mata itu karena kekhilafan saya. Bertahun-tahun saya menjadi istri panjenenga
ama putrinya, Lintang Alit. Sekujur punggungnya bertorehkan darah yang men
hun-tahun bersama adikku hingga melahirkan Lintang Alit. Dan aku tidak pernah mempermasalahkan hal itu." Raden
gantian dia menatap Raden Eka Kencono dan Putri Lintang Alit. Berusaha memperhatikan setiap detil gar
Putri Lintang Alit?" tanya Putri Candra Utari. Rasa penas
sepatah pun pertanyaan Putri Candra Utari. Tangan kukuh
Alit. Romo mengajakmu ke sini untuk memberitahumu tentang masa tah
i Raden Eka Kencono berkata tegas tanpa menunjukkan senyu
dengan sebaik-baiknya." Putri Candra Utari sediki
i Wulan dan Putri Lintang Alit, Raden Eka Kencono pun meningg
pemb
wab Putri Candra Utari sepenuhnya. Sang Raja sengaja melakukannya untuk memastik
ia berjalan menuju ke meja makan besar yang ada di sudut kamar. Sebuah tudung saji bulat terbuat dari rotan, dibuka oleh Dewi Candra
rjalan mendekati Dewi Candra Utari sambil melipat kedua lengannya di depan dada. Mendekatkan tubuhnya ke tubuh Dewi C
menabrak dinding. Sigap Ki Arto dan Ki Bagong menangk
pengawas tahanan saat ini. Jika terjadi sesuatu pada pengawas tahanan atas ulah tahanan, maka kami berkew
nya yang sempat sedikit berubah letak. Lantas dia mengeluarkan
njadi lebih baik. Jika satu kali lagi kamu melakukan hal nista s
ut di depan Putri Lintang Alit. Dewi Wulan yang masih terus meringis
ini. Saya mohon pengampunanmu, Ananda." Dewi Wulan berusaha terus memohonkan ampun atas dirinya dan Putri
yangan tubuh ibunya, Dewi Arum, yang tengah terbaring lemah membuat Dewi Candra
si mereka berdua. Saya hendak menjenguk Patih Dimas S
?" ujar Ki Arto yang menatap Dewi
*