erbagai warna yang membuat silau mata. Dua orang pria duduk di lantai dua,
n barumu, Hans. Dirgantara Artha
mengangguk, mengangkat
ku sebelum menikah, memiliki perusahaan y
encani?" Pria dengan kemeja navy memicingkan mata, mencari man
hkan sesuatu yang lain dari biasanya. One night stand, malam panas yang tidak akan t
g. Senyum merekah di wajahnya, sama sekali ti
h melakukannya. Itu memalukan. Orang-orang akan berp
saling mengenal sejak kecil, bahkan tumbuh di lingkungan yang sama. Pewaris tunggal masing-masi
mati kebebasannya, bermain dengan setiap wanita setiap malam tanpa memikirkan konsekuensinya. Dia tahu
bu membentuk pribadinya menjadi pria yang bertanggung jawab, tidak
kuti trend pergaulan bebas di sana. Dia memilih fokus melanjutkan studinya, juga mengembang
tunya. Itu artinya, aku juga tidak bisa bermain-main dengan sembarangan w
dia hafal tabiat Kuina, ibu kandung Hans yang pengaturannya seperti seorang Queen. Wanit
atkan pendamping hidup? Perjod
keduanya. Mama membeba
jauh kisah asmara Hans. Selama ini, tidak ada s
g kusuka, tapi sul
epat. Dua puluh lima tahun mengenal Hans, baru kali
nya?" kejar Felix
enjawab, "Evalia Ayu Lesmana. A
t seketika. "Gadis d
kedua sudut bibirnya. Namun, hal yang sebaliknya terlihat d
luka. Secara kebetulan, Eva-yang merupakan mahasiswa kedokteran tahun pertama, menolong Hans dengan membersihkan dan membalut luka di dahinya. Sejak
kita dengan beasiswa penuh. Bukan golongan o
cantik dan baik. Ma
yadarkan Hans dari asmara yang mulai menggerogoti kewarasannya. Me
dak tertarik pada pria. Bagai
ans justru tertawa. "Bukankah kami sama? Aku
ans yang tengah dimabuk cinta. Namun, dia sadar hal itu
iannya? Dia akan menolakmu seper
padamu. Kau paling mengerti
lihat di bibir tipisnya, menatap Hans den
l! Kamu pasti aka
a. Kau tahu aku tidak akan me
uju dengan pemikiran sesat itu. Baginya, wanita adalah makhluk Tuhan yang harus dimuliakan, bukan sebaliknya. Kehormatan wanit
bisa mengatur semuany
sendiri. Kau hanya pe
raut tidak puas di wajah Felix. Diam-diam, pria itu menyusun siasat