Ardiaz Jonathan Nelson hampir mencapai puncak kegemilangannya. Dia akan menikahi gadis yang sangat ia cintai dan mendapatkan jabatan tinggi. Namun, tepat sehari sebelum pernikahannya, dia justru menghabiskan waktu bersama dengan seorang perempuan yang tidak ia kenali karena jebakan seseorang. Pernikahannya hancur. Tunangannya meninggalkannya, dan Diaz justru dipaksa untuk menikahi Shenna, gadis yang menghabiskan malam bersamanya. Sejak itu, pernikahan mereka tidak berjalan baik. Tidak ada cinta di antara keduanya, sementara Ardiaz sangat membenci Shenna dan menganggap semua ini adalah rencana licik Shenna untuk meraup hartanya. Hingga puncaknya adalah saat Diaz memberikan perjanjian untuk berpisah kepada Shenna. Shenna justru hamil, membuat Diaz semakin membenci gadis itu. Bagaimana hidup Shenna saat tinggal bersama suami yang membencinya? Lika-liku masalah mulai bermunculan hingga meski dengan hati yang terluka, Shenna mampu mengatakan, "Aku mencintaimu, Suamiku."
"Sekali lagi, aku ucapkan selamat untuk pernikahanmu, Diaz."
Demikian perkataan seorang pria bernama Jeno. Dia dan ketiga temannya tengah berkumpul di sebuah klub malam.
Ardiaz, Delvin, Jeno, dan Adam. Keempatnya adalah sekumpuan pria tampan yang sukses di bidangnya masing-masing. Mereka sudah terbiasa berlangganan tempat VIP di Honey Night, sebuah klub malam yang terletak di lantai teratas sebuah hotel mewah. Para wanita mengantre untuk bisa satu kamar bersama mereka.
Namun, kali ini, tidak ada satu pun gadis yang menemani sebab mereka tengah merayakan pesta bujang untuk salah satu anggotanya, Ardiaz.
"Masih terlalu cepat untuk mengucapkannya," ujar Diaz, mencoba tidak terlalu meninggi meski bibirnya tidak berhenti menahan senyum.
"Ngomong-ngomong, kudengar Nenekmu akan memberikan setengah dari sahamnya di perusahaan sebagai hadiah pernikahanmu?" sahut Adam, tampak takjub.
Perkataan itu membuat Diaz semakin tersenyum puas. Dia sedang berada di puncak kejayaannya. Ia akan segera menikah, dan ia mendapat hadiah besar dari neneknya. Itu hanya permulaan. Neneknya juga menjanjikan Diaz yang akan menjadi pewaris jika dia berhasil mendapatkan seorang istri.
"Kau benar-benar berhasil. Biar aku tuangkan satu gelas lagi untukmu." Delvin, pria yang tidak kalah tampan dengan kemeja putihnya yang kasual, itu mengangsurkan sebotol minuman.
Diaz dengan senang hati menerima tawaran itu. Delvin mengisi gelas sahabatnya itu, kemudian keempatnya mengangkat gelas.
"Untuk pernikahan dan kesuksesan Diaz." Mereka bersulang, dan Diaz tersenyum puas.
Besok, dia benar-benar akan berada di puncak kegemilangannya. Dengan seorang istri dan jabatan yang menjanjikan.
Sementara itu, beberapa lantai di bawah mereka, seorang gadis tampak tengah berlari dengan terburu-buru.
"Kamar nomor berapa?" tanya Shenna, seorang gadis dengan rambut pendek sebahu dan bertubuh kecil, tetapi lincah itu.
"Nomor 406!" jawab sahabatnya melalui telepon. "Lagi pula, bagaimana bisa kau meninggalkan alat make upmu dan membuatnya tertukar dengan milik pengantin?"
"Aku tidak sengaja melakukannya!" jawab Shenna, kemudian mulai bergegas menuju nomor kamar yang disebutkan.
"Masih untung pengantinnya langsung sadar dan meninggalkannya di kamar hotel. Jika dia membawanya ke Hawai untuk bulan madu, bisa tamat riwayat kamu, Shenna!" ujar Aul, sahabat Shenna.
