engah membelakangiku sembari menggandeng wanita berkemeja tos
aru saja menginjak lan
lengan pendek dipadukan celana bahan hi
mbuatku kenal. Yah, itu dia yang selalu bergelut dengan tubuhku tiap malam. Mes
ak lagi memperlihatkan bagian dada, sementara kepalaku tertutupi Hijab Saudia yang cu
ke tempat kerja, aku ingin mampir dan menabung dulu. Ada banyak oran
ngantr
hidung bangir, tetapi terlihat kontraks dipadukan bentuk wajahnya yang oval, alisnya tebal dan berbentuk bulan sab
akanya nunggu. Teteh dari tadi, ya
ng tertaw
etakan lesung di bagian kiri. Terlihat lebih cantik dan manis, hanya saja ... kenapa perempuan seanggunnya tak bisa membuat Ray bertahan dalam satu ranjang dengann
a yang mungkin selalu tak berpihak pad
i ternyata bernama Chayra, umurnya baru sembilan belas tahun dan menurutku masih terlampau muda. Berbeda dua tahun denganku ya
ng kemudian terkepal kuat. Aku bahkan perlu menarik napas berkali-kali seolah meredakan emosi. Astagfirullah, jang
ukan selain kesibukannya adalah bagian dari ciri khas istri Rayhan Bagaskara,
t. Sampai kapan lidah lelaki
ua bulan, syuku
kit buncit, Chayra ternyata ham
ai, Sayang.
l tangan Chayra. Mereka saling tersenyum, lalu Ray
ng dulu, ya. As
aikums
langkahnya terhenti memandangiku. Oh, apa dia baru saja melihat hantu? Tak perlu seterkeju
n pandangan saat sadar Ray yang
Nona Bint
kanku dari bawah sampai atas. Oh ayolah ... aku paling tak suka
a Rahma
itu? Tak langsung menghakimi kami layaknya istri pencemburu saat mendapati tanda-tanda ada pelakor. Hem ... baiklah, aku makin acungi
umayan banyak, cukup untuk simpan
oleh say
tre beberapa kali. Apa-apaan ini, ia baru datang dan seharusnya melakukan
boleh Aa'-ny
sejak tadi menunggu sampai beberapa jam karena saking penuhnya, ditambah lagi itu menyebabkan dadaku sesak karena me
h duluan, Teh. Cum
dekat sekali dan seperti siap mengganti posisiku sembari menunjukkan nomor antrian, jari-jarinya bahkan sa
rbelalak. Detik kemudian ia sudah terlihat menoleh kanan kiri, sementar
apa s
di belakangnya tak bis
simpedes maksimal 5 juta, jika ingin nambah bisa kembali besok katanya,
ipula apa tidak khawatir bawa uang banyak p
ena akan sedikit ribet, harus nyeberang pulau kalau mau ke ATM. Selain itu saya butuh uang lebih untuk kep
ra aku jadi melirik pada uang di dala
ATM-nya cu
atuh,
udahi ucapan dengan meminta iz
e rekening ini d
menghitung uang sesuai kebutuhan lelaki
u? Terima kasih banyak, Te
? Pakek mobil banking
nking itu
pi wajahnya terlihat polos dan seperti orang yang benar-benar k
n ATM saja," jawabku akhirnya. Bisa-bisa
tara aku mengecek di mutasi, setelahnya langsung kusera
, Teh, s
tas seperti orang kebingung
ukron ka
h menahan kesal. Sudah itu ia langsung pergi. Apa ini? Tasbih, lalu syuk
iyakininya anak pondok? Apa karena jilbabku yang bahkan masih belum syar'i? Lalu pemberiannya? Ini sebagai tanda terima kasih? Keningku