ini pertama kalinya
au aku akhirnya izin sama Ibu Helni dan se
identitasku saat bekerja. Menolaknya sama saja
dia memintaku menemuinya saat Nona Bintang tida
, jangan lupa sholat
ilbabku sudah dilepas, pakaianku
udah tau, tak perlu
antas men
rnya lalu menekan kata send dan menye
ijau toskah di bagian samping dan sedikit ber-renda. I
gsung wanita yang melahirkanku
Kamu harus bisa menjaga dirimu denga
. Mata meneduhkannya menatapku
njaga itu, Bu? Dengan a
mpak berpikir lal
tunya den
dan langsung membuka isinya, mukena berwarnah putih dikombinasi warnah hijau toskah pada bagian bunga. Aku suka, ini pas
penulis, yah," katanya memanggil nama
aku jadi
dukung selam
sayang, deh. Hehe, kalo hadiah da
.. em Ba
n Bapak juga sama, selalu memberi hadiah seperti Ibu. Aku suka hadiah karena deng
ok-to
Aku buru-buru bangkit lantas melipat mu
ay
k benar, bagaimana mungkin ia bisa sampai di sini? Untuk beberapa saat aku
mu. Jangan main-main la
tokannya, bahkan sudah
kesenangan dan hanya kamu yang
buh Ray untuk masuk. Ini bahaya, bagaimana mungkin ia bisa seumum itu me
kali, sih, buka
daku masih memanas. Riak-riak bening dari kelopak ma
ia memaksaku menjadi Nona Bintang s
n blazer maroonku sebagai pakaian atas, lalu m
a penamp
lazer panjang dan selendang yang sengaja aku samarkan untuk
gkin karena Mami Berta? Dia tak setujuh karena aku berani menolak dan sampai menunda waktu? Meski kesal aku tetap memilih duduk di samping ranjang, i
maumu
eski mau tidak mau tetap mendelik saat ia
in kita
ada keing
ta orang yang cukup melelahkan, apa hanya saat malam saja ia menjelma bak pangeran yang seol
n aku,
ik, menata
Bintang, b
kamu mengaku
begitu merendahkannya menjadi dua orang dalam satu tubuh? Atau apa karena salah satunya adalah pela
mengaku Rahma, s
n senyum. Oh ya, baiklah, ia mungkin butuh pelayanan itu sekarang. Setidaknya
epas senyum, anehnya lelaki itu hanya balas tersenyum dengan t
? Perlahan kulepaskan lagi lalu hendak ke depan cermin, tetapi Ray lebih du
tiba memanas. Apa Ray akan mem
mataku kembali menggenang, ia mendekatkan wajahnya. Ini pelayanan yang tidak aku suka, memaksa dan me
gan itu sampai harus menangis di h
yang berada tepat di atasku, lelaki itu tengah tersenyum. Apa semuanya terlalu lucu? Kuusap pipi ya
n, tapi hanya mimpi buruk yang tidak perlu aku gubris. Aku hanya memiliki ke
bohong, Nona. A
pmu basah bersama istrimu yang k
ia
ia semarah itu membahas istrinya. Ia mendengkus
rhenti membahas dia? Hubu
perempuan berjilbab waktu itu?
mengambil kertas dari tasnya, dan melemparkan tepa
di sana, bibirku seketika menarik senyum kecut. Apa dia hendak bersandiwara lagi? Jelas aku
empuan itu? Dari
arik tubuhku lagi
yang kujumpai han
ntunya bisa berakibat fatal. Sama saja secara ta
tu. Menyaksikan kamu mema
u bagaimana
u. Itu ternyata hasil percakapanku dengannya saat di telepon tadi
ipun nomer Rahma berbeda dengan nomer Nona Bintang, t
p untuk menipunya. Apa Ray seorang cenayang atau sudah tiba-tiba menjadi de
pa lagi yang ingi
u sembunyikan, hah? Setelah bercumbu dengan istri
Tatapannya tajam, tetapi
ramu untuk
danya kali ini aku tidak berpaling, membiarkan tangannya yang mulai nakal meny