s ke Jepang. Sebelumnya dia tidak pernah meninggalkan aku untuk waktu lama. Tapi kali ini rupanya dia
man? Apakah
t di pagi hari lalu mengantarmu pulang di tengah hari, kurasa feromon
egitu frontal? Bahkan men
ia telah berani menarik t
kah atas pe
untuk menyelidiki identitasnya!" jawabnya
hkan jika dia hanya seorang alpha biasa t
rarti sebagai penggantiku dan meninggalkan nasib ribuan karyawan padanya?
? Kau tid
maksudku kalian pernah bersentuhan secara intim?" Dia b
a bermaksud
wajah serius. Seolah serius tepatnya. Buka
utku. Kali ini aku sedikit jujur atas rasa khawatirku. Meski setelah malam itu J.H tidak menyarankanku untuk
orang penjaga bayangan unt
erlalu berpiki
an apapun untukmu. Bahkan jika kau
pertinya
ksu
inggalkanku sendirian
gara tersebut, dan kau tahu sendiri bahwa aku tidak aka
tu yang buruk menimpaku
tuk kembali padamu. Kau adalah hidupku, bahwa kita adalah dua orang sebatang kara, dan kau adalah titipan Tuan dan Nyonya. Na
ku! Aku ingin sela
kamu, Paman
J.H membangunkanku dari lamunan. Ini adalah tenga
jawabku singkat, lal
g kau sedang
unya alasan
au tidak mau berangkat
natap wajahnya yang sedikit tergambar gurat
nya tida
ku cepat memotong kalimatnya–ya
lan untuk ke arah motornya yang ter
ng mengirim pesa
r aku saja,"
ahu kenapa hatiku sedikit resah dari pagi, mungkin rasa kangen pada Paman terlalu mempengaruhi suasana hatiku. Dan pemikiran yang memb
menjauhinya hanya karena suasana hatiku yang mengalami swing mood. Untuk sesaat
n jalan menuju ruma
an membawamu
ah bo
.H membawa omega-nya pulang
i miliknya. Tubuhku tersentak untuk kalimatnya barusan, dadaku berdegub keras dengan darah
u mencium aroma mint yang menguar bebas memanci
rdesir membawa rasa hangat yang merangkak setiap detik menuju rasa panas, rasa pan
badan!" ucapku teredam helm yang menutup wajahku,
gengam erat tanganku aga
i. Mirip sebuah perkebunan yang jauh dari permukiman. Aku merasa berada di batas antara sadar dan tidak, tetapi mataku masih da
turun dan segera menopang tubuhku yang telah lemas karena rasa panas dan sakit. Lalu tangannya membuka
adi sayu dengan hidung mulai mengendus feromon yang menguar bebas dari seluruh tubuhnya.
isa pulang awal!" jawabnya yang memberiku harapan lebih. Entah dari mana harapan
asing yang baru sebulan kukenal, aku bahkan hanya membuka diriku tanpa tahu siapa dia selain nama dan rumah yang dia tunjukkan saat
tumu!" jawabnya dengan suara serak
oleh bajingan manapun. Tapi sumpah, jika itu keluar dari mulutnya, ak
enjadi omega murahan saat ini. Tapi, persetan deng
hku yang meringkuk dalam gendongannya. Lalu dia membuka kamarnya dengan men
dan menggeliat resah. Sementara dia dengan serabutan membuka satu per satu baju yang
menghimpit dadaku. Sebuah perasaan bagai tercekat oleh rindu yang sangat, terceka
elah mengalung di lehernya, menekan tengkuknya agar menghimpit wajahku untuk sebuah ciuman. Ini bukan ciuman pertama kami, tapi aku menikmat
ku sedikit membusung merasakan nikmat yang baru kurasakan, menyuguhkan payud*raku
Aku mau lebih. Buat aku m
tahu bahwa alpha yang menindihku ini sedang bertah
e dalam diriku dan bergerak seperti memompa, tubuhku lebih dan lebih panas dari sebelumnya. Sementara mulutku
ah sa
hh!
lagi!" jawabnya. Tapi tanganku meng
k sabar. Dia mencoba beranjak untuk mencar
aku sesaat menatap tubuh bagian bawahnya yang telah menegang sempurna. Sebuah batang yang hanya kelu
h aku telah tidak sab
ku malah ribut d
lemah yang tidak dapat menanggung benda besar berurat mili
nd deeper!" ucapku lirih deng
memenuhi kamar dan mengubur milikku yang telah bocor. Pintu kamar terbuka lebar, tetapi rumah be
tangan mengurut pelan miliknya, dia mendongak
mengharap be
pala klit*risnya menggoda bibir serta liang senggamaku yang telah basah. Aku merintih untuk rasa tidak sabar dan tanganku mengalung di sekitar lehernya untuk menekan tengku
J.H-please-ah
hen ...,
n melesak untuk meringsek masuk di antara belahan panas milikku
on!" ucapnya berbisik dengan suara serak,
nas dan setiap sentuhanmu memberiku sebuah janji bahwa akan lebih baik kemudian. Hanya kau ..., hanya kamu, J.H. Tida
satu sama lain, hingga klit*ris besar m
terkatakan. Kurasakan lapisan di dalam milikku telah
ang pertama?"
