dia mengangguk. "Ya, aku wajib untuk merasa terbiasa, karena aku tahu kalau kalian
asih sibuk sarapan, enggan meributkan hal yang baginya sepele. Helga yang meliha
endengar, dan aku tidak mau kepolosannya terkontaminasi." Sesudah itu Helga benar-benar p
nuju lemari penyimpanan alat makan dan minum. Ia mengambil dua gelas, satu gelas besar untuk Ivan
au bu Ilana datang. Sebelum saya naik
am sembari melirik Sonya sekilas. Ia mengisi gelas milik Ivander dengan air hangat dan mengambil sendok.
m ada satu hari aku menikah, mereka sudah berulah." Yang dimaksud Helga sud
us menghubungi t
yonya baru. Ia tidak menyangka jika wanita muda itu justru terlihat lebih dewasa kalau diba
saya." Helga tidak membantah saat tangan kanan Sonya telah mengambil gelas kecilnya dan mengisinya dengan
yang ke meja makan. Ia sungguh tidak habis pikir mengapa Hadyan mengizinkan Ilana masuk ke ru
ikut keluarga
uman Helga sedikit menengadahkan kepala sebelum m
dua tahun itu ... kalau menurut pandangan Ibu ... apakah hubungan
baik-baik. "Tuan dan bu Ilana hanya terlihat seperti itu kalau di luar saja. Selam
pak Hadyan dan mantan istrinya masi
ra langsung. Aku yang akan menjawab rasa ingin tahumu itu secara detail." Sosok Hadyan yang datang it
enganggap sosok Hadyan hanyalah angin. "Terima ka
ur. "Kau yang keluar, bawa dua gelas itu ke ruang makan," titah Hadyan pada Sonya dan la
adi semakin berdebar-debar saat sang suami memegangi kedua lengannya. Dosennya itu juga membenturk
kau ingin tahu masa
engingat bahwa Hadyan sudah menjadi suaminya, tiba-tiba saja ia merasa memiliki keberanian. "Meskipun aku hanya istri di atas kertas, bagi anakmu aku ibunya
triku. Kau tidak perlu mengusik Ilana, Hel
yahmu! Aku tidak suka ditindas!" teriak Helga yang kini mendongak dan memerhatikan baik-baik wajah sang suami.
saja kau
h pasangan paling cocok yang aku tahu. Aku hanya tidak ingin rumah ini tercemar, cuma itu," jelas
r bahwa hanya kau saja yang tidak tertarik padaku, dari antara mahasiswi yang mengidolakanku di kampus?" Tangan kir
ncicipi mulut cerewet
bir keduanya menyatu, dan di tengah aktivitas bibirnya, Hadyan tersenyum karena berhasil mendapatkan ciuman di
ebelum mencicipi bibirku! Aku tidak sudi dicium suami tukang gonta-ganti perempuan!" H
sana, tapi kalau menodai rumah ini ... aku benar-benar murka!" Lalu mendorong perut kotak-kotak Hadyan yang tertutup kemeja abu-abu sebel
am, aku tidak akan me
lga yang sudah di luar dapur
a ada Sonya dan Ivander saja. Sonya tengah mendampingi Ivander yan
a dan memberitahu dengan berbisik, "Bu Ilana sudah pergi, Nyonya. Sepertinya tuan