img Aku Dan Ayahku Super Tajir Melintir  /  Bab 4 Ternyata Dibully | 13.33%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Ternyata Dibully

Jumlah Kata:1108    |    Dirilis Pada: 22/09/2023

ukan itu? Argh!"

eman Ana di sekolah. Siswa laki-laki palin

sahabat membuang ponsel itu ke tempat sampah. "Wadew, berat

r perusahaan Mangkunegara dan gajinya besar. Jadi, aku gak susah beli ponsel," gerutunya sembari menatap

i?" lanjutnya masih melotot tajam. Bambang menelan ludah dengan susah payah karena sang sahabat

t saja. Kenapa ibumu sampai memelu

! PL

gga merah. Dia semakin melotot saat melihat tiga siswi dengan tertawa berada di hadapa

ni kau selalu membela ibumu adalah wanita hebat.

! PL

tak percaya ketika melihat bangku Ana. Banyak sekali kalimat tertulis mengej

jar!" ter

AK

swi yang masih saja membully Ana sangat marah karena terkejut. Salah satun

a aku akan menghabisimu!" Gadis itu yang bernama Amel, semakin meremas rambut Ana. Pen yang masih berada di dalam tubuh anaknya semakin

rambut Ana. Pen semakin menarik tangan gadis itu, dan kini dia yang menjambaknya. Siswa lain

!" teriaknya yang d

lalu membully Ana. Pen semakin menjambak, lalu m

a mengambil buku di atas meja dan melemparkan ke arah Pen. Dengan sigap Pen menangkapnya. Pen akan membala

tajam. "Kau jangan berulah. Apa kau lupa saat berada

ah. Tanpa Pen sadar, sang anak mendap

inta maaf k

n menahannya. Dia semakin mengepalkan kedua tangannya.

akan memaaf

lahnya. Menendang pemuda itu, lalu memukulkan buku tebal

Pen menendangnya sekali lagi. Dia memuk

k mendukung Pen menghabisi murid ter

aya melihat ruangan kelas sangat berantakan. Dia menarik Pen

ikuti semua siswa yang terkejut melihat. "Gawat ini." Bambang segera mendekati Pen.

mu dipanggil nanti. Kamu tahu kan, Mak Lampir kalau mar

rah Bambang. Dia tak percaya Ana mem

lly Ana. Tapi, Pen mendadak lemas. Dia merasa sangat bersalah. Perlahan Pen ke

na pukulan Pen. Wajahnya sangat merah. Dengan melotot, dia menunj

ekarang malah tawuran. Mau jadi apa kamu?" Guru bimbingan konseling itu menggeleng dengan kesal. Dia segera menghubungi ponsel Pen yang se

si," ucap pemuda

percaya melihat pemuda

*

eliput pertunjukan menarik di sana. Anggara semakin berdebar, ketika Pen wanita yang

nggara membalas pelukan itu tak peduli sem

dukanmu," balas A

mbari menahan debaran ketika mendengar p

anita yang sangat dia cintai. Namun, karena sebuah surat dan rekaman y

egera merogoh ponsel itu di kantong roknya sebelah kanan dan menerimanya.

a? Baik, saya ke sana." Ana buru-buru menutup ponsel saat mendenga

ku harus

an langkah dan terkejut. "Apa ini ada hubungannya dengan anak kita? Aku bap

menatap ayahnya dan berpikir. Hingga selang beberapa menit, dia tersenyum dan, "aku akan menjadi sangat

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY