wanita yang harus selalu dipanggil Mamih itu berada di kompleks perumahan
e langsung menemui seorang lelaki yang bertugas sebagai kasir salon. Danke berbicara seben
tengah berbisik, "Ayo ke laboratorium dul
erkata, "Sebenarnya isi amplop ini rujukan dokter langganan Mamih untuk laboratorium. Ada beberapa hal yang harus
serahkan kepada dokter yang mengel
a di hasil laboratorium itu nanti. Soal pembayaran di la
Gue jadi ngerepotin
temenan sejak kecil. Bukan
an beberapa alat, Danke membayar biayanya, kemudian mengajakku makan di
a di dalam ruang kerja Mamih, ikutilah apa pun yang di
Mamih gak kelihatan. Ap
... pasien salon itu pada umumnya wanita yang suka memesan brondong pada Mamih
ada pasienny
oe sama Mamih, gue langsung cabut ya. Gue udah janji
pang ngingetinnya. Perumahan Mamih ber
lan kaki juga bisa. Tapi kalau males jalan, pakai ojek aja. Nih buat nai
celana jeansku. Celana pemberian Danke beberapa hari yang l
ke mengkhususkan diri untuk menceritakan Ma
Loe jangan susah kalau disuruh telanjang nanti kan. Soalnya pelanggan Mamih suka minta
adahal aku belum pernah dif
um. Ternyata hasil pemeriksaan laboratorium itu sudah selesai dan diberik
i depan laboratorium itu, Danke membuka amplop itu
Sep, " kata Danke, "Loe pa
udahan aja
bisa nyetir
IM juga
ada kuncinya, hanya ada remote control bergantelan dompet kecil berisi STNK. Kebetulan aku pernah nyoba mobil sejenis ini di kampungku. Sehingga aku tida
ng kiriku berkata, "Gak nyangka ... loe bisa nyetir sehalus ini. Bagus Sep
k mungkin tersesat. Maka ketika aku nyetir dari laboratorium ke rumah Mamih,
berhasil menghentikan sedan
a cara loe bawa mobil Sep, " kata
bil diparkir di d
ngobrol di salon, spontan berhenti bicara. Karena memperhatikan kedatanganku bersama Danke.
eka sambut dengan senyum di bibir masing - masing
i lantai dua, terdengar suara d
am !" se
ukla
masuk ke dalam. Aku me
mengkilap, dengan belahan cukup panjang di kanan - kirinya. Ia berdiri di belakang meja tulisnya ketika m
ng saya sebutkan tempo
dipanggil Mamih itu meng
ma aliasnya Yosef, " s
i nama Yosef,
ratorium Mam, "kata Danke sambil meny
r kertas berisi hasil pemeriksaan laboratorium. Ia
berdiri di sampingku. "Bagus semua hasilnya, " kata Mamih, "Tin
angguk, "Saya tingg
enepuk bahuku sambil berk
" sa
lu kembali ke kursi ala direktur yang bisa berputar i
d yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah
erapa ?"
belas, "
dalam sex ?" tanyanya de
elum banyak B
perempua
um pernah menyen
yang belum banyak
n saudara sepupu,
l tersenyum. "Kamu benar - bena
aya ber
rongmu ingin me
rena saya b
dua
cari pengalaman sebanyak
penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi peremp
siap
dan perlihatkan kon
un yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansk
m keadaan lemas begitu. Coba berdirinya di sini, " kat
n meja tulis Mamih. Sambil memega
il meremasnya perlahan. Kontolku tetap lemas. Mungkin karena masih punya p
amu supaya kontol
ihat foto wanita telanjang ata
yang putih bersih. Aku cuma berdiri canggung dan bertanya - tanya, apa yang akan Mamih lakuk
ya kontolmu bisa ngaceng ... " kata
tu. Tapi batinku masih linglung, sehingga kontolku ha
sudah ngaceng. Lalu ia duduk mengangkang di pinggiran meja tulisnya, sambil
buatnya. Terlebih setelah terasa memek
. Coba dorong sampai masuk ke dalam memekku, " kata Mamih sambil mengangakan
hkan oleh Mamih. Kudorong kontolku
" Mamih menjauhkan kontolku dari memeknya, lalu turun dari meja tulis sambil mera
Tapi juga karena diam - diam aku merasa suka kepada Mamih yang bertubuh tinggi langsing tap
sam