img Yes, it's me (GxG) - omegaverse  /  Bab 5 5. Mikaela's heat 🔞 | 20.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 5. Mikaela's heat 🔞

Jumlah Kata:3348    |    Dirilis Pada: 30/09/2023

ela

i merengek frustrasi. Feromon yang dia bebaskan sesaat lalu terlalu kuat hingga

sentuhan. Tubuhku secara alami akan mendekatinya tanpa aku menyadari. Enta

unci rapat di dalam otakku saja. Namun, tak dapat lagi kubelenggu ketika dia melepask

iba-tiba hanyalah puncak dari kegagalan usahaku membelenggu setiap hal mes

rti bahwa dia menggunakan tubuhnya untuk menutup masalah tersebut. Dadaku berdebar ketika mendengar dia mengat

k lagi, lagi, dan lagi. Tubuh J.H layaknya air laut yang tersedia ketika aku kehausan–yang ketika aku meminumnya bukan puas yang kudapatkan, melainkan r

detik berikutnya kurasakan tubuhku kembali memanas seolah ada percik api yang mengalir mengisi setiap pembuluh d

ibirku telah menghimpit miliknya. Kami terdiam untuk sepersekian detik, tidak ada suara yang keluar, hanya deru napas memburu yang menyembur

g sejak menit sebelumnya mulai retak perlahan oleh rangsangan feromonnya, dan kini setiap s

aku

n dari setiap titik spot pada tubuhnya, dalam hitungan detik aroma mint dan manis pear melebur menjadi satu. Tubuh kami semakin menghimpit dengan pelukan mengerat. Saat ini

uck me h

ncingku untuk men

" ucapku me

mil

n bahwa kau al

terpejam untuk perasaan nikmat–yang bahkan hanya dengan menghirup napas mint yang menguar dari a

kup berpengalaman. Namun begitu, aku adalah gadis cerdas yang cepat menangkap untuk sebuah pelajaran. Sementara J.H dengan sisi dominannya– aku tahu bahwa dia hanya mengiringi setiap gerak bibirku tanpa menunjukkan s

h dan teknik. Bibirnya menangkap perlahan bibirku untuk dia ajari bagaimana cara berciuman yang benar, rasa

gamannya, lalu detik berikutnya aku tersentak karena tindakan tiba-tiba yang dia lakukan, menghentak klit*risnya untuk meringsek masuk dan menerobos ke d

engikat kuat bibirku dengan lidah yang menggoda untuk sesapan kuatku. Hanya mata sayuku yang membulat menandakan bahwa saat ini aku tengah

nghh-

ghh

bibirnya pelan namun dalam dan kuat seolah mengikat bibir

Akan cukup memalukan saat aku terkapar hanya karena kehabisan napas. Maka dengan sedikit memburu kupaksa dia membiarkan aku m

perlahan, dapat kurasakan pelumas alamiku seba

uhku menghimpit sempurna tubuh tegapnya untuk bergantung padanya.

luasa, hanya sesekali meremas pipi pantatku u

bawah hingga klit*risnya keluar masuk liang senggamaku untuk men

*ssy-ku, memberi rasa nikmat yang membuncah. Perasaan yang menuntutku menginginkan lebih

rasa nikmat yang sangat seiring eranga

pat, lalu bergetar dengan kedut pada belahan bawahku.

ana dia masih memiliki ekspresi sayu yang kuartikan sebagai sabar, kasih, juga membut

mburu yang pekat meng

gempur p*ssy-ku dengan cepat dan dalam hingga cairan bening yang

yang memohon lebih. Memohon untuk sentuhan dan agar klit*risnya terus bergerak me

y-ku pada klit*risnya yang bekerja keras di bawah sana. Langkah kakinya berhenti tepat pada si

angan turunkan-ahhh-ak

ara dia yang paham bahwa aku akan sampai, menggerakkan tubuhku lebih cepat agar klit*risnya

ih berdiam mengubur wajahku di lekuk lehernya dengan mengendus feromonnya yang menguar bebas da

Lirih dia berbisik di depan hidungk

abku dengan membuang semua rasa maluku. Sun

lu dia berbaring di belakangku untuk kembali mem

liang senggamaku hingga penuh

uk apapun saat ini, tapi aku akan ber

yang melekat pada diri mereka, bahkan dari sekian kali aku mengalami pelepasan, dia belum sekalipun. Namun, aku dapat melihat

memuaskanku lebih. Nyeri karena robeknya lapisan di dalam belahan bawahku tak lagi kurasakan, mungkin mengabur oleh panas y

kku tanpa malu menikmati klimaks yan

eluar masuk di dalam diriku. Hanya meraih daguku untuk memberi ciuman le

nya dengan suara serak sa

mengangguk pelan, karena kesu

tnya kepala dari benda besar milik J.H telah kubenamkan ke dalam diriku hanya dengan menghentakkan kuat p*ssy-ku menubruk miliknya. Benda besar berurat itu

ataku telah semakin sayu menatapnya dengan sesekali mendongak nikmat saat titik g-spot di dalam diriku tertubruk oleh permaina

