Warning 21+, Harap bijak dalam membaca Ratih yang baru memiliki anak dengan Prima berusia delapan bulan, Chika. Mereka harus menerima keadaan untuk berpisah, Prima mendapatkan pekerjaan di Kalimantan. Ratih dan Chika tidak bisa mengikuti Prima, satu dan lain alasan membuat mereka tidak bisa tinggal bersama dan akhirnya mereka memutuskan Ratih dan Chika tetap berada di rumah mereka. Ratih mengira dengan Prima yang pergi untuk bekerja semua akan baik-baik saja, mereka berdua tidak memikirkan dampak dari jarak yang mereka buat. Ratih sendiri adalah idaman banyak pria, sosoknya yang perhatian, ramah dan tentu saja badannya yang membuat pria langsung membayangkan dirinya. Salah satu tetangga Ratih, Wira yang berusia lebih tua sudah melakukan pendekatan dengannya. Wira sendiri duda dengan anaknya yang beda dua tahun dari Ratih, selain Wira ada Heru yang berada di depan rumahnya, hanya saja Heru masih menikah dan Ratih dekat dengan istrinya. Dilain tempat ada Derry, masih duduk di bangku sekolah menengah tapi memiliki pekerjaan sebagai tukang ojek. Tanpa adanya Prima, Ratih mendapatkan sentuhan dari mereka semua sampai akhirnya hamil anak salah satu dari mereka. Apa yang akan Ratih lakukan pada pernikahannya? Bagaimana dengan Prima? Anak siapa dalam rahim Ratih?
Ratih, wanita berusia dua puluh empat tahun. Menikahi senior selama kuliah, Prima yang berbeda tiga tahun dengannya. Mereka sudah menikah hampir setahun, tidak membutuhkan waktu lama bagi Ratih hamil buah cinta mereka. Semua terasa berat saat Prima mendapatkan pekerjaan yang menempatkannya di Kalimantan, Chika masih bayi dan Ratih sendiri semester akhir jadi tidak bisa ikut Prima. Keputusan berat yang mereka ambil adalah menjalani hubungan jarak jauh, Ratih tidak mungkin pulang ke rumah orang tua mereka yang jauh dari tempat kuliah Ratih.
"Kamu yakin bisa berdua aja sama Chika?" tanya Prima memastikan kembali.
"Yakin, lagipula ada Mbak Ayu sama Mega. Aku bisa nitip Chika ke mereka, apalagi Pak Wira pasti senang sama Chika biar Mega ada temannya juga, belum lagi Mbak Ayu yang masih nunggu hamil sama Mas Heru."
"Baiklah," ucap Prima pasrah. "Penting kamu bisa jaga diri, kuliah yang benar biar cepat lulus dan nyusul aku disana."
Ratih menyiapkan pakaian dan obat-obatan yang akan dibawa Prima, sedangkan pria itu sendiri melakukan hal lain yang berkaitan dengan pekerjaan. Chika sudah tidur dari beberapa menit yang lalu, membuat mereka memiliki waktu untuk berkemas.
"Kamu akan lama disana, Mas?" Ratih membuka suara membuat Prima mengalihkan pandangan kearahnya dan mengangkat bahunya "Kamu akan pulang berapa minggu sekali?"
"Kalau memang waktunya memungkinkan setiap dua minggu sekali pulang, tapi tiket pesawat mahal pastinya." Prima menjawab tanpa menatap Ratih.
Hembusan nafas dikeluarkan pelan, Ratih mulai membayangkan kehidupannya setiap hari tanpa Prima. Usia mereka masih muda pastinya memiliki hasrat yang tinggi, mereka saja melakukan seminggu empat kali untuk menuntaskan hasrat. Sekarang Ratih harus bisa menahan diri atas hasrat dan nafsunya, memiliki hasrat tinggi membuat Ratih tidak yakin bisa menahan dirinya.
"Tih, sebelum berangkat kita main gimana?" suara Prima membuyarkan lamunan Ratih.
"Sebentar, aku benarkan ini dulu. Memang mas sudah selesai?" Ratih menatap Prima yang hanya mengangguk.
Memilih fokus pada pekerjaannya, Prima membantu Ratih membuat semua selesai dengan cepat. Membawa keluar koper dan semua yang dibawanya ke Kalimantan, Ratih sendiri memilih masuk kedalam kamar mandi menyiapkan sebagai perpisahan pada Prima sebelum berangkat ke Kalimantan. Ratih ingin Prima mengingat semua tentang dirinya, terutama saat berada diatas ranjang.
