ki-laki yang duduk di sampingnya sambil m
wab Rudi sambil
u Mas," jawab Syifa s
orang jika aku menikahi gadis kampung dan tidak berpendidikan seperti
nggung jawab kan?" tanya Syifa
dengan tatapan kaget dan takut jika Syifa
ubungan badan dengan laki-laki manapun s
berhubungan badan sekali jadi tidak mungkin bisa ha
u cuma dengan kamu, pokoknya kamu harus tanggung jawab atas
an menikahimu," jawab Rudi sambil meningga
h mempercayai Rudi. Syifa memang hanya gadis kampung yang tidak begitu paham tentang indahnya cinta dan kecanggihan dunia luar, tetapi dibalik sifat lugu dan kampungan yang dia miliki membuatnya menjadi seorang gadis y
gawasi sebuah Proyek pembangunan di desa itu berniat untuk menemui Syifa dan mengajaknya jalan-jalan dengan menggunakan sebuah motor mil
" ucap Rudi sambil mendekat ke telinga
jawab Syifa lembut s
etiap kecupan yang dilakukan sang kekasih dengan mata masih tertutup. Ciuman dan cumbuan yang mereka lakukan akhirnya membuat mereka melakukan hubungan
n terlarang ini Mas," tanya Syifa
ab jika sesuatu terjadi kepadamu nanti," jawab
i lakukan hampir di seluruh tubuh Syifa. Syifa yang mulai menikmati perlakuan Rudi terhadapnya mulai membalas setia
ah puas melakukan hubungan layaknya suami istri, Rudi pun mengantar Syifa pulang ke rumahnya tanpa ada rasa bersalah sedikit
agai kontraktor di perusahaan sang ayah mulai jatuh cinta saat melihat wajah manis Syifa yang hanya bekerja sebagai buruh tani di sawah milik Pak Kades . Selain sebagai seorang buruh
ang harus aku lakukan sekarang, tidak mungkin aku bicara kepada Bapak dan Ibu tentang kehamilanku, ya mungkin lebih baik aku sembunyikan
setelah berusia 9 bulan. Dia tidak tahu bagaimana perjuangan serta tahapan-tahapan yang dialami seorang perempuan selama masa kehamilan. Setelah meng
lagi untuk kehidupan keluarganya dan anak dalam kandungannya. Setelah uang yang dikumpulkan dirasa cukup Syifa pun berangkat ke sebuah Bidan yang bernama Indri,
n," sapa Syifa sambil
saya bantu Mbak," tanya Bidan Indr
ksakan kehamilan saya Bu,
ah Bidan Indri kepada Syifa sambil menunjuk
Tahap demi tahap pemeriksaan telah dilakukan oleh sang Bidan, Terlihat rasa takut di wajah Syifa saat Bidan Indri mulai
u Bidan?" tanya Syifa
ya mau menjelaskan tentang kehamilan Mbak Syifa, apalagi ini kehamilan pert
dia sedang bekerja di kota
ak Syifa jangan terlalu capek dan mengangkat yang berat -berat karena kandungan Mbak Syifa masih terlalu muda, ini saya berikan beberapa
lu Bu," ucap Syifa sambil menerima kantong plastik, k
alan dengan 2 orang sahabatnya yang sekaligus salah satu pekerja di proyek yang sama dengan Rudi ke arah balai Desa. Karena saat ini di Balai Desa memang s
" ucap Syifa sambil berhen
dia tetap berjalan tanpa melihat ke arah Syifa. Hal ini membuat kedua sahabat Rudi sedikit curiga dengan sikap Rudi
cuek kepada sang pujaan hati," led
lian sedang bertengkar
. dan sekarang kalian harus membayar aku ya,"
ijadikan bahan taruhan saja," led
*
gi saat Syifa baru saja bangun dari tidur, tiba-tiba dia merasakan mual yang luar biasa hingga dia harus berlari ke kamar mandi
pir sebulan ini, kamu baik-baik saja kan?" tanya sang Ibu samb
irannya adalah bagaimana caranya menyembunyikan kehamilannya yang sudah memasuki usia 3 bula
lakukan sekarang," batin Syi