uk rumah
belahan dengan kamar mandi dan sisa sedikit ruangan untuk dirinya duduk sejenak melepask
mar. Kembali melihat sekeliling kamar, dengan satu
ela nafasn
a, demi mama dan dirimu sendiri, semangat
m lemari. Usai semua tersusun dengan rapi dia mengambil s
uara bel pi
m menunjukkan pukul tujuh pagi. Dia tidak merasa pun
siapa yang
ahan membukanya. Wajah Adam sudah berad
canggung dengan menun
un ya?" Adam terdengar merasa ber
h berantakan soalnya semalam aku han
an duduk di lantai dengan sa
, rencana hari ini aku baru a
kan rasa tidak enaknya
r pekerjaan cepat selesai dan kamu bisa istirahat penuh besok sebelum mem
siapa, Dam?" Nisa melirik wanita yang dud
eman dekatku. Ayo Sar." Sarah mengeluar
aja memanggil akunya, Sar." Nisa
ja yah biar sama seperti Ada
am, Adam sudah seperti kakak laki-laki buat aku," jela
ta soal kamu dan keluarga sebelum kepulangan ka
u bawa sarapan dan air, kita sarapan
langsung terdengar. Berbunyi
kalau cacing-cacing dipe
sama ketika mendeng
a jam b
gan empat bantal duduk yang mengelilingi meja bundar kecil tadi. Dinding ruangan Nisa gan
setidaknya cukup untuk satu dua minggu. Atau Nisa berharap bisa mencukupi untuk satu bulan se
eluar sebentar!" Nisa meraih tas kec
am langsung berdiri
juga, pokoknya kalian duduk manis disini nggak boleh kemana-mana, kalau bo
ek loh, Nis?" Adam setengah tak perc
ir pengantar makanan saat aku kekurangan uang disa
betulan mendapatkan bangunan lantai kedua. Nisa turun melalui tangga bes
an membelikan mer
ke sebela
sepeda motor Adam melewati dua blo
ben
enuju salah satu restoran siap saji. Nisa memarkirkan
lihkan oleh toko ku
lintas lalu lalang di lampu merah. Bertep
toar penyeberangan jalan. Leon tampak bosan melipat kedua tangann
bermimpi dan Marko tidak mengajaknya minum. Sosok yang selalu
ampu hijau menyala. Suara klakson mobil terus berbunyi mengham
p Bisma, bingung mel
tu mobilnya dengan
ta ini. Pantas saja orang-orang suruhanku tak bisa melacak ke
sok dua tanduk monster berkepala me
" perintah Leon meyakini bahwa sosok
ku pastikan kali ini akan mengikatmu lebih era
e berukuran kecil untuk sekali santap. Sudah
menerobos keluar. Leon berlari ke dalam toko kue, matanya terus berkel
ang lagi. Aku yakin ka
karena dia tetap kalah ce
berlari seperti tadi," Bisma lari tergagap menge
-orang mu sedang membohongiku, hah?" Leon langsung menarik kedua kerah
"Saya tidak berani, Tuan. Mana mungkin saya membohongi anda, memang benar tidak ad
na keberadaan dia sekarang. Aku menginginkan data
skan kasar kerah kemeja Bisma