epanku. Aku anak bungsu dari lima bersaudara, perempuan sendirian. Dua masku sudah menikah dan punya anak. Dua lagi belum, katanya
s namanya. Menangis notaris seluruh Indonesia melihat permintaan seseembak yang sedang viral sekarang. Aku ya
reivew pribadi, tapi kadang terima endorse juga. Yah, lumayan uangnya bisa aku jadikan jajan seblak, dan bakso, dan
calon suami yang akan jadi suami yang harus bisa masak. Kenapa begitu? Suka-suka aku, donk. Kita, kan, punya kriteria masing-masing.
tu tomboy, rambut pendek, kulit item, dan dekil dan gara-gara itu aku diputusin sama pacarku. Sampai akhirnya aku nangis bom
hidup lagi, nggak
u brand. Dari sana aku rajin perawatan wajah. Coba-coba mulai dari yang murah, sampai akhirnya aku cocok dan betah pa
ya Mas Jimmi pagi-pagi, loh." Masku
raan sama kami. Kalau sama aku hitungannya bukan sepupu lagi, sih, t
wa makan pun tidak luntur warnanya. Kami pergi sama mama, papa, masku nomor tiga satu mobil, yang nomor empat katanya pe
k gitu." Aku memperhatikan dari pintu masuk. Eh, pengantin perempuannya
duduk aja deket masmu sana." Mamaku kebet
ef. Dia sudah sering menang event-event besar dan mulai dilirik jadi juri. Cuma, aku nggak suka sama dia. Kalau ngomong galak bener, suaranya te
i, dia ini pasti sudah dapat bocoran. Kemam
point, Mas," jawabku
kabur, nggak mau
juga lihatnya, wajah Mas Jimmi dilihat dari tempat kami duduk kayak gugup dan panik gitu, kalau
dinaikkan tiga kali lipat, Can,
anget, emang kesepata
am emas, sama uang tunai 50 juta, nah d
tek apa?" Aku aja yang perempuan gemes dengernya,
kin undangan ditarik, kan?" Mas Hilmi masih memperhatikan keributan di depan mata
da, kan? Chef, loh, kerja di hotel bintang tujuh terper
s deket hari H minta tambahannnya, kenapa nggak dari kemarin-kemarin. Mas leb
annya? Mana udah capek-capek dandan lagi." Aku lihat memang Mas Jimmi berbic
gak enak ini." Mas Hilm
u nggak dipanggil, ya? Setidak penting itukah aku di mata mereka? Dilihat dari tem
ik tok. Apalagi kalau fyp, bisa nambah followers dan cepet deh centang biru. Ta-ta-ta
ih jomlo, kan?" tanya m
gi. Satu, dosa, dua akunya belum laku sampai sekarang. Ish kayak barang aja jadinya
a yang umurnya beda jauh, terus bisa masak?
un ya aku nggak mau juga. Kecuali udah ada kepastian besok dia login
ni, Pa." Mamaku agak
Mama yang sangaat baik. Sudah bisa ditebak kelanjutannya, Papa datang mendekat
, pagi ini kamu gantikan posisi calon pengantinnya Mas Jimmi, ya, ka
Jimmi, nggak ngapa-ngapain lagi, kan?" Ha
nikah pagi ini sama Mas Jimmi."
mataku. Yang terbayang olehku suara orang pridapan l
kan?" Ada aja ya ampun hal
ama kamu." Bagai petir menyambar-nyambar di atap rumahku saat sedang
sam