Beruang Gila itu?" sesal Amber sambil berusaha mengatur napa
ki itu tidak meniduri
meriksa apakah ada yang aneh pada bagian bawah tubuhnya. Se
erutu Amber sebelum terdiam sesaat. "Tapi, apa maksudnya de
ajahi dapur. Tanpa sadar, tangannya bergerak
emeriksa apa yang ada di atas meja. Begitu menemukan tumpuka
Tanpa berpikir panjang, ia mulai
memeriksa ruangan. "Akan sempurna jika ada susu
membulat. Puluhan botol berisi cai
? Kenapa warnany
utup lemari dan beralih ke kulkas. Di
ini
n sebotol susu dan langsung mengenggakny
na aku kelaparan?" gumam wanita itu sebe
angnya, semua pintu yang ingin ia periksa terkunci rapat. Alhasil, wanita
er sambil terus menggeledah. Sayangnya, tidak ada informasi yang bisa didapat.
? Apakah Tuan Dingin benar-benar seorang psikopat?"
gkung maksimal. Aneka bentuk tulang ter
ng tidak diisi dengan tulang. Gumpalan kertas memenuhi ruangnya. Penasaran, ia pun
H KANIBA
itu, Amber pun mengeru
resi, ia mengambil
ERTIMU TIDAK
enyusun bukti-bukti yang telah ditemukan-papan peringatan yang tidak manusiawi, omongan Tuan Dingin tentang memakannya bulat-bulat,
dengan mata bulat. Seketika, kering
an kasar. Sedetik kemudian, Tuan Dingin
matanya bergerak-gerak mengamati Amber yang terbelalak, lemari yan
i, ia pun membentur lemari. Beberapa tulang berjatuhan di dekat kakinya.
eru pria itu sambil
nita itu sadar bahwa dirinya tidak akan bisa lolos dari terkaman sang pri
u kurus untukmu. Kau tidak akan merasa k
Dengan raut heran, ia memperhatikan wanita yang menghindari tatapan m
sud mengganggumu. Kedatanganku ke sini hanyalah sebuah kebetulan, dan aku menyesal telah me
etelah melihat tulang-tulang dalam lemari dan tulisan
ya dalam hati. Sedetik kemudian
cukup untuk menyelamatkanmu?" tan
nya mengintip lewat sudut atas matanya. "Apa yang harus kulak
ah lama tidak mema
gerian wanita itu kini tumbuh berlipat ganda. "T-tapi, kau
ria terangkat maksimal.
. "Tidak. Aku tidak mencurinya,
lu memohon agar aku tidak m
kepala. "Sungguh. Aku tidak mencuri ma
atkan hidungnya ke wajah Amber. Selagi perempuan yang mas
r pria itu sebelum memicingkan mata
nya. Bahkan, untuk berpikir saja, wanita itu sudah tidak sanggup. Ia hanya bisa membayangk
u," bisiknya hampir tak terde
s, sang pria menggelen
getahui "si Kanibal" hendak menggigit, sang wanita pun membe
lalu kurus untukmu!" pekik
tenaga. Tangannya terus mend
n! Lepas
Dingin agar menjauh. Ia tidak peduli jika selimut tak la
agresif. Selang beberapa detik, ia telah berhasil menjepit
jika memakannya!" seru wanita yang tidak bisa lagi berpikir normal. Apa pun yang t
menahan tawa. Ia gembira melihat si perempuan bodoh menderita. "Sekarang,
semakin dekat dengan mulut sang pria. Begitu Tuan Dingin
lutnya. Bekas luka pudar yang melintang di pergelangan sang wani