eenaknya mengajak pacaran tanpa meminta jawaban dan satu lagi tidak bertanya dirinya punya kekasih atau tidak, Indira yakin jika s
" Sinta menepuk pe
a Indira menatap Sinta y
utnya." Sinta menjawab dengan member
jar yang sedang berbicara dengan senior-senior wanita. Interaksi mereka sangat baik, bisa dilihat k
ut dengan memberikan tatapan tajam "Kita udah saling kenal atau kamu
dir
ggil terus dikasih hukuman," bisik seseo
elasan dan instruksi dari Wahyu sudah selesai, melakukan permainan terakhir sebelum kembali ke ruangan. Indira dan Si
juga," seru Lia sambil
duk yang berdekatan dengan Lia, Sinta dan Mita. Mereka sudah seperti geng kecil, persis seperti di sekolah dulu. Lia mulai mencer
cewek yang ada di tiap angkatan dan hanya bertahan paling lama setahun, paling cepat seteng
isini banyak yang cantik mungkin dia udah ngincar salah s
ikan Lia akan membuatnya untuk semakin tidak menggunakan perasaan jika bersama dengan Fajar. Indira tidak mau mengalami sakit hati untuk kedua kalin
asaan melamun,
tanya Ind
, jangan sampai kamu dipanggil lagi." M
katakan didepan sana, tanpa disadari Indira sejak tadi Fajar memperhatik
eneran sama dia," ucap s
no sama Pak Hadi suruh aku membuka hati dan selama ini nggak berha
san juga dengar go
ama gosip-gosip itu." Fajar menenangkan satu-s
ak diberikan tugas lagi. Indira bernafas lega dengan menghembuskan nafas
uarin buku?" tany
a tangan senior, lupa?" Sinta
ndira menjawab sambil
aja." Lia memberikan usul yang diangguki
berbisik di belakanganya "Ryan, kamu
tanya Indir
Mas Fajar bilang terka
enar tidak bisa melakukan apapun. Ketiga teman yang baru bersamanya, kecuali Mita. Mer
apapun sama Mas Fajar?" t
apaan?" la
ih tahu hukuman kamu?" Mi
, daripada hukumanny
ana mereka biasanya bertemu. Indira tidak tahu ruangan apa, tapi menurut anak-anak ini ruangan kesehatan. Mengetuk pintunya
a." Fajar membuka sua
menilai padanya yang membuat tidak nyaman sama sekali. Indira berdiri dihadapan Fajar, ger
ai keadaan kampus sepi dari teman angkatanmu." Fajar
temannya
a yang bersama Fajar dan menerim
Indira membuatnya menatap penuh
caya, mengalihkan pandangan kearah Fajar "Makasih loh
. Selama ini tidak ada wanita yang tersenyum tulus seperti ini,
pulang?" suara Ryan me
menjawab dengan menatap Ryan. "Kamu sama Ryan turun du
gan turun bersama Ryan, tidak tahu akan dibawa kemana tapi tampaknya berada
g sekarang." Fajar mengatak
a menatap Ryan yang hanya
pulang s