"Aku sudah menemukan kamarnya. Akan kuhubungi nanti!" seru Shenna, kemudian langsung memutus panggilan telepon tersebut.
Di hadapannya, terlihat pintu kamar bertuliskan nomor 406. Shenna mencoba membukanya dan matanya langsung berbinar saat pintu itu tidak dikunci. Tanpa menunggu lama, dia memasuki kamar tersebut.
"Kau terlihat tidak baik, Ardiaz," ujar Jeno saat mereka tengah bersenang-senang. Tiba-tiba tatapan Ardiaz terlihat sayu dan napasnya terdengar berat.
"Mendadak kepalaku terasa pusing," ujar Ardiaz dengan pucat, "Sepertinya, aku akan langsung kembali ke kamar."
"Aku akan mengantarmu," tutur Delvin sambil menaruh gelasnya yang berisi minuman, tetapi Diaz cepat-cepat menggeleng.
"Kau lanjutkan saja. Aku bisa kembali sendiri. Berapa nomor kamarnya?" tanya Ardiaz. Kepalanya terasa semakin berat dan pusing.
"406," jawab Delvin dan Ardiaz langsung berlalu pergi dengan tubuhnya yang terasa semakin limbung.
Di sisi lain, Shenna merasa curiga saat mendapati kamar itu dalam keadaan gelap, seperti tak berpenghuni. Pemiliknya memang sudah pergi untuk berbulan madu beberapa menit lalu, tetapi Shenna tidak menyangka jika kamarnya akan ditinggal dalam keadaan gelap gulita, padahal Shenna sudah berpesan akan datang cepat.
"Dia bilang barangnya di meja rias di kamar," gumam Shenna pada dirinya sendiri seraya berjalan menuju kamar. Namun, dia tidak menemukan apa pun di sana.
Gadis itu mengernyitkan alis, kemudian mulai mencari-cari. Dia hanya menyalakan lampu di kamar tersebut sebagai penerangan, tetapi nihil. Alat riasnya tidak ditemukan di mana pun.
Hingga tiba-tiba terdengar bunyi pintu terbuka. Shenna langsung berdiri tegak. Mungkinkah penyewa kamarnya kembali untuk memberikan barangnya?
"Pantas saja tidak ditemukan di mana pun," gumam Shenna sambil berjalan keluar.
"Aku tidak bisa menemukan barangku di mana pun. Apakah kau tahu di mana barangku?" tanya gadis itu. Langkahnya terhenti saat melihat seorang pria yang berdiri di depan pintu. Dia mengenakan kemeja putih dengan dua kancing sengaja dibiarkan terbuka dan menenteng sebuah jas hitam.
"Shanon?" ujar pria itu dengan suara sedikit serak. Ardiaz mengedipkan mata beberapa kali, kemudian mengernyitkan alis. Pandangannya tampak kabur dan buram, tetapi dia yakin melihat seorang gadis berambut sebahu dan bertubuh sedikit mungil. Persis seperti Shanon.
Dia datang pada saat yang tepat. Diaz memang tengah sangat merindukan gadis itu, gadis yang akan ia nikahi besok.
"Mengapa kau ada di sini? Apakah kau sudah tidak sabar untuk bertemu denganku?" tanya Diaz sambil berjalan mendekati gadis itu dengan langkah sempoyongan.
Tubuhnya menjadi tidak terkendali dan tiba-tiba hasrat yang sangat kuat membuncah di tubuhnya.
Shenna sontak mundur perlahan melihatnya. "Ma-maaf, Tuan, aku hanya datang untuk mengambil barangku yang tertinggal."
Namun, pria tampan itu terus berjalan maju mendekati Shenna. Pandangannya terlihat sayu karena pengaruh minuman.
