saja. Sudah 1 tahun pernikahan yang kami jalani, jangankan untuk menyentuh memanggil namanya saja aku tak diizinkan. Apa sebegitu marahkah dia kepadaku. Setiap bangun pagi, aku akan selalu melamun
rat, beranjak dari tempat
idurku, ku beranjak menuju kamarnya. Kami bahkan tidur t
yang melayani apapun kebutuhan seorang suami. Berbagai cara telah kulakukan selalu gagal
epada bik Ayu salah satu pembatu yang telah cukup
lah yang setiap pagi tersenyum menayapaku. Dia juga yang mampu me
ik Ayu memang sangat baik kepadaku, walau dia tahu apa yang te
kan aku melakukan tugasku sebagai
nyiapkan nasi goreng di dapur. Apakah
ver Azka. "Bi, please" mohonku lemah. Pertan
i saja merapikan kamar tidurnya" suaraku serak menahan tangis.Bi Ayu menaruh kedua telapak tangannya di pipiku "sampai kapan akan seperti
yu." Sampai dia mau menerima kehadiranku"
merapikan kamarnya. Kalua dia sampai mengeta
mar."Bibi ke dapur dulu. Kalua
to dirinya terpajang dan foto seorang wanita yang sangat dia cintai yaitu Sea sahabatku sendiri. Tak ada satupun fotoku bahkan foto pernikahan kami ada hanya satu terletak di ru
tak akan pernah terjadi. Aku mengambil salah satu foto A
ihku menangis lagi dalam kesendirian dan kerinduan kepadanya. A
telah memberontak ingin diisi. Ada nasi goreng dan beberapa lauk yang
sendiri. Padahal ini hari minggu bukankah tak ada satupun kantor yang buka di hari minggu. Dia tak pernah mengajakku jalan-jalan, jika aku ingin pergi maka itu harus kulakukan sendiri.
im pesan k
lovely
untuk membeli keperluan makana
u ini akan terjadi tapi aku tetap melakukan hal bodoh itu selama satu tahun ini.
keluar dulu membeli pe
n uang untuk mengisi kekosongan kulkas. Biar b
Ayu" jangan!! B
yang harus dibeli. Sebelum pergi, dia masih sempat membujuk agar dial ah yang pergi ke superma
*
uami-istri yang sama- sama memilih buah jeruk. Sesekali sang suami mengelus perut istri
ku yang masih rata. Lagi....aku berkhayal sesuatu hal yang ta
n tentang kehamilanku, aku
tri yang harmonis itu, kulanjutk
kirku melihat keranjang
kahku tertahan karena dibelak
terikanya di
g kaget itu tak perlu lagi kar
ahabatku berdiri Azka suamiku dan 1 pasangan lagi y
i?" tidakkah dia mel
yuman "iya...aku juga s
ru mau memb
ahutku berlalu dari hadapan me
membawa payung.jarak halte bus dan supermarket cuku
hujan akan berhenti. Aku berencana untuk l
, Andrea" sahut
agi...dia membuan
sih Sea, aku bis
hujan yang telah membasahi wajahku. Aku harus tegar, inilah resiko yang haru
angis menumpahkan segalanya. Kenapa d
u " Andrea kange