sekaligus bingung. "Andai ada si Silvi di sini, pasti jalan-jalanku bakalan seru. Sendirian
ya dari dalam tas selendang mungilnya. Matanya melebar begitu nama
ly
lo S
lv
llo
lepon, Silvi mende
di mana? K
ly
ak! Aku d
lv
dikuburan! Ada sua
ly
a aku sedang uji ny
lv
lu, kamu a
ly
ganter nyok
lv
g be
ly
Miss Universe. Untuk apa aku boh
lv
a di mall mana?! Kebetulan, aku juga
ly
u beli tas, waktu ada
lv
ku ke
angkung, datang tidak diundang pulang tidak diantar. Main tutup telepo
berapa meter berjalan, langkahnya berhenti ketika melihat tas kecil mungil dengan tali
a melihat berapa harga yang tertera. "Pasti harganya mahal. Aku bisa diom
g tertera. "OMG, mahalnya! Harganya bisa un
"Tapi sudahlah, lupakan Arlyna keinginanm
kembali melanjutkan langkahnya. Tapi tiba-tiba, baru beberapa
Maling! A
n keadaan. Tiba-tiba, seorang pria gemuk pendek berlari kencang ke
dada bidang tubuh kekar. Arlyn hanya bisa memejamkan matanya, ketika tubuhnya ser
erdiam, sampai keduanya tersadar ketika
t menempel di pipinya. Belum juga kesadarannya terkumpul sempurna, Arlyn kemb
k dengan cepat. Matanya tidak bisa berpaling dari iris mata hitam legam pr
ia itu tersenyum dengan suara
idak bisa berpikir. Semua yang ada di da
anita yang lebih dewasa darinya kar
rkerumun, bahkan pria gemuk pendek yang tadi hampir
eperti mendapatkan malaikat ketik
il
i bingung melihat ora
ecurity mall bicara pada Arlyn. "Untung saja, anak muda ini cepat m
a Pak?" tanya Sil
hampir saja menabrak Nona cantik ini, ta
ak itu, tapi Arlyn segera menarik tangannya agar
era melepaskan tangan Silvi. "Kamu tidak apa
apa-apa," j
keliling. "Itu ada coffeshop, kita k
ang dibutuhkan dirinya saat ini adalah segela
rtubuh tinggi berdada bidang sedang bicara dengan securit
sadar, bibir pemuda itu tersungging senyum manis. "Tapi sayang seribu sa
melangkah menuju ke salon untuk menj
n riasan tebal dan bulu mata cetar membahana datang
ari atas sampai bawah dandanan orang yang di depann
ng!" sapanya denga
iya," jawa
akang. "Ada apa Oneng? S
anteng ini hanya terdiam melihat eke dari atas sampai bawah.
. "Kembali ke belakang, tadi
pergi berjalan melenggak lenggok
a ganteng yang ada di depannya, terdenga
ung melihat ke belakang. "
u melihat pemuda tinggi yang berdiri
a Mom," j
ia masih sepinggang, tapi sekarang?" Jeng Siska mendongak melihat Tian. "Ya am
i Tian sudah turunan dari Daddy
m melihat Tian dari atas sampai b