dalam keada
melihat keber
istrinya kemb
pan me
ia membanting barang secara asal, mer
mengikhlaskan semuanya kembal
sudah terlalu jauh sampai hampir menguras
an istrinya
t Habib yang
n basah kuyup
ung saat ke luar dari mob
wa menghampir
an handu
sudah ketemu?" Tanya Sal
enjawab, dia
gis yang ha
yang dia mak
sama Habib
hu sendiri
anya
mengeringka
pi rambutny
kan hand
kan tidak ragu untuk menangis di peluk
ngan siap men
nnya, tinggi
erlalu jauh
udah mengelus
uh gag
n rambut Habib samb
yuk! Aku akan
Habib,"
anan, Habib
u, Arumi yan
sa sakit hany
sambil mene
si mbok d
, tapi sudah tidak apa-
umi belum pe
si mbok juga
aran
si seperti ini, jadi dia pasti p
rkan kepala d
punggung, ra
a pisah ruma
an H
bertemu Umar di saat
di pikirann
a pikirkan t
ika perasaa
ada sebuah dosa yang sudah ia
hnya." Ujar U
ia sama sekali
a tahu bahw
ram
i kamar ada
jelas Umar t
satu ruangan
dingin in
hanya segelas
angatkan t
Bu. Besok kal
panggilkan do
menutupi selu
n sel
umi tertidur,
dak sadar bahw
sembila
n makanan yang tidak pernah si mbok bua
mbok tidak
hanya orang
k masakan ya
g si mbok me
ungkin dia
ah rot
?" Tanya Rumi sa
sudah pulang
at hujan reda
ang
erpamitan du
umi Pen
i tidur. Kasihan, Ibu sepertinya kelelah
Bu Rumi dan p
a-apa." Syukurlah, si
n pada
ai Umar tahu dan itu akan membua
suudzon, tap
bertemu, dia
ing bertu
ai detik in
kah dia masih
tid
eh sampai memberinya har
it hati bagi
ka
mong, siapa
kamarku?" Ta
Umar, bagaim
sekaligus t
ya itu yang bis
semua masa l
malam, sandw
li tidak
Rumi mampu memaka
terganggu saat ada suara
rniat untuk menyambut kedatangannya, seme
m yang baru
embali memudar
mu yang
pintu yang baru terbuka seten
mi dengan
lu bicara
g mau kita bi
perlu bicara l
kembali men
Rumi berusaha
hadapannya
Rumi mela
n mendorongnya agar terbuka leb
beri Rumi pilih
an pintu
biasa Habib gunakan, di kursi kemud
marah? Padahal seharu
ra apa?"
demam. Aku
gi mbak R
di tinggal di
a menenangkan
sejak semalam
Habib, dia
n." Jujur, Rumi juga ti
zk
keadaan seperti ini, tentu akan m
i untuk pulang, t
wa suamimu dan jangan perna
usir
bagaimana r
an Habib, rasanya sepert
eluruh pung
akan tetesan
lir d
tidak boleh
anmu!" Uc
lang? Egois?
mi menun
h merebut semua cinta yang kupunya. Abi dan Umi, calon m
ng egois? Aku
ukan masalah
g baik apa ak
aku punya do
kusadari samp
i ini pada kak
ku bukan ana
Aku sayang padamu, tapi k
enapa?!" Arum
semua hal buru
nya sampai
ng begit
uga di iringi
memukul-mu
ar frustasi, hi
mengendal
an Rumi, tapi dia tanpa sengaja
ru ke luar da
alwa. Liha
jah lelaki itu
dari pada saat
i m
keterlaluan!"
linya. Dada Rumi