"Apakah kau sangat merindukanku, sampai tidak sabar menunggu untuk besok?" tanyanya, semakin melangkah menghampiri Shenna. Semakin dekat, dia tidak terlihat mirip dengan Shanon, tunangannya, tetapi suara mereka sangat mirip. Ini pasti efek rasa pening di kepalanya, membuat Diaz tidak dapat mengenali tunangannya sendiri dengan jelas.
"Aku juga sangat merindukanmu. Sangat," ujar Diaz.
Setelah mengatakannya, dia langsung menarik tubuh Shenna ke dalam pelukannya, membuat gadis itu membelalak kaget.
"A–apa yang kau lakukan, Tuan? Kau tidak boleh melakuan ini," ujarnya, berusaha mendorong tubuh pria itu untuk menjauhkan diri, tetapi kekuatan Diaz jauh lebih kuat dan tubuhnya lebih besar.
"Ada apa?" tanya Diaz sambil memeluk tubuh Shenna dengan erat. "Apakah kau merasa malu? Toh besok kita akan resmi menjadi suami istri. Kau terlihat sangat cantik. Aku menginginkanmu malam ini," ujar Diaz dengan suara serak yang terdengar seksi, kemudian mulai mengangkat Shenna dalam gendongannya.
Shenna bertambah panik. Namun, anehnya, tubuhnya justru tidak dapat digerakkan. Seakan membeku. Hingga jantungnya berpacu semakin cepat saat pria itu mulai memasuki kamar.
"Lepaskan aku, Tuan!! Kau tidak boleh melakukannya!" seru Shenna, berusaha keras memukul tubuh Diaz, tetapi pria itu tidak mengacuhkannya.
Hingga Diaz membanting tubuh mungil Shenna ke atas ranjang dan mulai menindihnya. Gadis itu terus memberontak dengan semakin brutal, tetapi dengan mudah Diaz memegang kedua tangannya, mengunci pergerakkan Shenna.
"Kau benar-benar cantik," pikir Diaz yang semakin kehilangan kesadarannya. Akal sehatnya semakin hilang, digantikan oleh gairah yang amat memburu. Meminta untuk dipuaskan.
"Lepaskan aku, Brengsek! Atau aku akan melaporkanmu–hmph!" Shenna berhenti saat tahu-tahu pria itu mencium bibirnya, melumatnya dengan kasar dan penuh gerakan menuntut.
Shenna terus memberontak, tetapi Diaz tidak peduli. Dorongan di dalam dirinya jauh lebih kuat. Dia tidak pernah merasakan yang sekuat ini sebelumnya. Benar-benar mendesak untuk dilepaskan.
"Kau benar-benar pria brengsek!" teriak Shenna. Air mata mulai mengalir di wajahnya. Dia ingin menendang tubuh pria itu di atasnya hingga terjatuh, tetapi tubuhnya terasa begitu lemas dan sulit digerakkan.
Mengapa hal seperti ini tiba-tiba terjadi padanya? Dan, siapa pria yang tidak ia kenali ini?
Mengabaikan rontaan Shenna, Diaz mulai melucuti pakaian gadis itu. Tubuh gadis itu benar-benar indah. Diaz mulai mendesaknya dengan tubuhnya sementara dia melepaskan pakaiannya sendiri.
Miliknya sudah menegang dengan sempurna. Ardiaz benar-benar tidak pernah seperti ini sebelumnya. Tidak tahan menunggu lama, Diaz langsung mendorong miliknya memasuki tubuh gadis itu.
Tubuhnya sedikit menegang dan matanya membelalak saat merasakan milik Shenna yang terasa sangat sempit. Padahal, ia sudah beberapa kali memasuki Shanon sebelumnya.
"Lepaskan–" Seruan Shenna kini mulai berganti menjadi rintihan. Air mata terus mengalir dan tubuhnya terasa lemas.
Namun, Diaz sudah terlalu jauh untuk berhenti. Dia mulai menggerakkan tubuhnya untuk memasuki tubuh gadis itu. Memuaskan hasrat dalam dirinya. Tidak sadar jika masa depannya yang gemilang tengah berada dalam titik kehancurannya.