ku membuatnya lagi dan lagi menggeram untuk rasa t

Namun, merintih kemudian karena sensasi nikmat darinya. Aku telah kembali tenggelam dalam ka

rkutat di kepalaku. Sementara dia tak jauh beda denganku, napasnya terdengar memburu. Mulutnya meng

a-ahhh-milikmu menerimaku

rena energiku telah habis. Aku hanya menjatuhkan tubuhku menubruk dada

ri bawah menggempur milikku, aku hanya terdiam menanti setiap hentakan d

perti degub jantungku yan

an ceruk lehernya, entah berapa liter air mata telah terur

nyanya yang terde

etika rasa itu datang–memberi akses untukku squirting lagi. Sementara tanganku mengusap kasar bibir p*ssy-ku memberi

kubawa bibirku untuk mengecupnya pelan, dia menggeram untuk sentuhan singkatku. Berikutnya, bibirku membungkus pelan benda besar yang mengacung tegak dengan warna merah padam tersebut untuk kubenam

i, Hon! Aku mau liang hangatmu!

menggunakan alpha tone–yang setiap kali terucap akan menjadikanku membeku, memampatka

ya mendengar dia menginginkan liang p

dari menatapnya yang telah menjadi sayu dengan dada meraup

ntuk sekali gerakan meringsek masuk dan kini tertancap sempurna memenuhi milikku. Rasa panas, tetapi jug

mberinya sebuah lampu hijau

ra alpha di bawahku menyambut dengan dua gerakan tubuhnya, bibirnya melayani gerakan bibirku yang mulai mengerti c

melumat dan menghisap, lidah saling menantang untuk sebuah belitan dan sesapan kuat. Lalu kecapan-kecapan lapar terdengar mirip simfoni indah. Otakku

anku pada lehernya yang dia sambut dengan merengkuh kuat tubuhku, sementara aku hanya berdiam

lalu insting menuntut kami untuk saling menghentak kuat beberapa kali dan ter

i teredam klit*risnya yang kembali mengunci milikku karena knot yang membesar hingg

a klit*risnya menyemburkan benih ke dalam rahimku. Perasaan hangat yang membuatku aku melenguh nikmat untuk setiap da

r di dalam sana, J.H

ni, Mikaela! Sungguh, aku ti

u kututup dengan sentuhan, jika dia lelah maka aku yang maju untuk menggodanya. Memanaskan setiap sel dari tubuhnya agar kemb

u. Yang kutangkap dari setiap perilakunya, dia hany

nerkamku dan mengoyak tubuhku dengan buas, sebab ak

ebagai kebodohanku, maka aku memang bodoh. Aku terlalu bodoh untuk mem

segala keraguan yang menjadikan rapuhku, bahw

penekan karena J.H menggunakan tubuhnya sebagai penawar atas s

tungnya hanya dua hari. Selama dua hari dia menyetubuhiku sebaga

. Saat aku terbangun dan memohon sentuhan, maka rumah besar milik

a lelah dan remuk. Tubuh bagian bawahku terasa perih, h

tanya J.H yang mem

menjadikan wajahku memanas, aku meraih s

ngangguk, masih mengubur seb

a masa heat samar tapi pasti satu per sat

gan-potongan roll film, lalu kini semakin jela

s nakas, lalu mendudukkan pantatnya di sisihan ranjang. Jari-ja

asakan saat ini

. Kurasa dia telah melihatku sebagai uda

ya dengan suara parau. Lalu dia menunduk untuk menyematkan ciuman penuh kasi

!" u

? Kat

anyaku lirih, ragu meny

lkanku setelah hal i

kita lakukan sebagai hal biasa!" jawabnya sembari mengusap lembut wajahku. Untuk sesaat hatiku

aya," jaw

enyum yang membuatku merasa memiliki arti,

banyak bicara, tapi tindak

ternyata terlalu menyeramkan jika melalui masa heat tanpa mate. Terutama untukku sebagai

nt. Jadi, belum pernah untuk tahu bagaimana dahs

ghadapiku. Namun, terlalu malu un

_____

.H, dia bahkan tidak membiarkanku pulang. Setiap aku menawar alasannya selal

ra pada Third, dan

akan bahwa kita telah

ja aku mengatakan di dalam mobil bahwa kau tidak lagi perlu meminum pil penekan h

a maju dengan alasan itu

aku telah menda

l untuk rasa bahagia jika

Atau kau tidak tahu bagaimana mendapatkan w

tertawa dalam hati karena b

" jawabku, lalu aku telah menguap.

–dimana dia bersandar di sebuah sofa bed, dengan aku berada di dalam rengkuhannya menikmati acara TV y

gku, atau memainkan rambutku, lalu sesekali mengecu

p berat. Jika dipikir ulang, terlalu aneh untuk seorang alpha dom

u melekat pada jabat

ihat wajahmu lebih

kurang darah." Aku menjawabnya dengan mengulas senyum, sebuah senyum terpak

a pulang!" Dia menjawab dengan mengusap rambutku. J.H adal

mataku terlalu berat untuk sekedar meninggalkan kursi ini,"

ebelahku, kemudian tangannya menyusup di bawah bahuk

erbisik lirih dan semakin lamat telingaku menangkap kata-katany

b

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY