k waktu untuk hal-hal selain pekerjaan. Bahkan saat ini sedang ber
jaga kekerabatan dan pertemanan. Seperti malam ini, aku ha
uk Arta Intan Sari and partner. Siapa yang harus kuanggap sebagai partner? Haruskah kembal
li, kukirimkan pesan padanya. Sepe
bakal jadiin gue
l leng
buka ha
tersayat semakin dalam? Pertanyaan itu terus bergema di kepalaku hingga menjejakkan
a. Laki-laki itu bergegas turun dan berjalan memutar hingga
ani di bagian dalam ballroom. Menyapa beberapa rekan bisnis dan pejabat yang berpapasan. Seorang panitia yang mengenali aku dan Bima lang
ebanggaan tersendiri bagi kami, karena CEO Artha Ladj
i. Menerima ulura
h. Justru sebuah kehormatan buat s
estat itu. Hampir sepuluh menit berlalu ketika Bagaskara kemudian be
rnya. Wanita yang telah sangat berjasa dalam kehidupanku. Y
di man
resepsi putrinya
t sama si
a,
an jauh lebih dulu akrab dengan keluarga Mama sebelum aku me
ya? Mama 'kan udah bilang mau ngajak
aan perempuan itu? Seminggu yang lalu Mama memang menelepon. Ora
g Mama d
angkah di
eter dari meja kami. Kini ia berjalan mendekat. Segera ku
saat wanita lima puluh enam tahun i
kamu sibuk," jawab Mama s
yaku setelah kami sali
kini tersenyum menatapku. Keberadaannya baru kusadari. Ia tinggi, mengenakan stelan jas biru navy, kemeja putih,
an Taqi Hermawan. Pemil
sentuhan, terasa ada getaran aneh yang menjalar. Lekas k
masih sangat muda dan cantik," Evan berkata sambil melempark
h tak asing bagi saya. Ternyata kali ini saya diberi kesempatan bertemu l
a hingga harus dipanggil Pak
, dan Bim
anda sedang merambah b
h uji
gkit untuk memberikan ucapan selamat kepada mempelai. Mama tiba-tiba menarik Bima untuk berjalan di sebelahnya. La
rima ucapan selamat, kami menuju pintu k
Arta? Saya ada keperluan pent
ho," protesku. Rasanya tidak nyaman harus
mu pulang sama Evan a
k, T
ada Mama, lalu b
ulang s
etika tiba-tiba sosok yang paling ku
ekarang, Arta? Bagaimana bisa seorang pengusaha terkenal
anya seseorang yang pernah bel
Dika memang sudah se
a lupa. Sayalah yang m
calon mertua itu. Ia mendengkus kes
kan sebelah mata. Evan tampaknya mengerti. I
permis
gaimana ia bisa ada di acara ini juga? Apakah perusahaan tempat Dika bekerja memil
iarlah ia menduga aku dan Evan ada hubungan khusus. Apalagi laki-laki di sampingku ini mempunyai penamp
dengan Evan yang membuat degup jantung menjadi tak beraturan. Berdekatan dengannya membuat getar aneh it
nyaku pada Evan saat kami
akan menunggu," u
nti di depan wastafel. Menatap pantulan wajah di cermin. Ada rona di pipi yang entah sejak kapan muncul. Apakah aku jatuh ci
but pirang masuk. Ia berdiri di sampingku. Mengambil li
Arta
kita pernah ber
ernyata Arta Intan Sari memang cantik. Sayangn
ghembuskan napasnya perlahan. Mengambil sebatang rokok dari dal
beri peringatan padamu. Jang
at
*
sam