Menatap penampilannya depan cermin, menggunakan pakaian mini yang memperlihatkan lekuk tubuhnya. Ratih tahu jika bentuk badannya membuat para pria menatap kearahnya, sejauh ini tidak pernah peduli tapi setelah ini akan melakukan hal gila. Tersenyum kecil membayangkan apa yang akan dilakukannya nanti, memberikan parfum pada tubuhnya yang akan membuat Prima senang pastinya. Keluar dari kamar mendapati pemandangan Prima sedang menatap Chika dengan tatapan sedih, melangkah kearahnya dengan melingkarkan tangannya di pinggang Prima.
"Aku bakal kangen sama kalian berdua." Prima memutar tubuhnya membuat mata mereka saling menatap, "Kamu wanita luar biasa yang membuatku jatuh cinta."
Prima langsung melumat bibir Ratih, ciuman langsung disambut Ratih membuat mereka berdua hanyut dalam ciuman dengan saling bertukar saliva dan memainkan lidah dalam mulut. Ratih sendiri telah mengalungkan tangannya pada leher Prima yang membuat ciuman mereka semakin dalam, mengangkat tubuh Ratih yang membuat kakinya langsung melingkar di pinggang Prima. Berjalan kearah ranjang, meletakkan Ratih tanpa melepaskan ciuman mereka satu sama lain. Prima merobek langsung pakaian yang Ratih gunakan membuatnya langsung telanjang, melihat itu membuat Prima melumat bibir Ratih kembali.
Prima melepaskan ciumannya dan beralih pada leher Ratih, menggigitnya seakan menegaskan bahwa miliknya. Tangan Prima bergerak di payudara Ratih dengan meremasnya pelan, ciuman Prima turun menuju ke payudara dan langsung menghisap putingnya yang masih mengeluarkan ASI untuk Chika.
"Ough...Mas." Ratih mendesah keras dengan meremas rambut Prima.
Tangan Prima yang lain mulai memainkan vagina Ratih, memasukkannya kedalam dan mulai menggerakkan keluar masuk. Satu jari sudah berada disana, tidak lama kemudian menambahkan satu jari lagi membuat Ratih membelalakkan matanya. Gerakan Prima membuat Ratih semakin tidak menentu, mengetahui Ratih akan mencapai klimaks membuat gerakan tangannya semakin cepat sedangkan Prima sendiri melumat bibir Ratih. Desahan tertahan keluar dari bibir Ratih saat merasakan cubitan klitoris di bawahnya, mendorong tubuh Prima pelan membuat Ratih teriak dan tidak lama cairannya keluar.
Jemari Prima masih mengocoknya pelan saat cairannya keluar, menatap Ratih yang bernafas lelah dan melumat bibirnya kembali. Prima beranjak dari atas Ratih melepaskan pakaiannya membuat tubuhnya telanjang, pandangan Ratih mengarah pada penis Prima yang berukuran standard.
"Tidak ada waktu untuk memasukkan dalam mulutmu, Sayang." Prima melumat bibir Ratih kembali.
Mengambil posisi penisnya depan bibir vagina, mendorongnya pelan dan tidak butuh waktu lama penisnya sudah berada didalam. Mereka berdua mulai bergerak untuk mendapatkan klimaks, Prima tidak berhenti mencium wajah Ratih, melumat payudaranya dengan terkadang meremasnya. Suara desahan dan teriakan mereka berdua membuat suasana didalam kamar semakin panas, Prima memasukinya dengan keras dan tidak lama kemudian mereka mencapai klimaks. Melepaskan penyatuan mereka, Prima berbaring disamping Ratih dengan memasukkannya kedalam pelukan.
"Kamu selalu memuaskan dan aku bakal kangen sama vaginamu," bisik Prima setelah memasukkan Ratih kedalam pelukannya.
Mereka berdua tertidur tidak lama kemudian, hanya saja Ratih tidak terlalu lama tidur karena Chika menangis membuatnya bangun dan memeriksa keadaan Chika. Tubuh telanjangnya masih terlihat dan seakan lupa jika dirinya telanjang, Ratih membuka pintu depannya dengan menyusui Chika sambil menepuk punggungnya pelan agar tenang, Ratih menatap sekitar dan matanya bertemu dengan Wira yang memandang dirinya tanpa berkedip. Ratih menundukkan kepalanya untuk menyapa Wira, memilih menutup pintunya dan meletakkan kembali Chika di ranjangnya setelah melihat sudah tidur dengan lelap.