tama merasakan milikmu?"
n membuncah dan napas memburu. Tapi, kete
eributkan keperawanan? Apakah kau juga ak
awaku dia i
engan sering atau aku ditiduri oleh alpha lain?" Dia bertanya yang
k bocor dan menguar bebas hingga menjadikan aku heat dengan tiba-tiba karenanya." Lirih,
erapa hari lagi-ahhh!" imbuhnya, membawa hidungnya menggosok hidungku, "jangan bilang bah
ulku yang menggoyang perlahan. Menggoda hasratnya untuk bergerak pelan menghentak keluar
um miliknya dengan rasa mint yang semakin mengaburkan kesadaranku. Begitu pula alph
asan, dia telah hilang di dalam gelombang fero
yang sangat. Sementara milikku menjepit kuat klit*risnya yang besar dan berurat. Dia dengan deru napas memburu kurasa
mbuatnya untuk be
yang membuncah melambung tinggi menjadikanku yang pertama memutus pagutan liar kami. Dia tersentak, tetapi gerakan pinggulku yan
engan menyapu serta menghisap perlahan spot tersebut, dia lemah akan diriku, tapi tubuh bagian bawahnya bergerak ce
Dia menggeram ketika aku menggi
pa saat, menikmati gigitanku ya
kubuat tidak terlihat dan hanya aku yang dapat melihatnya. Dan ketika napas panasku menerpa spot
H-ahhhh!" Lirih, aku berbisik padanya d
an Paman tidak pernah menjelaskan hingga sedetail ini. Mungkin jiwa omega di dalam
milikku. Aku tahu bahwa alpha-ku telah sangat dekat dengan klimaks, begitu pula aku.
ersentak untuk sebuah protes, tapi terlambat untuk menolak karena tusukannya semakin tak terkendali. Hingga pada tusukan terakhir dia berhenti untuk membenamkan dalam dan san
at klit*ris besar miliknya menyemburkan cairan memenuhi rahimku
ung. Hingga aku kembali berjengit untuk rasa hangat, tapi itu juga sakit ketika m
irih untuk rasa tersebut. J.H memelukku erat untuk men
kau menangis, Honey! Aku tidak pada posisi untuk bisa
n mati!" erangk
an itu!" Dia berbisik lirih
H .
mbali menetes. Matanya belum berubah warna, tapi kurasakan a
asih lama
empat jam lagi, k
u masih membesar di dalam sana, lalu s
untuk beberapa saat." Dia menjawab dengan suara parau yang terden
kaget saat klit*risnya menyemburkan cairan yang
telanjangku, kubiarkan tubuhku me
aiku sebagai mate. Terlepas dari pemikiran bahwa aku
dia meng
galkan tanda yang telah kabur dan hanya
a menging
a bulan telah nampak menembus dind
enatap hamparan langit yang bertaburan bintang. Aku men
tku yang membuatnya tersadar dari lamuna
i headboard, lalu tangannya yang kokoh me
-mu di rumahku! Aku tidak yakin akan tega meninggalka
kembali menusukku perlahan, ba
lkanku untuk kelas besok? Apakah ada
apa hari untuk menemanimu hingga h
untuk mengendus aroma mint yang menguar
u bergerak pelan untuk saling menggesek tidak lagi kurasakan lengket dari cairan mil
sihkan tubu
Dia berkata lirih sembari mengecup keningku ketika aku mendongak m
rnya kata-kata itu meluncur keluar dari tengg
uk itu. Kuharap kau bersabar!" jawabnya
i diriku dari alpha lain? Set
ntara!" jawabnya dengan meraih tubu
terlihat jelas–salah satu spot dimana omega mengeluarkan feromonnya. Untuk sesaat aroma mint kembali menguar bebas memenuh
ya ...,
andai omeganya d
sebuah alasan hanyalah kata-kata. Aku tidak butuh itu. Kami tidak butuh itu semua, h
rtahan untuk rasa nyeri
dan menghisap area di sekitarnya hingga rasa sakit tersebut beralih menjadi nikmat.
kurasakan hangat dan panas bercampur meme
tmu? Setidaknya biarkan sesuap nasi masuk ke dalam lambungmu, Sayang
menggodaku saat ini? Mmm
rkekeh pelan lalu beranjak dari kas
b