h pu
baju dengan wajah yang sumringah, setiap kali dia menjalankan kewajibannya sebagai suami dan istri, selalu
gatakan cinta kepadanya, setiap apa yang Gio lakukan selalu m
elalu ada saja yang Gio kirimkan ke sana sampa
telah satu bulan menikah? Kira-kir
mulut Lisa, pernah dia memberanikan diri d
ulang kali sampai Lisa lupa akan apa yang ingin dia ketahui. Entah, bagaimana bisa dua orang yang belum pernah
memang ada yang mereka bungkus karena tidak ha
begitu? Kamu lagi m
jam ini, kok sekarang minta aku temenin makan, iya kan?" benang kusut kalau begini, dia seperti dijebak di lumpur hidup
ng Lisa bahas yang ucapan Gio sendiri, sayangnya karena sudah ketahuan lewat dari apa yang di
udah tahu suaminya masuk ke ruang kerja, hanya melirik ke
a tinggal diam, dia lantas membuatkan minuman hangat sebelu
tap,
ini, maksudnya suaminya ini kalau sudah menahan malu ada saja yang
angat di depan Gio, ada laptop yang menyala di sana. Gio men
, Lisa berinisiarif mendekat dengan sebagian tubuh condo
up
nya mendadak, dua kali begitu baru Lisa temuka
ur dengan dam
*
tu i
obrolan suaminya bersama sang ibu mertua yang terdengar sengit untuk ukur
a tida
lagi, Ma!" tegas Gio mengatakannya, ia bahkan sampai me
eluarganya. "Kalian harus temuin mereka dulu, besok kamu sama Lisa bole
dari rumah yang dia gambarkan bak neraka itu, semua memanas dan t
ru
arena tak fokus berjalan, dengan cepat mama Rita mundur, Gio langsung mengajak Lis
al
eperti itu di sini, hanya ditata rapi tanpa hia
mu!" titah G
ada, mau apa, begitu pikirnya. Kalau memang itu haru
dak denga
di sini tidak ada
pakai kaosku
i, saat dia berjalan melewati bayang depan Gio, bisa Lisa lihat dengan jelas dan y
i rumah ini sudah padam dan terbang ke alam mimp
ka belum mela
" pintanya setelah beberapa jam hanya
akan? Aku saja belum bertan
mpai kamu mengatakannya di depank
maks
ini!" sudah men
i malam pertama, bukan
g kamu maksud? Dia itu siapa?" mengganti
ajah pias penuh kebencian itu tampak jelas di depan matanya, bahkan
Ic
, ast
nesia nama istrinya, kembali ke pang
Ic
ya, apa?" me
as menarik tengkuk Lisa, mendekatkan bibir mereka, sa
" pintanya
ah
man, bagaimana?" dia tersenyum sa
amu ciuman!" menari
mmm
a ini, diam-diam Lisa menyimpulkan, bukan dia yan
m cukup lama, G