i lantai lorong yang nampak lengang. "Ke mana orang-orang? Biasanya di sini menjadi
gar suara cempreng memanggilnya dari b
lvi
ilvi dengan napas tidak ber
jawab
kamu tidak tahu dengan apa yang
ya pelan. "Bagaimana aku bi
ngan Arlyn. "Ayo
k tangannya kemudian mengajaknya berlari. "Ad
uku yang ada di tangan Arlyn. "
ngung dengan tingkah Sil
. Ayo!" Silvi kembali
ngikuti langkah Silvi y
rapa mahasiswa sedang berdiri berkerumun. Arlyn mengern
ngan jelas apa yang sebenarnya terjadi tanpa melepaskan pegangan tangan
elihat apa yang terjadi
r dengan kedua tan
alam kondisi pingsan sedang diberikan pertolongan o
yang disampingnya.
ntai dua, katanya sih t
ku dengar dari si Doni katanya dia bukan jatuh, tapi meman
ra," tegur Arlyn menyenggol le
karena mahasiswi yang jatuh itu pingsan dan juga nampak kakinya ada yang patah.
lvi setelah semuanya sele
engan polosnya mengambil
ren
n melihat S
odoh banget! Ke kantin kalau tidak m
erkekeh setelah men
m perutku yang mungil ini dari tadi bernyan
osaurus! Sudah sarapan atau belum,
-he
mpir semua meja terisi penuh. Silvi dan Arl
u mau makan apa?" tanya Si
susu coklat,
u yang traktir." Silvi seger
penuh. Tatapannya berhenti ketika seorang pria berkulit putih tersenyum
ang dengan membawa nampan beri
eperti ini. Sudah traktir aku, dibawain pula makan
aku yang bangkrut! Uang ka
ong! Uang jajan saja, aku mi
angsung dilahapnya dengan cepat sehingga hanya dalam hitungan menit,
kamu ya! Kelaparan atau apa? Pan
Nggak percaya sih." Silvi kembali meneguk
akan pancakenya sambil melihat Silvi yang sekarang
epon aku mulu?!" gerutu Sil
ah! Beri
menaruh ponseln
nggak sih ponselnya jangan kasih suara, berisik tahu! L
e silent pada ponselnya. "Kamu seperti emak
ibir. "Sem
yn mengajak Silvi untuk masuk kelas karena sebentar lagi mata kuli
saatnya Arlyn selesai mengikuti semua mata kuliah. Wajah kusut d
vi. "Kamu pulang dij
wab Arlyn. "Mobilku mog
pi mobilmu tidak ada ten
e-
ku," ucap Silvi.
a tak
nya ya." Silvi menaik turu
pergi ke luar dari kelas
sedang sibuk memakai helmnya ke
! Silvi! M
hat siapa yang menyapanya. "Hai Budi! Iya
elirik Arlyn masih
an?" tan
ya
a Silvi semakin memp
cewek, jomblo," jawab Budi meliha
Yes! Kesempatan untukku. OMG
gan sepeda motornya.
yn. "Budi, aku pulang duluan ya. Sampai ketemu lagi. Kapan-k
k. "Iya, tentu saja. Sam
ng melajukan sepeda motorn