e arah Putri Lintang Alit. Berbalas den
uara tertahan. Ada amarah dan kecewa yang berusaha ditekannya sekuat mungkin. "B
sihkan tumpahan ramuan obat berwarna hitam pekat itu. Namun, sebuah pedang panjang yang berkilau menghad
jeng Putri," ujarnya deng
at itu. Menghentakkan kakinya dengan keras, hingga cairan tertumpah itu mengenai kaki mu
akiku, Mbakyu Kanjeng Putri." Putr
ng Alit. Dia tetap berjalan maju, mendekati adik tirinya
ram. Wajah garangnya menciutkan nyali Putri Lintang Alit. Wajahnya seketik
epan ruang keputren itu. Seorang raja yang dikenal memiliki sikap keras dan tegas dalam menghadapi setiap per
ja sembari me
ecuali Sang Raja. Putri tunggal dari istri selir keempat Sang Raja ini dikenal sebagai seorang puDan untukmu, Utari, jangan pernah kau hunuskan pedang di depan kerabat dan rakyatmu. Kecua
era menyarungkan kembali pedangnya ke pinggang. Dengan sediki
elaskan apa yang terjadi pada Sang Raja. Lidahnya kelu. Dia tidak berani membay
k itu. Dia hendak menjatuhkan kesalahan pada Putri Candra Utari. Pewaris tunggal tahta Kerajaan
egangan saya terlepas dan bokor itu jatuh hingga isinya tumpah. Nyuwun pangapunten, Romo," ujar Putri Lintang
Terkejut mendengar penjelasan Putri Lintang Ali
diannya. Hatur sembah dalem, Kanjeng Romo," tukas Putri Ca
h di hadapannya itu. Tanpa memeriksa keterangan siapa yang benar dan keteran
mpatkan dia di kamar paling belakang. Kurung dia selama tiga purnama." Raden Eka K
gas dan Ki Dirgo mengangkat lengan Putri Lintang Alit yang sempat meronta. Namun, pada akhirnya dia harus m
. Bolehkah saya berpendapat
dengarkan pendapat dari Putri Mahkota Kerajaan Niskala itu. Karena dia tahu bahwa pu