ah kakinya terasa berat. Dia membawa dua karan
sal dan sesak dalam dada, rasa sakit yang disimpan selama lima
u lama. Maaf karena aku telah banyak menyusahkan kalian. Aku
cantik jelita. Mengingat semua kejadian lima t
meninggalkan area pemakaman. Taksi kembali m
kaan. Wanita paruh baya itu terbaring lemah dengan selang infus di l
unga lili putih kesayangan menggantikan b
giku. Sekarang giliran aku yang menjaga dan merawatmu," ucap wanita nan cantik jel
i wanita nan cantik jelita tadi, "Kau sudah datang, Nis? Bagaima
apa dan Lana sebelum kesini," ucapnya sambil tangan mun
rja dan maaf jika tempat tinggal yang kupilihkan tidak sesuai dengan keingi
mpat tinggal buatku, Dam!" suaranya nan lembut dengan lesu
ntuku. Kalau bukan mereka yang membantu, mungkin aku masih bergelandangan di
ku, Dam? Apa yang dokter katakan?" Nisa
aling penting biaya untuk operasi juga pemulihann
dam sangatlah tahu beban y
aku
an, dia mencoba memahami sem
n adiknya, Lana meninggal karena kecelakaan dan jantung Lana didonorkan kepadanya. Sedangk
k mendominasi tubuhnya tiga tahun belakangan ini. Kali ini Nisa harus berjuang mengandalkan diri send
sa, terlihat salah seorang membuka pintu penumpang dan memapah seseorang yang terluka. Me
ntarkanmu." Adam be
ekerja, Dam. Apa masih ada
lama dia tak ada, Adamlah yan
kita mampir makan sekalian ya," ucap Adam, Nisa
gu disini ya, Nis," lanjut Adam menin
mpai repot membawaku ke rumah sakit!" Gerutu se
gsung, kakek Tuan, beliau menyuruh saya menjaga Tuan apapun
sudah meninggal, sudahlah, aku bukan anak kecil lagi,"
amanat beliau yang harus saya j
kapan aku berdiri seperti ini," delik Leon memberi perintah.
n tunggu sebentar, Tuan!" Bisma berlar
ngkap sosok yang dia kenali. Namun, dia se
berlalu. Rasanya itu tidak mungkin dia. Aku sudah sering salah mengenali
at melihat sosok wanita yang
antarmu pakai motor jelek begini,"
malam ini, aku akan keluar uang lagi buat bayar taksi,"
berhenti di salah satu
jamin sekali coba bikin nagih!" Adam mempromos
n nagih aku bisa makan dua atau tiga porsi seka
oleh. Malam ini spesial, aku traktir!" Adam tak
lnya aku belum punya stok apa-apa di rumah, barang-barang pun belum ada yang aku bo
*
m dengan nona Wina, Tuan,"
nah menyerah!" Leon langsung kesal
kandidat yang cocok untuk
k denganku atau tidak, aku yang sendiri yang menentukan. Itu perjanjianku dengan
dengan nona Wina. Dia sangat cantik, anggun dan juga seora
dia. Kau juga harusnya sudah punya calon kandidat, kan
annya untuk menerima acara kencan buta yang sudah di
iri anda. Setelah kepulangan anda lima tah