ngit. Seolah langit ingin menumpahkan segala kesedihannya kepada bumi. Ja
Namun masih ada satu pemuda yang kini malah terdiam, dirinya tidak ingin beranjak pergi mencari tempat untuk berteduh. Wajahnya yang pucat, gera
akan. Orang yang dia percaya, ternyata mengkhianatinya. Orang yang dia cintai pergi meninggalkannya. Setelah sang kekasih mengatakan 'putus',
satu. Seta tidak mempersalahkan bajunya yang basah atau dirinya yang mungkin akan sakit jika hu
wa
sadar dari lamunannya. Hampir saja mobil tersebut menyerempetnya
gusap wajahnya, melihat dengan jelas, siapa gadis yang baru saja menolongn
ti gadis tersebut. Pandangannya tiba-tiba terfokus ke arah lengan
eleng seraya tersenyum tipis.
nga
ah, ia menggeleng tidak papa. Lalu meninggalkan Se
menolongnya tadi sudah menjauh, nam
a?" tanya Seta se
aranya tak begitu jelas karena tersaingi derasnya gemericik hujan