nggilan darinya, padahal baru saja nomor lelaki itu masih ak
a habis," gumamnya berusa
ang sedang berkembang di rahimnya saat ini. Seingatnya dulu ia sama sekali tak memiliki perasaan apa-apa pada Kevin selain hanya menganggapn
erk
i Bening mengingat status mereka walaupun
alahan yang mengatasnamakan cinta hingga menumbuhkan kehidupan baru di rahim Bening. Gadis itu takut jika Kevin aka
an mimpinya mengenyam pendidikan lalu memulai karirnya untuk memajukan perusahaan sang papa. Kesibukannya yan
nin
n suara ketukan pintu yang terdengar. Wanita paruh baya b
a,
apa sama kakakmu suda
Bening tak sanggup membayangkan reaksi keluarganya jika sampai mereka tahu jika dirinya tengah hamil tanpa adanya ikatan pernikahan. Harapannya hany
akit, S
sejak tadi hanya diiringi denting sendok dan garpu yang b
rhatikan mukanya sangat pucat." Lelaki par
ing Bening reflek menaruh telap
hir-akhir ini banyak tugas kuliah yang harus aku kerjakan,"
, mukamu sangat pucat." Maura menelit
nyaman pada perutnya kembali ia rasakan. Gadis itu membekap mulutnya dan
berdiri di belakang Bening sembar
untuk adikmu!" titah Gunawan pada putra sulungnya yang juga i
ik,
seringkali Biru menjahili adiknya, tapi rasa sayangnya begitu besar pada Bening. P
ngga perutnya benar-benar kosong menyisak
ntu Bening kembali duduk di kursi k
baru saja beranjak, tapi kemudian
k-baik saja, kok. Cuma pu
sakit begini pasti karena masuk angin keseringan begadang
awatirkan Bening, dan hal itu membuat Bening semakin dibuat sesak karena merasa telah mengkhianati kepercayaan keluarganya. Tak
a panggilkan dokter saja, ya?" Gunawan ikut memijat kaki Be
eka padaku? Ya Tuhan.' batin Bening merintih pedih. Nasi telah men
l, kita bawa ke rumah sak
ggak apa-apa, dibawa istirahat
mpai tahu kalau dia tengah berbadan dua. Cepat atau lambat mereka memang akan tahu karena janin dalam kandungan Bening juga tak bisa terus
h, kalau nggak segera diobati nanti penyakitnya akan semakin menjalar." B
okter saja ya, Nak?" Maur
ja, besok pagi pasti sembuh," tola
u putih di punggung, perut juga kaki Bening. Tangis gadis itu kembali pecah sepening
erharap dengan mencurahkan isi hatinya pada sang
menangis, memeluk dinginnya malam berpadu dengan rasa gelisah yang kian menggerogotinya. Sam
rlihat berputar-putar. Belum lagi perutnya yang terasa bergolak semakin melengkapi deritany
oe
kin parah sejak beberapa hari ini, padahal awalnya dia masih bisa menahannya dan beraktivitas seperti biasa. Setela
, munta
Bening hanya mengangguk pelan menanggapi ocehan Maura yang disisipi kekhawatiran. Ibu mana yang tak panik meliha
etulan Papa ada jam kosong pagi ini sebelum meng
ng menolak tegas usulan papanya. Apa pun yang terjadi, kehamilannya belum boleh diketahui oleh siapa pun. Ben
i malah penyakitmu semakin bertambah parah," tukas Gunawan. Tatapan
e dokter saja biar tahu apa sebena
menerus muntah begitu? Seperti
at Biru menyadari dirinya tengah dis
omel Maura. Wanita itu ref
, pusing, keluar keringat dingin. Aku bisa tahu karena ada salah satu st
enjadi bergetar saat kakaknya kembali menyebut kata 'hamil', terlebih saat semua orang menjadikannya sebagai pusat perhatian. Biar bagaimana pun, M
am dirinya membuat tubuhnya semakin gemetaran. Bagaimana jika sampai keluarg
nin
akutkan bagi Bening. Gadis itu bahka