pendekatan, mengapa harus m
eketika hening. Pandangan mereka tertuju padanya, pemuda asing yang tib
ang kedatangan murid baru, yeah!" se
i kedatangan si murid baru yang katanya pria tampan, dan ternyata memang benar. Baru saja Seta ma
g mendekat ke arah Seta y
an-teman barunya. Banyak anak-anak yang langsung mengerubunginy
ian! Udah liat, kan? Ya udah!"
ada satu tempat duduk yang kosong, itu adalah bangku sampingnya. Sudah lama ia duduk sendir
duduk di samping gue, kan?" serunya, meskipun banyak kaum haw
lo. Kasian udah la
aja nih!" cibir Elsa, sal
temannya. Ia menghela nafas panjang, menoleh ke
anselnya dan duduk dengan santai. Tanpa berbicara, tapi sudah
__
ndapatkan jabatan itu. Ia baru mengetahui jika k
ucap Set
emang gampang bergaul dengan orang baru
eleng mena
ikl
Sila dan Senja yang tengah menyantap ma
uek amat," ujar A
ksud. "Emang kayak gitu ka
cewek terpesona. Ah, siapa ya namanya, lupa," ucap Senja memberitahu. Senja, dia adalah salah satu sahabat Sila. M
ngegosip," ujar A
rengan pula. Apa kalian pernah ketemu sebelumnya?" lanjut Aji
an n
__
Setiap Sila bertanya apa, Seta hanya menjawab singkat, sulit untuk didekati. Padahal
guru Matematika yang kini tengah mengajar di kelas mereka. Sudah berkali-kali Sila menguap karena bosan, ditambah lagi dengan
u
eka berdua, Sila langsung kaget, m
ila langsung gelagapan, ia menunjuk dirinya sendiri, tapi yang ia dapati malah
oleh ke belakang bertanya kepada Senja yang
a sempat ketiduran, Pak Joj
l di depan. Tapi ia juga tidak menyadari jika Seta tadi tertidur, padahal dirinya ju
ah mengerjakan soal di depannya. Soal yang te
rena pernah ia pelajari sebelumnya. Seta memejamkan matanya, tiba-tiba ia merasakan pusing. Ia manghalau semu
nya Pak JoJo baru
et
mengangguk. "Jawaban kamu benar,
engan soal-soal yang diberikan Pak Jojo. Selain tampan ternyata Seta pandai juga. Benar-b
ika muka Seta memucat seketika. Terliha
Sila, Seta me
mending ke UKS a
ja," lirihnya ta
mereka bersiap pulang. Banyak yang langsun
keluar sama-sama sampai depan gerbang. Senja sudah menenteng t
i dari tempatnya. Ia menoleh ke Seta yang
k pul
lu berucap, "Jangan pula
Senja lebih dulu pergi saj
a a