img Wanita Buangan Milyarder  /  Bab 2 Penyesalan | 5.13%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Penyesalan

Jumlah Kata:1383    |    Dirilis Pada: 17/03/2023

nggilan darinya, padahal baru saja nomor lelaki itu masih ak

a habis," gumamnya berusa

ang sedang berkembang di rahimnya saat ini. Seingatnya dulu ia sama sekali tak memiliki perasaan apa-apa pada Kevin selain hanya menganggapn

erk

i Bening mengingat status mereka walaupun

alahan yang mengatasnamakan cinta hingga menumbuhkan kehidupan baru di rahim Bening. Gadis itu takut jika Kevin aka

an mimpinya mengenyam pendidikan lalu memulai karirnya untuk memajukan perusahaan sang papa. Kesibukannya yan

nin

n suara ketukan pintu yang terdengar. Wanita paruh baya b

a,

apa sama kakakmu suda

Bening tak sanggup membayangkan reaksi keluarganya jika sampai mereka tahu jika dirinya tengah hamil tanpa adanya ikatan pernikahan. Harapannya hany

akit, S

sejak tadi hanya diiringi denting sendok dan garpu yang b

rhatikan mukanya sangat pucat." Lelaki par

ing Bening reflek menaruh telap

hir-akhir ini banyak tugas kuliah yang harus aku kerjakan,"

, mukamu sangat pucat." Maura menelit

nyaman pada perutnya kembali ia rasakan. Gadis itu membekap mulutnya dan

berdiri di belakang Bening sembar

untuk adikmu!" titah Gunawan pada putra sulungnya yang juga i

ik,

seringkali Biru menjahili adiknya, tapi rasa sayangnya begitu besar pada Bening. P

ngga perutnya benar-benar kosong menyisak

ntu Bening kembali duduk di kursi k

baru saja beranjak, tapi kemudian

k-baik saja, kok. Cuma pu

sakit begini pasti karena masuk angin keseringan begadang

awatirkan Bening, dan hal itu membuat Bening semakin dibuat sesak karena merasa telah mengkhianati kepercayaan keluarganya. Tak

a panggilkan dokter saja, ya?" Gunawan ikut memijat kaki Be

eka padaku? Ya Tuhan.' batin Bening merintih pedih. Nasi telah men

l, kita bawa ke rumah sak

ggak apa-apa, dibawa istirahat

mpai tahu kalau dia tengah berbadan dua. Cepat atau lambat mereka memang akan tahu karena janin dalam kandungan Bening juga tak bisa terus

h, kalau nggak segera diobati nanti penyakitnya akan semakin menjalar." B

okter saja ya, Nak?" Maur

ja, besok pagi pasti sembuh," tola

u putih di punggung, perut juga kaki Bening. Tangis gadis itu kembali pecah sepening

erharap dengan mencurahkan isi hatinya pada sang

menangis, memeluk dinginnya malam berpadu dengan rasa gelisah yang kian menggerogotinya. Sam

rlihat berputar-putar. Belum lagi perutnya yang terasa bergolak semakin melengkapi deritany

oe

kin parah sejak beberapa hari ini, padahal awalnya dia masih bisa menahannya dan beraktivitas seperti biasa. Setela

, munta

Bening hanya mengangguk pelan menanggapi ocehan Maura yang disisipi kekhawatiran. Ibu mana yang tak panik meliha

etulan Papa ada jam kosong pagi ini sebelum meng

ng menolak tegas usulan papanya. Apa pun yang terjadi, kehamilannya belum boleh diketahui oleh siapa pun. Ben

i malah penyakitmu semakin bertambah parah," tukas Gunawan. Tatapan

e dokter saja biar tahu apa sebena

menerus muntah begitu? Seperti

at Biru menyadari dirinya tengah dis

omel Maura. Wanita itu ref

, pusing, keluar keringat dingin. Aku bisa tahu karena ada salah satu st

enjadi bergetar saat kakaknya kembali menyebut kata 'hamil', terlebih saat semua orang menjadikannya sebagai pusat perhatian. Biar bagaimana pun, M

am dirinya membuat tubuhnya semakin gemetaran. Bagaimana jika sampai keluarg

nin

akutkan bagi Bening. Gadis itu bahka

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY