isa ada luka memar di tanganmu!" tanya Rudi s
nganmu itu, sekarang kamu ikut aku," ucap Rudi sambil
u seluruh keluarga Rudi sedang berkumpul di ruang keluarga sambil menyaksikan sebuah acara
membuat seluruh orang yan
hutan sampai kamu bisa berteria
njang lagi," ucap Syifa sambil
k Rudi hingga memb
tidak bisa bicara dengan nada pelan," tanya sa
a hingga membuat tangannya penuh dengan l
a ku hingga dia berani menuduh dan melawan ku," tanya Ningru
engatakan apa-apa kepada Mas Rudi," jaw
n Syifa ini adalah karena perbuatan
terus saja kalian membela wanita kotor
a-apa kepadaku, tapi aku yakin ini pasti perb
an Mama, puas kalian," jawab sang mam
jika itu sangat membahayakan syifa dan anak yang ad
ihat saja pembalasanku," bati
f sama Syifa," perintah
rin dan Shania yang sedang ada di tempat yang sama langsung mengikuti langkah kaki sang ibu yang terlebih dahulu menin
mu 24 jam, jadi kamu harus belajar melawan siapapun yang men
anak kami, tapi kenapa dia tega menutupi status per
keluarga saya kepadamu ya Nak," ucap
kesalahan saya," jawab Syifa
etelah meminta Syifa istirahat, Rudi segera keluar dari kamar Syifa dan berjalan ke arah dapur untuk membuat segela
at, nanti malam aku kembali ke sini," ucap Ru
ak Mas," jawab Syi
*
dak terima dipermalukan seperti tadi berusahha mencari cara untuk membalas dendam kepada syifa.
di hadapan perempuan kotor itu," tanya Shania
iri bagaimana sifat Papa dan Mas mu itu," j
dia cari perhatian kepada Mas Rudi dan
kepada perempuan kampung itu Ma
endam kepada perempuan kotor itu," ucap
anya sang ma
ingrum langsung tersenyum setelah mendengar apa yang diucapkan Sherin kepadanya. Shania yan
mi lakukan kepadamu perempuan kot
rasa kasihan dan khawatir akan keadaan Syifa. Namun, dia tidak mampu melakukan apapun karena dia tahu jika orang tuanya mengetahui masa
unya," ucap Rudi sambil
ab Syifa sambil
ta, apa lukamu masih sakit?" tan
bih baik Mas," jawab Syifa s
ya, aku temani kamu malam ini," ucap
asih ada di dalam kandungan Syifa. Syifa yang saat itu membelakangi Rudi terlihat sangat nyaman dan bahagia, saat tangan Rudi memeluk tubu
g beban yang cukup berat, Papa selalu berharap semoga kamu dan M
n majikan di depan banyak orang, sedangkan aku merasa bahwa Mas Ru
embunyikan perasaan dan pernikahan mereka dari banyak orang. Malam itu Rudi seakan tidak ingin melepaskan pelukannya terhadap s
*
untuk keluarga Rudi. Ningrum dan kedua putrinya tersenyum dengan senyuman penuh kejahatan ke arah Syifa. Saat Syi
Ningrum sambil menghentikan tangan
k Nyonya," jawab syif
atas apa yang kami lakukan kepadamu,"
nya minta maaf karena sudah merepotkan Nyony
anggap saja sebagai tanda permintaan maaf kami kepadamu,
l bersama kalian!" jawab Rudi dengan
yifa, lagipula Syifa pasti bosan dirumah terus, iya
sejujurnya aku takut jika harus pergi dengan mereka,"
jauh lebih baik jadi Mama dan adikmu bisa lebih akrab dengan S
eka pergi, kasihan Syifa kalau harus diam di rumah
yifa aku akan buat perhitungan kepada kalian
rnya, siapa tahu dengan cara ini Syifa bisa menjadi lebih akrab dengan keluarganya. Karena alasan itulah yang akhirnya membuat Rudi mengiz
hati di jalan ya," pesan Rudi kepada
di jalan," jawab Syifa sa
*
angnya. Pergi ke sebuah pusat perbelanjaan mewah adalah pengalaman pertama bagi seorang Syifa yang berasal dari desa terpencil. Toko demi
an ini!" perintah Ningrum sa
as pusat perbelanjaan itu. Ningrum dan kedua putrinya tertawa terbahak-bahak saat melihat syifa berjalan dengan sempoyongan sambil membawa beber
uduk di sini!" bentak Sherin
au, nanti kita jadi tidak selerah makan," timpal Sha
ngga mereka semua membenciku," batin Sy
erapa lama Ningrum memanggil seorang pelayan yang kebetulan tidak jauh dari tempat d
abu kampungan itu," tanya Ningrum kepada
n buat Perempuan kotor itu," jawab Sherin samb
i sebelah sana," ucap Sherin kepada seorang pelayan sambil menunjuk ke
fa," tanya Ningrum kaget saat melih
anak haramnya itu," jawab Sherin sambil tersenyu