Ratih memilih keluar lagi ke dapur, masih dengan tubuh telanjangnya. Melihat Wira tadi membuatmya secara reflek membuatkan minuman, sekali lagi Ratih tidak menyadari jika dirinya masih telanjang saat membuka pintu.
"Pak Wira ini minuman buat nemenin bergadang," ucap Ratih membuat Wira langsung mendatangi dirinya.
Ratih merasakan aneh dengan tatapan Wira, memberikan gelas minuman dan langsung masuk kedalam rumah kembali tidak lupa mengunci pintunya. Berjalan kedalam kamar melihat Prima tidur dengan nyenyak, keinginan membuang air membuat Ratih masuk kedalam kamar mandi dan seketika membeku.
"Pantas Pak Wira menatap seperti itu ternyata aku telanjang."
Janda, tidak ada orang yang mau jadi janda. Setiap orang ingin pernikahannya berhasil, tapi keinginan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Dona mengalami itu semua, menikah dengan pria yang suka melakukan kekerasan bahkan pada saat berhubungan intim. Fandi, pria yang sudah seharusnya menikah tapi kenyataan tidak semudah itu. Kepercayaan dengan wanita berkurang setelah wanita yang dicintainya lebih memilih menikahi kakaknya karena hamil. Fandi dan Dona yang mengalami masa lalu sulit bertemu secara tidak sengaja, kejadian demi kejadian membuat mereka dekat. Akankah mereka saling membuka hati satu sama lain?
Dihukum jadi pacar? Indira benar-benar tidak menyangka akan mendapatkan hukuman aneh dari senior yang menurut informasi suka gonta ganti pasangan. Tidak tahu alasan jelas tentang hukuman, tidak berani menolak membuat Indira terjebak dengan hukuman ini bersama seniornya, Fajar. Memberikan hukuman aneh pada mahasiswi baru membuat Fajar menganggap sebagai obat traumanya. Menjalin hubungan dengan beberapa perempuan tidak membuat Fajar sembuh, tapi berbeda saat bersama dengan Indira. Tidak mengetahui masalah masing-masing membuat Fajar dan Indira menjalin hubungan sesuai dengan jalannya, selayaknya hubungan pada umumnya mampu membuat mereka dewasa. Apakah Fajar memang serius dengan perasaannya atau menganggap Indira sebagai obat traumanya? Akankah mereka berdua terbuka dengan semuanya?
Tania, merasa bahagia saat Yudi pacarnya dari sekolah menengah menikahinya. Berjuang bersama mendapatkan restu, menemani di saat tersulitnya dan ternyata menjebak dirinya. Yudi menjual Tania kepada Galih, bosnya. Tania harus menemani Galih bertemu dengan investor perusahaan dan pastinya melayani orang tersebut. Pertemuannya dengan Wijaya, tidak lain adalah investor perusahaannya membuat Tania mendapatkan cinta. Wijaya membantu Tania dalam menghadapi segala permasalahannya dengan Yudi, segala cara dilakukan agar proses mereka berjalan cepat. Mereka menikah setelah semuanya selesai, tanpa menunggu waktu lama Tania langsung hamil. Pernikahannya berjalan dengan lancar berbeda saat dulu bersama dengan Yudi. Apakah benar pernikahan mereka berjalan lancar? Tidak adakah masalah dalam kehidupan pernikahan mereka? Sejauh mana mereka menghadapi godaan dari sekitar di pernikahan mereka?
Dila, anak seorang pendiri salah satu pondok pesantren, Gus Wirto, ditaarufkan dengan salah satu santri. Namanya Fabian, mantan pecandu obat-obatan yang sengaja dikirim ke pesantren untuk menjadi pribadi lebih baik. Dila jadi ragu dengan perjodohan tersebut, terlebih lagi Dila sudah memiliki sosok lelaki idaman, yakni Prima, seorang hafiz Quran yang shaleh dan santun. Berbanding terbalik dengan Fabian. Dila ingin berkata jujur pada orang tuanya tapi tidak bisa dilakukan, keinginan kuat untuk keberhasilan proses taaruf ini membuat Dila tidak bisa berbuat banyak, segala cara sudah dilakukan agar batal dan selalu gagal. Saat Dila menyetujui semuanya rahasia Fabian terbuka satu per satu membuat dirinya terkejut. Lantas apa Dila akan tetap dengan keputusan menerima taaruf? Sejauh mana Fabian bisa berubah dari ketergantungan?
