ubah seratus delapan puluh derajat. Demikian juga dengan Mira dan yang lainnya.
, tetapi masih banyak juga yang menj
nya kua
h, Ka. Aku
siapa?
Dijemput
t. "Kamu pakai sopi
ernah tahu rasanya naik mobil pribadi. Disebabkan kemiskinannya pula, orang tua D
di mana s
Dika mengernyitkan dahi. Sepertinya ia heran, bagaimana mungkin mantan
mu di mana
ang ke kamp
mu tingga
a orang yang menemani da
enghinaan yang dulu diberikan orang tua Dika, masih menyisakan
awa, Dika? Ntar kalau nikah, ban
ambangi. Salahkah hati jika menetapkan cinta pada orang yang dianggap berbeda kasta
ak orang berpunya. Hati ini hanya terpesona pada apa yang terlihat selama
aris keturunan trah bangsawan. Maka dengan berat, kuputuskan untuk menyudahi semuanya
ari ini kami bertemu lagi, apakah m
nanku. Dari Pak Adi, sopir pribadi ya
saya udah
Tunggu seb
ertahan lebih lama lagi. Malam ini seorang Arta Intan Sari harus istirahat lebih cepat untuk meeting
," Winda berkata sambil menatapku dengan pand
gue harus p
kut mobil berubah jadi la
dengan tatapan yang sulit diartikan. Ia mengantar hingga ke tempat parkir. Dua tangannya dimasukkan ke dalam saku celana.
enempatkannya di bagian belakang mobil. Kusempatkan untuk menoleh dan melambaikan tangan pada Dika yang b
nselku berbunyi. Ada pesan da
ereka gosipin
di sana. Mereka
a ada gue di sini. A
osip apa
adi. Nih gue
u. Latar belakang yang bising membuatku agak kesulitan mendengarkan rekamannya.
si Arta se
ara lainnya yang tak kuke
dianter pakai mobil mewah, sih. Tadi gu
dulu dia
k masih SMA ia sudah membenciku karena
ja klepek-klepek sampe se
Wi
ada khawatir dalam
ke arah Winda sehingga ia meluruskan
mana dia
Emang dulu si Arta mas
ang bersuara. Hanya dentu
ngan-jangan si Arta tuh jadi
anan nyumbang lewat
aja,
penampilan si Arta. Baju dan sepatunya biasa
ar suara seperti
, mulut!
nada marah. Lalu rekaman berakhir. Aku tersenyum s
rkurang karena digo
dian Niar mem
mii
s yang masih ramai walau hari sudah hampir menunjukkan pukul sepuluh malam. Tiba-tiba aku mend
i belum
a-tadi ... ngg
meter lagi kita berhenti aja. A
. Saya makan di
saya tiba-tiba pengen makan rame
k, N
makan ramen. Bagaimanapun perut Pak A
. Aku mengajak Pak Adi untuk duduk di sudut yang menghadap ke taman. Kami makan be
utnya jika harus makan satu meja denganku. Namun, setelah aku menjel
aktir makan kayak gini. Saya ngg
akit, maka saya tidak akan b
n Arta pasti ingin segera sa
Pak. Saya juga k
g di atasnya diberi daging sapi atau ayam. Ada pula resto yang biasanya memberikan telur kocok sebag
anita dan laki-laki yang kemudian duduk di samping kirik
ta,
wanita yang sama sekali tak ingin
anapun etika yang terjaga akan menempatkanku sebagai wanita bermar
mu udah nikah
Saat itulah Pak Adi menoleh ke arah kami. Tatapannya juga menunjukkan kalau ia tak ka
an, Ibu pasti datang. Malu, ya, karena s
tu ... b
n, saat perempuan yang penuh perhiasan
sopir, ya? Ngenes amat hidup kamu. Dari Dika yang kaya raya, akhirnya
ibuku, entah apa yang harus dilakuka
*
sam