Presdir di kantor baruku ternyata ayah anakku! Sheela berniat meminta bantuan suaminya untuk membayarkan pengobatan adiknya. Siapa sangka, ia justru menemukan fakta bahwa suaminya berselingkuh! Suaminya mengeluarkan banyak uang untuk wanita simpanannya, tetapi tak pernah memberikan sepeser pun kepada Sheela. Bahkan pria itu menceraikan Sheela saat itu juga. Frustrasi, seorang teman menawarkan Sheela untuk menghabiskan malam bersama seorang pria dengan bayaran satu milyar! Syaratnya hanya satu, wanita itu tidak boleh perawan. Terdesak keadaan, Sheela akhirnya menyanggupi tawaran itu dan berniat pergi sejauh-jauhnya. Bagaimana reaksi Regan saat tahu rupanya Sheela masih perawan? Empat tahun kemudian, Sheela kembali dan dia justru kembali bertemu Regan yang kini menjadi presdir di kantornya!
"Lebih baik aku melajang seumur hidup daripada menikahi gadis seperti dia!" Akibat kesalahan satu malam, Juan terancam harus menikah dengan Asheela Daniella, seorang gadis miskin yang tidak ia kenali. Juan jelas tidak terima. Sejak dahulu, Juan bermimpi menikahi seorang perempuan yang setara dengannya. Paling tidak, harus jelas babat-bibit-bobotnya dan pantas untuk bersanding dengan Juan selaku pewaris tunggal Naratama Group. Di luar dugaan, sang ayah justru menuntut pertanggungjawaban hingga Juan terdesak untuk menikahi Asheela. Alih-alih mewujudkannya, Juan mulai memberikan teror kepada Asheela agar gadis itu menolak pernikahan. Sebagai gantinya, Juan akan menawarkan ganti rugi senilai ribuan dollar. Apakah Asheela menerima tawaran itu? Mampukah Asheela menghadapi teror demi teror dari pria dingin seperti Juan? "Sudah kubilang, lebih baik aku melajang seumur hidup daripada menikah dengan gadis sepertimu," tutur Juan dengan tatapan dingin menusuk. "Kau benar-benar pria kejam!" balas Asheela dengan mata berkaca-kaca.
MEMBAWA LARI ANAK CEO! Reaneta Alisha harus menelan fakta pahit setelah mengetahui ayahnya berselingkuh. Ia mengetahui tepat setelah kematian sang ibu. Tak tanggung-tanggung, ayahnya berselingkuh dengan seorang gadis seusia Reaneta. Muak dengan perbuatan keduanya, Rea bertekad membalaskan dendam sang ibu. Hingga ia tahu gadis selingkuhan ayahnya itu tertarik pada seorang pria tampan dan dingin, yang tentunya lebih kaya dari sang ayah. Dia adalah Logan Asher Maverick. Pria kaya raya, tampan, dan sukses. Dia nyaris sempurna. Hanya satu kekurangannya, yaitu sikapnya yang dingin dan tidak tersentuh. Rea bertekad menggunakan Logan sebagai alat balas dendam. Dia akan menaklukan Logan lebih dahulu. Mau tak mau, dia harus menggoda pria itu! Keadaan makin kacau saat Logan mengetahui niat terselubung Rea. Dia marah besar. Bagaimana nasib Rea di tangan pria berdarah dingin itu? Visual dan info follow ig penulis : thisis_stralin
"Bagaimana mungkin seorang dokter spesialis kesuburan justru mandul?!" Felicia Hera adalah seorang dokter yang sudah berhenti bekerja semenjak menikah dan fokus mengabdi kepada suaminya. Namun, Felicia tidak kunjung dapat memberikan anak hingga suaminya berselingkuh dengan wanita lain. Dia bahkan menceraikan Felicia. Pada saat yang sama, Felicia kembali meniti karir kedokterannya dan pasien pertamanya justru mengajak Felicia untuk berhubungan demi membuktikan kesuburan Felicia. Hingga tepat setelah melakukannya, Felicia menghilang. Lima tahun kemudian, Felicia kembali ke tanah air membawa seorang anak perempuan yang cantik jelita. Hingga masalah datang saat ternyata direktur di rumah sakit barunya adalah ayah dari anaknya! Bagaimana Felicia menyembunyikan identitasnya? Tahukah dia, bahwa pria dingin itu telah memburu Felicia selama lima tahun terakhir?
