at aku kerjakan dirumah ini semuanya sudah ada Bi Ayu yang mengaturnya, dia tak mengizinkanku untuk melaku
taan seorang suami,berbeda denganku. Tapi tidak denganku, apabila aku melakukan pekerjaan apapu
aka aku yakin melihat sikap dan perhatiannya membuatku merasa dia sangat menyukaiku, tapi aku salah dia mendekatiku hanya
hbac
asur empuk di dalam kamar sambil menikmati alunan music. Jiwa akan terasa damai. Le
ian itu makin mengambang di telinga. Samapi akhirnya mata tak sanggup lagi untuk terbuka. Kantuk mulai menerang. Tapi suara ketukan pintu membuat mata ini terb
kak Adri yang cengengesan makin membuat ku kes
ejek ku. Padahal Kak Adri tahu, aku ini paling susah untuk tidur siang.
n cepat mengetahui keinginannya, maka semakin ce
akak di ruang tamu, cakep loh orangnya, siapa
sih, sana...nggak usah ngerayu,lagi
k ini suka nya teh ,bukan minuman bersoda. Kalau begi
diamkan, Kak Adri akan selalu mengeluarkan jurus rayua
yang bisa mengurus suami dan anak sendiri.good job lah buat bunda. Lagipula bunda hanya mempunyai anak cuman aku dan kak Adri. Itupun
awah, kulirik teman kak Adri, tapi sayang
isa kakak kenalkan dengan Azk
uju ruang tamu , tak lupa menambahka
enalin ama adek g
h, bukan aku yang ingin dimanja. Tapi kak Ad
menambahkan ketampanan Azka. Senyumannya begitu menaan saat mata kami
ngulurkan tanga
tapi masih belum mem
nggorokan Kak adri serta senyuman t
mbalas jabatan tangannya membuat
" lanjutku berdiri dan b
ek?" tany
ka
idur mulu
ng selalu aku dengar dari ulut ka Adri. Biasanya aku tidak menanggapi
..kan
Aku melirik ke arah Azka dan dibalas olehnya dengan seny
melalui kakak. Aku mengenalnya ketika aku kelas 2 SMA. Terkadang ketika dia datang k
ah. Kebetulan sahabatku Sea juga sering berkunjung ke rumah.
r,silahkan masuk" sapaku membuka pi
Adri?" tanya S
nnya kak Ad
ah kehabisan ide membuat kami tertawa. Untuk pertama kalinya juga, aku dan kak Azka banyak bicara setalah Sea berhasil mencair
yang lebih dekat dengan Sea daripa kepadaku. Aku hanya diam dan tidak berani menyakan hal itu. Dan tak ada lagi titipan salam untukku, dan kak Azka pun jarang datang ke rumah. Ak
cil serta masih seorang pelajar, membuat ku tak percaya diri mendekati lelaki matang seperti kak Azk
n keberadaan Azka karena hampir cukup lama dia tak berkunj
ut..maka dari itu ku
rtanya dan mengunjungi rumah. Rasa khawatir,cemburu bahkan iri singgah di hatiku. Aku takut kak Azka mencintai Sea, aku tak rela jika itu terjadi. Aku berpikir akulah yang pertama bertemu dan
gossip belaka. Ternyata mereka menjalin hubungan di belakangku. Ak
an paksa kak Azka sebagai calon suamiku. Hari dimana dunia membenciku, ayah, kak Adri , bahkan Sea menjauh dan memusuhiku.Ketika