menatap Sunny dengan tatapan

ul itu yang pergi dari rumah ini, bukan ibu!" ujarnya penuh dengan amarah. "Kalau saja ka

akan melak

Kamu benaran t

an aku tidak ta

ujar Bu Rina, lalu berg

r ibunya. "Ib

ang nanti dari keluyuran, dia akan benar-ben

mengusir Kaira?" tany

nya kenapa,

af ibu. Tapi dia benar, ibu harus pulang hari ini. Dan soal uang, ibu tenang saj

engusir ibu seperti istrimu juga

aku tidak bisa

ita mandul sialan itu dari pada ibu kandungmu?" teriak ibu Sunny. "Kamu lahir dari perut

ngomong gi

enapa Sun? Beri

di rumah ini, bu! Rumah ini, dan semua bisn

tempat tinggal ini dan bisnis

karena aku tidak

i jadikan serial laris lagi, masa sih kamu ngga punya uang sama sekali. Seenggak-nggaknya

aku kirimkan kerumah bu!" teriak Sunny dengan frustasi. "

l memegang kedua lengan berotot Sunny. Air mata mengalir deras dari pipi perempuan

ekolah keponakanku, membantu kuliah Kim dan Dave. Membayar listrik, air, makanan, mobil, rumah dan semua hal yang ada di rumah kita di bali, ibu! Ibu, kakak dan adik-adik hanya meminta dan se

enghapus ai

ak tiga yang ngga bekerja dan anaknya masih kecil-kecil. Adek-adek kamu masih kuliah

ya mereka semua sudah mandiri dan tanggung

eluargamu menderita, demi memb

yang membantuku saat kalian ngga! Dia tahu aku letih, dia menghiburku dan dia melakukan semua hal yang

erti itu, Sun! Ibu

terus berlanjut sampai sekarang. Dan sialnya, semua bisnis Amber hanya jadi omong kosong doang! Sudah ada berapa bisnis yang di buat untu

nafasnya terengah-engah

sudah tahu ngga punya pekerjaan malah tinggal serumah dengan pacarnya dan punya anak dua dan sekarang pacarnya mau lahiran lagi anak ketiga. Semuanya harus aku yang menanggu

n..

benar-benar

r suara Kaira yang keluar dari apartemen. Ibu Sunny terg

ya sebenarnya sudah di ubun-ubun, dia juga merasa insecure atas semua yang terjadi dan bisa tinggal di tem

poh ibunya yang masuk ke dapur, den

kan iba dan dia akan mengirimkan uang untuk keluarga kita seperti yang sudah-sudah. Kamu jangan te

ibunya dengan tersenyum sinis. "Aku tidak tahu

un

, bu? Kenapa reaksi ibu seperti i

p bahagia kenap

lahirkan o

u? Kenapa kamu bertan

lakukan seperti sapi perah! Kenapa aku harus selalu mengalah da