Aku diculik dan dijadikan budak oleh pria arogan! Hidup tenang Erina sebagai wartawan lepas berubah menjadi teror saat dia berhasil menguak skandal mengejutkan yang melibatkan pebisnis sukses di negeri itu, Sebastian Morgan. Demi menjunjung keadilan, gadis itu menolak segala bentuk suap atau ancaman dan bersikeras untuk menerbitkan skandal itu. Hingga tepat setelah ia menerbitkannya, Erina diculik oleh pria tidak dikenal dan dibawa kepada seorang pria yang tidak lain adalah Sebastian Morgan. Demi meredam huru-hara terhadap skandal tersebut, Morgan menawarkan pilihan untuk menikahinya. Di tengah ancaman terhadap keluarganya, dapatkah Erina menerima tawaran itu? Bagaimana nasibnya di tangan penguasa kejam itu? Hingga sebuah insiden tidak terduga mengubah sikap gelap Morgan dalam sekejap.
“Sudah, kamu saja yang menikahi lelaki lumpuh itu!” Erina Keneishia selalu mendapatkan kecaman dari kakak perempuannya sejak kecil. Sang Ibu, yang seharusnya membela Erina, justru ikut membenci dan menjatuhkan gadis itu. Hingga puncaknya adalah saat ayah mereka sakit dan bisnis keluarga mereka nyaris hancur. Seorang pebisnis sukses sudi membantu keluarga itu, dengan syarat harus ada salah satu dari mereka yang akan menikahi pria lumpuh yang tidak lain adalah Bastian Jade Nelson. Ketiga kakaknya langsung menyodorkan Erina, yang baru berusia sembilan belas tahun. Erina tidak bisa menolak demi sang ayah, lantas bagaimana nasibnya di tangan pria lumpuh itu? Akan jadi apa hidupnya setelah menikahi pria yang sebelas tahun lebih tua darinya itu? Hingga tiba-tiba Bastian mengungkap sebuah rahasia tentang dirinya yang membuat semua orang tercengang!
Harap bijak memilih bacaan. Mengandung adegan dewasa 21+ Carmen Adelia Giovanni (26) harus menelan pil pahit setelah memergoki kekasihnya selingkuh dengan sahabatnya sendiri. Kemudian ia memutuskan untuk pindah ke kota lain untuk menenangkan diri dan mencari pekerjaan lain. Ia melamar pekerjaan di perusahaan Johnson Corporation dan diterima menjadi sekretaris di sana. Alexander Felix Johnson (31) CEO arogan yang kembali ke kota kelahirannya ketika menemukan gadis yang menarik perhatiannya berada di kantor milik keluarganya. Akankah Alexander Felix Johnson berhasil memiliki Adelia Giovanni untuk menjadi kekasih sekaligus istrinya? Dan bagaimana reaksi Adelia ketika mengetahui bahwa Alexander adalah laki-laki yang membawanya malam itu?
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
M-mama? Sedang apa Mama disini?"Tanya Rudi yang tiba-tiba merasakan ada tangan yang ada di bahunya saat ini. "Mama haus," ucap Nina yang sedang asik memainkan tangannya di area punggung menantunya itu. " Jangan begini,ma! Mama jangan lupa kalau aku adalah menantu Mama,suami dari anak kandung Mama sendiri," ucap Rudi yanh berusaha untuk mengingatkan Mama mertuanya itu dan sambil melepaskan tangan Nina dan menjauh dari tempat Nina berada. Melihat reaksi sang Menantunya itu, Nina yang haus akan belaian itu,bertekad untuk mendapatkan Rudi malam itu apapun caranya. Tiba-tiba sebuah ide muncul didalam pikirannya,-
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."