagumnya melihat segala benda yang s
haron melepaskan mantel jubahnya. Lalu meng
kanan kirinya, sehingga sepasang pahanya terpamerkan ketika
atin memek ?" ta
nte, " sah
udara sepu
Tan
l ketika kupamerkan memekk
Karena belum ada in
ni kamu bebas melakukan apa pun padak
Tan
lahan di kanan kirinya, sehingga tampak jelas memeknya lagi. Berarti se
n yang direnggangkan. Namun aku tidak langsung menerjang memeknya. Kupe
il beralih memegang betis kirinya. Lalu menciumi b
paha Tante Sharon yang licin dan hangat. Bahkan ses
jelas, baik betis mau pun pahanya harum semua. Se
. Lalu kungangakan bibir luar memeknya (yang katanya disebut labia
m ke penciumanku. Entah parfum apa yang dipakai oleh Tante Sharon ini. Sudah pasti parfum mahal yang h
, tapi aku sudah sering membaca buku - buku pemberian Lilis. Buku - buku tentang pengetahuan
ntit itu bagian yang paling peka di kemaluan wanita. Karena itu, untuk
. Sementara jari tengahku mulai kuselinapkan ke dalam celah memeknya yang sudah mul
sambil mengusap - usap rambutku. Desa
meknya. "Lanjutin di sana aja Sef, " ucapnya sambil menunjuk ke arah temp
gkit berdiri dan mengiku
cap Tante Sharon sambil menanggalka
uh putih mulusnya. Aku pun sudah melepaskan segala yang melekat di tubuhku, lalu
h, " ucap Tante Sharon sambil mengusap -
ngaceng ini. Dan meletakkan moncongnya di mulut m
sssssss .... langsung terbenam seluruhnya, ba
e atas badan Tante Sharon. Sebelum aku mengayun kontolku, Tante Sharon melingk
tolku selalu saja mentok di dasar liang memek Tante Sharon. Mungkin hal inilah yang d
ahhhhh .... Yoseeeef ... hhhhhhhaaaaaahhhhh ... ini luar biasa enaknya Seeeef .... belum pernah aku disetubuhi yang seena
.. uuuughhhh ... seperti liang memek y
kan Sef ... mudah - mudahan aja
ingung juga kalau Tante Sharon hamil olehku. Karena aku
nikmati lezatnya gesekan kontolku dengan lian
Sharon itu jelek. Tapi ternyata manis, terutama kalau sedang tersenyu
ya mengentot memek Tante Sharon, tanganku mulai beraksi untuk meremas toket yang masih lumayan bagus ini. Sementara mulutku sudah mu
pelukannya. Lalu ketika mulutku sedang "bebas", ia menciumku dengan lahapnya. Te
dengan lahap kujilati ketiaknya, terkadang menyedotnya sekuat mungkin
jam, kadang melotot, sam
sam