Cerita Dewasa! 21+ Emma gadis berusia tiga puluh tahun yang baru saja diterima bekerja di perusahaan H&D Group harus berhadapan dengan pria yang bernama Devan anak pertama dari pemilik H&D Group, kehidupan mereka berdua baik – baik saja hingga kejadian di Kalimantan saat mereka berada disana selama tiga bulan. Emma yang memiliki tunangan dan Devan yang memiliki istri dengan sengaja melakukan pernikahan disana agar apa yang mereka perbuat sah dihadapan banyak orang. Perjanjian mereka perbuat bahwa pernikahan mereka akan berakhir jika Emma menikah dengan tunangannya, pernikahan yang awalnya hanya untuk menghalalkan perbuatan mereka secara perlahan mengubah semuanya dimana Emma secara diam – diam mencintai Devan dan begitu pula sebaliknya. Akankah Devan terbuka pada istrinya? Atau Emma yang akan menerima Devan apa adanya dengan menjadi istri kedua?
‘Ikuti terus jatuh bangun perjalanan Sang Gigolo Kampung yang bertekad insyaf, keluar dari cengkraman dosa dan nista hitam pekat. Simak juga lika liku keseruan saat Sang Gigolo Kampung menemukan dan memperjuangkan cinta sucinya yang sangat berbahaya, bahkan mengancam banyak nyawa. Dijamin super baper dengan segala drama-drama cintanya yang nyeleneh, alur tak biasa serta dalam penuturan dan penulisan yang apik. Panas penuh gairah namun juga mengandung banyak pesan moral yang mendalam.
Bagi Sella Wisara, pernikahan terasa seperti sangkar yang penuh duri. Setelah menikah, dia dengan bodoh menjalani kebidupan yang menyedihkan selama enam tahun. Suatu hari, Wildan Bramantio, suaminya yang keras hati, berkata kepadanya, "Aisha akan kembali, kamu harus pindah besok." "Ayo, bercerailah," jawab Sella. Dia pergi tanpa meneteskan air mata atau mencoba melunakkan hati Wildan. Beberapa hari setelah perceraian itu, mereka bertemu lagi dan Sella sudah berada di pelukan pria lain. Darah Wildan mendidih saat melihat mantan isrtinya tersenyum begitu ceria. "Kenapa kamu begitu tidak sabar untuk melemparkan dirimu ke dalam pelukan pria lain?" tanyanya dengan jijik. "Kamu pikir kamu siapa untuk mempertanyakan keputusanku? Aku yang memutuskan hidupku, menjauhlah dariku!" Sella menoleh untuk melihat pria di sebelahnya, dan matanya dipenuhi dengan kelembutan. Wildan langsung kehilangan masuk akal.
BACAAN KHUSUS DEWASA Siapapun tidak akan pernah tahu, apa sesungguhnya yang dipikirkan oleh seseorang tentang sensasi nikmatnya bercinta. Sama seperti Andre dan Nadia istrinya. Banyak yang tidak tahu dan tidak menyadari. Atau memang sengaja tidak pernah mau tahu dan tidak pernah mencari tahu tentang sensasi bercinta dirinya sendiri. Seseorang bukan tidak punya fantasi dan sensasi bercinta. Bahkan yang paling liar sekalipun. Namun norma, aturan dan tata susila yang berlaku di sekitranya dan sudah tertanam sejak lama, telah mengkungkungnya. Padahal sesungguhnya imajinasi bisa tanpa batas. Siapapun bisa menjadi orang lain dan menyembunyikan segala imajinasi dan sensasinya di balik aturan itu. Namun ketika kesempatan untuk mengeksplornya tiba, maka di sana akan terlihat apa sesungguhnya sensasi yang didambanya. Kisah ini akan menceritakan betapa banyak orang-orang yang telah berhasil membebaskan dirinya dari kungkungan dogma yang mengikat dan membatasi ruang imajinasi itu dengan tetap berpegang pada batasan-batasan susila
Marsha terkejut saat mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Karena rencana putri asli, dia diusir dan menjadi bahan tertawaan. Dikira terlahir dari keluarga petani, Marsha terkejut saat mengetahui bahwa ayah kandungnya adalah orang terkaya di kota, dan saudara laki-lakinya adalah tokoh terkenal di bidangnya masing-masing. Mereka menghujaninya dengan cinta, hanya untuk mengetahui bahwa Marsha memiliki bisnis yang berkembang pesat. “Berhentilah menggangguku!” kata mantan pacarnya. “Hatiku hanya milik Jenni.” “Beraninya kamu berpikir bahwa wanitaku memiliki perasaan padamu?” kata seorang tokoh besar misterius.