img Camelia Sinesis  /  Bab 10 Kisah Masa Lalu Nyai Camelia | 11.63%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 10 Kisah Masa Lalu Nyai Camelia

Jumlah Kata:1180    |    Dirilis Pada: 01/11/2023

a kuning keemasan yang menyilaukan. Burung-burung beraneka jenis yang Jean tidak tahu namanya berlompatan riang dari satu dahan ke dahan yang lain seraya ber

g wanita hamil dan satu bocah cilik seperti yang kini dia tengah lakukan. Saat ini Cam

mil, banyak sekali keterbatasannya. Jadinya lahan ini tidak terurus meskipun tanahny

pakaian yang dia kenakan terlihat jauh lebih cerah. Sementara rambut hitam kel

ebetulnya Jean sempat pula menawarkan padanya untuk menggendong Abel, tapi anak itu malah menangis dan tak mau dia sentuh. Jean juga suka melihat bagaimana taw

rupa, membuat Jean merasakan kehangatan dan arti dari s

figur dari seorang i

Sejak tadi kamu diam saja," ujar

lita, menatap mata indah sang wanita dan menggelengkan kepala.

kan. Selalu melihat sisi baik dari setiap hal yang terjadi, meskipun itu hal terburuk sekali pun. Selalu memikirkan putranya lebih dahulu dibandingkan dirinya sendiri, hal ya

tup oleh tanaman kopi. Jean berdiri di ujung tebingnya dan merasakan a

an dan lembah yang begitu subur dari atas sini. Sejauh mata memandang tamp

ihat setengahny

semua m

gat banyak tahu tentang budidaya tanaman sehingga orang-orang belanda tertarik pada kemampuannya. Kemudian saya bertemu William dan dia membeli seluruh lahan ini, mulanya untuk menegaskan bahwa dia tertarik pada saya dengan membebaskan ayah saya yang hanya seorang petani kerja paksa menjad

lahan mengelus lembut perutnya yang membuncit. Rasa bersalah sekali lagi menggelayut di hati Jean. Seluruh angan dan damai yang dia rasakan raib tak bersisa begitu Camelia men

ami?" tanya Camelia tiba-tiba mengalihkan pembicaraan sambil

ali," jawab Jean d

yang sangat nikmat. Kamu mau men

olahan Camelia sudah membuatnya kepincut, wanita itu pandai membuat apa pun dan hasilnya selalu memu

Saya mau buat gegetuk sebagai pendamping kopinya. Tol

gula merah. Makanan itu sangat enak dan nikmat. Jean sangat suka makanan m

a menatap mereka dengan air liur yang hampir menetes. Pernah dia dengan sembunyi-sembunyi memungut sebatang permen yang dibuang oleh seorang bocah, menyekanya dari tanah y

anyak, Tuan Jean. K

embut itu. Dia merasa tidak nyaman dilimpahi oleh berbagai kebaikan darinya padahal dia telah me

ernah minum ko

tav

ata berbinar dia kembali bertanya dengan

tama kali datang kemari datan

dari mereka. Kamu pernah melihat artis?" tanya

alau kamu

engar cerita William bahwa di Batavia banyak artis yang cantik dan tampan. Mereka bisa menari, bernyanyi, dan pandai bermain alat musik. Pasti menyenangkan jika bisa menonto

kah kau dibawa bersamanya?" tanya Jean heran seraya menoleh menatap wajah ayu C

k tidak berarti saya bebas melakukan apa yang saya inginkan. Saya lebih banyak menghabiskan waktu dirumah. Kamu tahu, bahwa nasib saya sebagai Nyai tidak pernah

img

Konten

Bab 1 Kesan Pertama Bab 2 Fakta Bab 3 Penuh Syukur Bab 4 Tidak Suka Dikasihani Bab 5 Pengharapan Bab 6 Hari Baru Bab 7 Kasual Bab 8 Pengenalan Bab 9 Wanita Penggoda Bab 10 Kisah Masa Lalu Nyai Camelia Bab 11 Sesuatu yang Berbeda
Bab 12 Insiden
Bab 13 Kehangatan
Bab 14 Sampai Besok
Bab 15 Perubahan Baik
Bab 16 Pria Idaman yang Nyaris Punah
Bab 17 Perempuan Binal
Bab 18 Rayuan Perempuan Jalang
Bab 19 Wanita Liar
Bab 20 Pria yang Mencintai Kehangatan
Bab 21 Flashback Tentang Nyai Camelia
Bab 22 Kegelisahan Nyai Camila
Bab 23 Merindumu
Bab 24 Semakin Dekat
Bab 25 Jatuh Hati
Bab 26 Salah Paham Lagi
Bab 27 Perbedaan Pandangan
Bab 28 Apakah Ini Akhir Kita
Bab 29 Jean & Abel
Bab 30 Melamar
Bab 31 Kita Nikah Besok
Bab 32 Gak Bisa Tidur
Bab 33 Hari Pernikahan
Bab 34 Kejutan
Bab 35 Keluar Untuk Pertama Kali
Bab 36 Pusat Kota
Bab 37 Cincin Kawin
Bab 38 Hakim Adam
Bab 39 Sah
Bab 40 Papa Baru
Bab 41 Bioskop
Bab 42 Menginginkan Lebih
Bab 43 Ciuman Selamat Malam
Bab 44 Seranjang Berdua
Bab 45 Mengenalmu Lebih Dalam
Bab 46 Kisah Masa Lalu Jean
Bab 47 Dikhianati
Bab 48 Imaji Kurang Ajar
Bab 49 Caraku Memandangmu
Bab 50 Pagi yang Seru
Bab 51 Kegiatan Jean Sebagai Kepala Keluarga
Bab 52 Filosofis
Bab 53 Pillow Talk
Bab 54 What a Shame
Bab 55 Wanita yang Patah Hati
Bab 56 Sahabat Baru
Bab 57 Rumah
Bab 58 Mendebarkan
Bab 59 Bercumbu Ria
Bab 60 Badai
Bab 61 Mimpi Basah
Bab 62 Pengungkapan Jean
Bab 63 Enak
Bab 64 Pulang Mabuk
Bab 65 Penebusan Kesalahan
Bab 66 Marah
Bab 67 Retak
Bab 68 Perang Dingin
Bab 69 Akal Bulus
Bab 70 Bingung
Bab 71 Tabir yang Terbuka
Bab 72 Berbaikan
Bab 73 Krisis
Bab 74 Moment Melahirkan
Bab 75 Kelahiran Sang Putri
Bab 76 Invasi
Bab 77 Nyonya Limah
Bab 78 Surat Panggilan
Bab 79 Menghabiskan Waktu Bersama
Bab 80 Ulangtahun Pertama dan Terakhir
Bab 81 Moment Bersama yang Terkasih
Bab 82 Panas Membara
Bab 83 Sisa Waktu
Bab 84 Goodbye Days
Bab 85 Permintaan
Bab 86 Akhir
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY