dan mereka hanya duduk, minum beberap
ri penari bugil di depan panggung. Ed, apa kau tak ingin bercinta dengan mereka?!" tanya Van
angkat kedua alis
n bercinta dengan salah satu
inta dengan penari bugil? Membayangkannya saja tak perna
rcinta dengan mer
r lagi kau benar-be
pedul
l, aku tak bersedia
ngs
klub, seorang gadis yang wajahnya tak asing muncul di san
a Edward yang sudah t
ntal di toko kue tadi, me
arah Edward, tenggorokannya sak
antara kerumunan orang-orang yang menyesaki tempat itu. Dilihatnya G
mengham
H
nap
mengajakn
i, kali ini pertanyaannya memb
rse
race dari belakang. Grace memesan segelas vodka, dia
dia tahu, pemuda itu dengan segala keangkuhan dan rasa dingin yang ada
ita berusaha dijodohkan padanya, atau yang ber
," ujar Edward mem
samping, benar saja, itu pemuda yang tadi di toko kue
au
kue," ujar E
, dia tak peduli dengan Edward yang ada di sampingnya, sebetulnya ada seseorang yang dicarinya,
jangan terlalu banyak minum, mukamu sudah merah seperti babi,"
ng berwajah melankoli
inta," jawab Ed
Kali ini dia benar-benar sudah mabuk, jalannya limbung k
meja di mana Vanes mas
i sini sendiri, dia akan menjadi santapan p
lu
pulang naik t
rgilah, antar gadis toko kue kembali ke rumahnya, atau jika kau
k berminat. Ak
Grace ke rumahnya di mana kedu
reka pasti akan mengira jika Edward b
nyaman. Gadis itu mabuk dan pingsan. Ternyata berat orang pingsan itu benar-benar
juga sadar, dengan terpaksa dan bersusah payah Edward har
ia diperbolehkan untuk menyeretnya, dengan
untuk membuka pintu kamar miliknya,
endirian di sarang singa seperti tadi. Oh Tuhan, apakah para dewa
ng besar miliknya. Untungnya Grace tak muntah. Jika mabuk kemudian munta
cing kemejanya langsung menoleh. Tapi dia belum bangun, hanya memb
dan menahan tubuh Grace agar tak terjatuh ke bawah.
, tapi apa yang bisa dilakukannya, tak mungkin dia harus melucuti satu per satu pakaian Grace, sedan
lagi Grace men
lekuk wajahnya begitu tegas, wajah tirus, bibir tipis, hidungnya mancung, dan kedua mata yang memiliki bulu lentik. Terlalu sempurna bagi Edward untuk menja
amar, dia bisa melihat sosok laki-
nap
u yang bertanya, kenap
pingsan," jawa
pusing, padahal seingatnya dia hanya
nya Grace dengan wajah kusut. Pengaruh alkohol
nya aku membawamu kemari,"
rang mucikari?" kat
aku menjual tubuhmu kepada seorang la
patkan uang bany
ya, duduk dengan santai, kemudian dengan tenangnya dia membuka jaket, dan kaos polo shirt putih yang dikenakan
li kaosmu,"
masih memakai bra. Bukan telanjang b
seksi, tapi Edward memandangnya tanpa gairah, raut wajahnya datar tanpa ekspresi apa pun
e ketika melihat Edward berdi
b Edward tanpa me
tiba-tiba saja kupingnya menangkap suara-suara yang sudah tak asing ba
yang kau
ton adegan porno di
anjang antara dua laki-laki dan satu perempuan. Lagi-lagi Edward tak memberikan reaksi yang berarti. Grace sendir
gan yang dia bawa ke apartemennya ini adal
ihat segar, ketampanannya naik peringkat beberapa persen dari sebe
ak mau
aku memakai pakaianmu," jawab Grace cuek, ma
au mengganti de
Apa kau t
pa
pala Grace di tembok. Mungkin saja saat ini dia kehilan
g mendengar su
sekali," j
dan berjalan ke arah Edward, tiba-tiba kakinya tersandung sofa yang
inya dia salah memegang, yang dipegangnya bukan bahu, karena
aha melepaskan tangan Edward. Bentuknya benar-be
r milikku, atau kau mau tidur mengenakan bra dan celana dalam, itu terserah kau. Sekarang yang terpenting, kau harus se
um menutup kamar mandi, dia mengatakan sesuatu,
aket tebal, kemudian membuka pintu, lalu duduk di bangku yang ada di teras.
annya, dan mengepulkan asap rokok ke ar
ar mandi dan masih belum juga selesai.
rpakaian. Dia mengenakan piyama tidur milik Edward
n sampai hampir satu
an-adegan tadi," jawab Grace tanpa
melakukan a
ukannya, bahkan aku tak tahu rasanya seperti apa," j
it, dan sedikit tolol di hadapan
rd tertawa geli, lalu terbahak-bahak, mengangg
k perca
saja seperti ini, terlalu berani, mana mungk
n," ajak Grace m
karena Edward mener
ksu
rci
nap
ya, aku masih per
nar-benar masih pera
1 tahun, ad
masih perawan," tawa Edward menggelegar mendengar Grace dengan tingka
rd berdiri, berjalan mendekati Grace dan mencengkram lengan keci
nya menatap tajam, memerhatikan tubuh Grace dari atas sa
yang diidam-idamkan semua wanita, yang sekarang berdiri di
tau kedua temannya yang lain, dia tak mau sembar
ba kau bisa berubah menjadi sangat arogan, apa kau i
n tolol yang keluar dari mulut Grace, Edward memutar tubuh Grace dan memiting
ibak rambut panjang Grace, memperlihatkan leher jenjang, putih, dan mulus milik Grace. Ya, leh
ngecup tengkuk lehernya dengan lembu
jantungnya berdegup kencang. Grace ingin merasakan lebih bukan hanya sekadar kec
merem melek
uatnya. Pemuda menyebalkan di hadapannya ini benar-benar menjengkelkan,
pria mesum seperti dalam pi
au tak no
uka Grace dan berbisik, "Aku bisa memperkosamu berulang-ulang,