yang duduk disamping Indi
me aja ini? M
alau capek istirahat aja, bilang
rmainan. Indira tidak tahu permainan apa yang akan mereka lakukan, berbica
Fajar." Lia membuka suaranya yang
u sampai dijemput." Indira m
u banget." Lia mengataka
ia jadi tidak tahu seperti apa dia sebenarnya. Indira sendiri tidak terlalu mengenal Faja
ang membuat Indira dan Mita
si yang diberikan membuat mereka berjalan ke kelompoknya kemarin, Indira bersama dengan Sinta menjadi satu kelompok dan me
gkap satu sama lain. Permainan yang mereka lakukan memang seru dan menyenangkan, Indira melupakan satu hal yaitu penyakitnya yang membutu
ucap Shinta yang
ta yang sejak kapan be
gi juga udah tenang."
embuat Indira hanya menggelengk
an kepalanya "Ngga
gitu." Mita berdiri
salah satu senior cewe
pandangan kearah Mita yang hanya mengangkat bahu. Indira m
lain dan Indira mendapatkan bagian menunggu untuk mencatat kata yang mereka temukan. Mereka langsung jalan setelah menda
ini," ucap Lia yang langs
sama kaya aku?" menatap L
ang kita nggak tahu apa-apa tentang psikologi, kas
bih tinggi jadi nggak harus dicekoki sama materi tapi kita ya
sih yang beginian," ucap Lia y
nya senior pria yang suda
ap Lia yang men
jangan asal njeplak,
engisi di tempat mereka. Wahyu kalau tidak salah ketua dari acara ini, beberapa wanita angkatannya mencoba
tadi?" tanya Wahyu yang menyadarkan In
Kami berdua me
ian siapa?"
." Lia yan
u menatap Indira yang membuatnya terkejut "Da
ndira menjaw
ahu harus berbuat apa, menatap satu sama lai
g harus hati-hati." I
gak dikasi
man apa yang nanti akan diberikan. Menggelengkan kepalanya pelan agar tidak memikirkan terlalu lebih tentang hukuman
ngkan kepalanya?
isampingnya "Kak Fajar?" mencari keberadaan
okoh siapa?" tanya Fajar de
Indira balik tanpa me
n kata-kata yang diucapkan tokoh itu." Fajar menjel
." Indira menj
nggu teman-teman yang lain,
gsung "Nanti kakak laporin kalau
in hukuman nanti k
ggil sama Mas Wahyu."
n terlalu lelah, kamu bisa bilang kalau capek dan kita nggak akan kasih hukuman. Diminum biar nggak pucat wajahmu, ja
anya, botol pertama didapat dari senior wanita padahal tidak ada yang tahu tentang wajah pucatnya kecuali Mita, sekarang ada botol lain yang diberikan Fajar dengan kata-katanya yang memb
a, tidak lama satu per satu mengirim pesan dan kembali. Kelompok yang lain sudah penuh dan menger
ap Dito yang berada dihadapannya dengan