ng tengah membereskan meja bekas para pengunjun
"Yang salah anak buahnya Ki Sabrang. Nanti aku a
ang Naya. "Tidak perlu repot-repot mendatangi si Bandot Tua itu. Aku
minta ganti rugi pada k
agi aku akan mendapatk
s kakek itu menyelamatkan kita semua. Kau mal
an Ki Mahesa di Hutan Sendang Karang beberapa waktu yang lalu. Sehingga ia
atara?" tan
-apa. Hanya teringat beberapa hal yang
pekan k
mpak sedang duduk bersila di pendapa rumah Rara Wulan. Sementara Ki Wira, bapaknya
Ki Sabrang sembari menyodorkan sepengadeg pakaian dan beberapa perhiasan kepada Ki Lurah. Seolah
rumah. Dan meskipun Ki Lurah ini tidak suka dengan kedatangan Ki Sab
san baju dan perhiasan sebagus dan se
ja anak Ki Lurah yang
putri saya. Sudah saya katakan, dia tidak perna
erhiasan ini untuk Rara Wulan, Ki Lurah. I
ng sebagai tamu saya dan sebagai orang yang ikut membantu penduduk Padukuhan Kebon
i putrimu, bukan kamu Ki
ak saya juga tidak a
kan baju dan perhiasan ini. Berikan saja pad putrimu itu. Dia pasti akan gembira menerimanya,"
di hadapannya itu, "Aku tahu Ki Sabrang ini punya maksud tertentu pada putriku. Beberapa hari yang lalu ba
n rumahnya, maka dipanggilnya anak gadisnya itu. Diperlihatkannya, apa
pun pada Ki Sabrang itu bapak,
-barang mahal ini pada laki-laki tua itu. Tetapi, kedepannya kau harus lebih
, ba
rmatan untuk aku, bapakmu. Siapapun, tidak
nuh haru, Rara Wulan langsung bergelayut manja memeluk bapaknya itu.
ibu Rara Wulan tampak bersungut-sungut. Ia tidak senang dengan sikap suami dan anaknya y
emiliki pakaian dan perhias
yung. Wulan sudah merasa cukup dengan
emajuan. Apakah kamu mau mengikuti jejak kaka
ak itu ...." sahut Ki Wira yang tidak meneruskan kat
napa, Pak?" Ki Wi
akang Widu
Nyai Ratih pun tidak menjawab
ng ... kenapa k
ahu diri. Sehingga dia tidak terus-terusan tenggelam
ucap ragu
kamu bantu Biyung di d
a yang dikatakan kedua orang tuanya. Meskipun di dalam hatinya ia bertanya-tanya,
rti mayat hidup, tidak pernah tahan berlama-lama di dalam terpaan sinar matahari. Siang tidur m
kamar kakaknya yang terbuka. Tampak olehnya kakak laki-lakinya itu tengah tertidur lela
a ibunya yang memanggilnya dari dalam dapur. Seg
g tugasnya membantu suami. Maka diajarinya anak perempuannya itu berbagai keterampilan memasak yang harus dikuasa
eperti itu. Nanti beras-berasnya malah berhamburan ketanah." ujar Nyai
, Bi
ita akan me
yang putih
Ayam dipelihara kan u
ari kotaraja. Nanti kalau dia datang berkunjung kemari dan
udah sejauh mana hubunganmu de
irkan hal-hal semacam itu. Dia sekarang sudah menjad
ah Ki Wira. Di persimpangan jalan ia berpapasan dengan se
dak menelannya hidup-hidup. Seolah-olah, dirinya memiliki hutang yang tak terhi
emehkannya. Tetapi tanpa berkata sepatahpun i
atnya yang mengembun di wajahnya. "Kenapa dengan nenek-nenek itu? Seolah-olah, aku ini punya hutang banyak pada dirinya. Lain
henti. Sedangkan dalam hati, ia masih menggeremang kesal
agian tubuhnya. Mereka adalah orang-orang yang ditugaskan untuk memungut bayaran pada para penduduk yang memiliki hutang pada
pa ka
lah satu dari para tukang pukul s
m-macam dengan kalian?!" Bent
atara
tar
, Ki.
kek-kakek." Ki Sabrang memang sudah mendapat laporan mengenai seorang lak
nya sewaktu di rumah Rara Wulan. Namun, ketiga orang itu malah kembali dan mengadu, bah
Batara, hanya akan membawa masalah besar untuknya. Iapun berpikir, mungkin seharusnya ia juga memiliki tukang pukul yang memiliki ilmu kanuragan yang t
•