hkan rumah saja, tanpa memasak. Arza belum juga bangun.
kolah Divan dan Davin berada di arah ya
belikan saja dua porsi a
k-anak, ku kecup kening
jagoan Mama." Aku tersenyum. Me
Ujar Davin sambil menaruh tangannya di kenin
di, Ma? Ntar Divan mau mak
ma makan mulu sih." Davin
.." Divan
Cepat menuju sekola
a sekolahan sambil tertawa-tawa. Melihat me
h punya anak-anak yang canda tawanya b
kan pelan menu
pagi Bu M
g karyawan yang d
et datengnya, ngalahin ibu
osisi manajer, sama seperti jabatan Arza di kantornya. Aku memang belum se
ita akan karirku. Jadi sampai saat ini dia
ik mungkin. Berkat keuletanku la
yang terhubung dengan handphone Arza. H
pesan kamu semalam. Soalnya Mas
h. Melainkan memang dia habis
san." Pesan bal
gan. Nadine sialan itu tidak membangunkan. Malah ketika mas bangun, dia dan anak-anak sudah
Mas besok anterin Zorah ke bu
ri tidak masuk kerja ditambah lagi hari i
erbaru itu? Modelnya Bagus banget, mas. Rugi nggak be
u, sudah mas bilang kamu bebas buat me
alam dompet Mas. Kemarin setelah membeli dompet ba
lam Mas anterin. Jangan lupa kalau Mas datang m
g mas pernah ngelihat aku jelek mirip
odoh, kayak ondel-ondel, dan cupu. Orang seperti mereka berd
Nadine. Kamu nggak sebanding sama dia. Nanti juga
kan untuk menghadapi mereka. mereka tidak perlu dihadapi dengan serangan langsung. Aku akan menyusun
kalian secara resmi. Nggak tahan juga l
unggu perceraian kami. Bagus sekali b
ulan ini dia belum memberiku uan
angan harap aku akan memberimu uang
e itu selalu menuruti apa saja yang ku perintahkan. Bahkan nanti Mas aka
yang di colok hidungnya? Lalu menur
mberiannya lumayan juga buat
u itu pasti akan menurut. Kala
lian resmi bercerai, usahakan hubungan kita tidak ketahuan. Aku nggak mau lho di labrak sama wanita dungu seperti
t-sedikit mau melabrak. Tak ada gunanya kalian ku labrak. Kalian tetaplah pengkhianat. Pa
akan turun tangan. Lagian beberapa hari ini t
dia kena
dibilangi. Sudah tidak becus
tampar ajah tuh muka kresekny
Beberapa waktu kedepan, tingkahnya itu aka
Mas. Memang istri nggak becu
ggantikannya deng
h jadi rindu dan
an pesan suara. Nadanya
a ketemuan kok. Kita nginep di h
jutnya mulailah mereka berbalas-balas pes
ara memuakkan mereka. Ku
atlah sesuka hati. Berselingkuh lah sampai puas, takkan ku larang itu. Meski hati istri mana yang tak sa
n diri menghadapinya. Nanti bukan dia yang akan menceraikan
orah masih tertinggal di dompet Arza. Aku harus memanfaatkan kesempatan in
one Arza. Banyak informasi pe
mikian, aku tidak bisa menyalahkan. Yang jelas sakit hati i