ian
Terd
ku. Tak aku sangka sama sekali, Kayla-perempuan yang telah menjalin hubungan den
ima puluh juta rupiah saja. Bukan karena aku tak cinta, tetapi hanya itu kesanggupanku. Ua
annya. Benar kata orang, siapa yang paling dekat dengan kita, dia
jawab penuh pada gaya hidupnya. Tapi, apa mau dikata, satu jam sebelum akad nikah
intaannya. Ya, tapi tak begini juga caranya. Dia kira mempersiapkan pe
ng lomba dan menerima iklan skala kecil. Konsep pernikahan bahkan sesuai dengan keinginan Kayla
iku yang ada juga berasal dari luar negeri. Mereka sudah biasa minum dan tidur dengan wanita yang bukan istrinya. Tidak denganku, aku masih menjunjung t
ku tak bisa berbohong, normalnya sebagai seorang laki-laki aku juga ingin sekali. Namun, demi mengingat se
dekil, dan tomboy habis yang sekarang secara ajaibnya sudah menjadi istriku. Cant
arak usia kami cukup jauh, sampai sebelas tahun lamanya. Ketika aku sowan saat hari raya ke r
uh dulu seperti apa. Tidak ada cantik dan sisi perempuannya sama sekali. Dia baru pulang dari main di luar, dengan teman lak
i. Mbok, ya disalam gitu," k
melorot. Muka berkeringat dan bau matahari tercium jelas. Pa
nya dari dulu denganku, seb
likan es cream campina
s cream di depan jalan." Jawabannya berhasi membuatku tertawa. Om
itu aku belum mulai berpacaran dengan Kayla, dan tak ada sedikitpun niatku untuk mengg
Tanpa malu tangannya terulur meminta uangku. Ya, aku berikan
gosong," kata mamanya lagi. Hah, baru tahu aku anak segede batang pisang ini terya
las
ong, banyak pegawai hotel yang cantik-cantik mengajakku
k boleh galak jadi orang. Iuuw, Mas Jimmi galaknya minta am
emang siapa, Can?" A
an lontong sayur pakai rendang daging sa
batal akad nikah antara aku dan Kayla, Cantika ditunjuk sebagai pengantin penggantiny
atu acara. Saat dia hampir berantem dengan seorang petugas gara-gara perkara uang parkir. Can kekeh nggak mau ba
ng sekarang pakai kebaya setelan berwarna biru langit dengan kerudung warna senada. Sudah gitu pakai bedak dan lipstick yang warnanya kalem. Ca
laper, ya?
Semakin diisi semakin melar. Aku yakin permintaan maafku tadi nggak didengar sama dia. Nanti saja kita urus it
ya, makan," ja
Can menunjukkan cara pelanggan menghargai yang memasak. Lagi pula bisa jadi ke
mang kenyang makan cinta?"
, Can. Mas
t aku mendengar pertanyaan i
sudah dibantahnya lebih dahulu. Ternyata hanya tampilan luar
dia bawa segelas saja lalu duduk kembali. Tidak pula menawarkanku. Tak sampai sepuluh detik es cendol itu sudah berpindah ke d
pa, malu didengar banyak orang. Dia ini, astaga, seharusnya bisa ja
ri kesempatan aja." Dia
ohon bersikaplah seperti ratu sehari aj
abnya yang k
ayar. Tapi kamu t
Can ber
tang saat akad saja sudah mulai pulang dan menyalami kami satu
ga cepet dap
ga kalian samawa s
-pelan aku dengar Can menggerutu. Dia tak mau m
an Riau. Dia memberikan amplop padaku. Pa
untuk berdua. Yang menunggu lama-lama
Can di depan pa
batu. Selamat menempuh hidup baru. Semoga bahagia sep
njadi tingkah Cantika. Gusti
pantun, Om." Dia
u aku tahu kalau sepupu jauhku
tepi bukit." Habis
i semua karena sak
eli di pasar, ha ha ha." Tawa Can pecah seketika. Lucu
e sungai." Om kami m
?" tan
ibawa air." Beliau m
ang kami berdua. Siang nanti kami akan bersanding sampai tamu undan
nantu Tante. Kalau tahu gini, dari habis kamu tamat SMA ud
n, Can masih kecil,"
Mamaku pergi duluan mengurus yang lain. Kami berd
a beneran?" tanya adik sepupuku. Entah
ambu