alam itu. Tampak beberapa kali pria berusaha menggoda gadis itu. Akan tetapi sang ga
n seksi mondar-mandir mengantarkan pesanan. Sesaat gadis itu melihat banyak sekali pasangan yang saling be
van Danuarga-senior kampusnya yang merupakan cinta pertamanya. Malam ini Arletta berpenampilan cantik
eevan. Gadis itu segera melangkah mendekat ke arah Kee
malam ini. Tidak biasanya gadis ini berpenampilan cantik. Sehari-hari di kampus, K
u. Aku harap kamu menyukainya." Arletta menyerahkan seb
l kotak itu dan meletakan ke atas meja seraya menjawab dingin, "
. Lagi pula aku juga ingin tahu gimana klub m
ndas. "Lebih baik kamu pulang, ini sudah mal
ingin di sini saja bersamamu. Hari ini hari kelulusanm
kamu itu masih kecil. Kamu belum pantes datang ke t
un bisa masuk ke dalam klub malam. Pesta kelulusan Keevan, diadakan di salah satu klub malam terkenal di Jakarta. Dan Keevan tidak pernah meny
mu berbicara seperti kita berbeda sepuluh tah
tik selanjutnya, Keevan menyambar gelas sloki di hadapannya, dan meneg
i anak kecil. Padahal dia sudah cukup dewasa. Lagi pula usianya tidak berbeda jau
bukan anak kecil lagi." Arletta yang mulai kesal, dia mengamb
ya. Sontak Kevan langsung merampas gelas sloki di ta
n milik Keevan. Entah apa nama minuman itu, tapi kepala Arletta mulai memberat. Saat
ya pulang! Ini bukan tempat untuk anak kecil
etta menjawab seraya mengaitkan tangannya ke leher Keevan. Kini Arletta membenamkan wajahnya ke leher Keeva
buh Arletta, namun dengan cepat Arletta merapatkan
endekatkan bibirnya ke bibir Keevan. Dia mencium bibir Kee
i Arletta, kemudian menyunggingkan senyuma
nya amatiran. Tapi itu tidak salah, karena memang A
kanku bagaimana caranya berciuman." Arletta mengerat
enangkup pipi Arletta, menatap manik
. "Iya, aku ingin
dis itu begitu manis. Membuat Keevan sampai kehilangan akal sehatnya. Ini pertama kali Keevan mencium bibir Arletta. Selama ini pria itu memang
engimbagi permainan bibir Keevan. Pria itu menciumnya dengan begitu hebat. Arletta in
ya. Dia berusaha menjauhkan tubuhnya dari tubuh Arletta. Akan tetapi gadis itu ti
g tidak mabuk berat, gadis itu masih terbilang cukup sadar. Tapi kepalanya
Keevan?" tanya Arletta seraya menatap manik ma
hadapannya, dan menenggaknya kembali winenya hingga tandas. Dia mem
an, Keevan. Sentuh aku, Keevan. Please." A
adanya. Keevan Danuarga-pria terkenal di kampus yang selalu berhasil meniduri semua gadis cantik
kat. Bahkan Keevan merasakan hembusan napas lembut Arletta menyentuh bibirnya. "Kamu a
epalanya seolah meyakinkan Keevan. "Aku ngg
ong Arletta menjadi semakin berani. Selain itu, tatapan mata Keevan selalu mampu memorak-porandakan hati Arletta. Berp
atinya, Arletta ingin menjadi miliknya. Apa pun cara
annya ke dinding. Dia mengungkung tubuh Arle
inga Arletta. Dia tahu Arletta masih sadar. Meski pengaruh alkohol begitu terlihat. Tap
k Keevan yang begitu tajam. Nyatanya tatapan itu selalu tidak mampu Arletta hindari. Tatapan yang selalu melumpuhkan saraf di sekuj
Lantas pria itu mendekatkan bibirnya, ke telinga Arletta dan berbisik tajam, "Kau se