/0/4135/coverbig.jpg?v=42b86b3409d315fdbbbd08c743f4ad86)
Seorang istri yang mengetahui perselingkuhan suaminya yang ternyata dengan adiknya sendiri. Mampukah Dira bertahan? Lalu, kehidupan apa yang akan terjadi dalam kehidupan Dira selanjutnya?
"Mas, uang bulanan aku mana?" tanyaku kepada Mas Faisal, "Lho, kok mas cuma ngasih segini?'' tanyaku lagi sambil memperlihatkan kembali uang gaji Mas Faisal.
"Bulan sekarang gaji Mas di potong Dek, Karena Mas pinjam uang ke koperasi kantor buat modal usaha sampingan Mas,'' jawab Mas Faisal pergelangan tanganku.
"Emang Mas itu kerja sampingan apa sih? sampai-sampai minjam uang ke koperasi kantor segala, kan jadi nya gaji mas di potong deh," ucapku bicara nada kesal.
"Biasa lah, Dek. Mas mau coba belajar bisnis, mudah-mudahan bisa nambah buat kebutuhan rumah tangga. Apalagi sebentar lagi, kita mau punya anak. Jadi, harus punya tabungan untuk mempersiapkan anak kita nanti," ucap Mas Faisal sambil mengelus perut ini yang sedang hamil tiga bulan, " Oh ya Dek, Mas mau mandi dulu soal nya ini sudah gerah," ucapnya dan langsung pergi.
"Iya Mas, silahkan." ucapku singkat.
🍁🍁🍁🍁
Namaku Dira Anggraini, aku menikah dengan Mas Faisal karena perjodohan orang tua kami. Orang tua kami dulu bersahabat baik. Dari persahabatan tersebut, rupa-rupa nya orang tua ku dan orang tua Mas Faisal merencanakan perjodohan, awalnya aku menolak karena tidak mau di jodohkan. Tapi melihat orang tua ku yang terus-terusan membujukku supaya segera menikah, akhirnya aku mengiyakan demi kedua orang tuaku bahagia.
Akhirnya setelah perkenalan singkat hanya dua bulan, aku dan Mas Faisal sudah resmi menjadi sepasang suami istri. Sampai sekarang usia pernikahan kami baru menginjak empat belas bulan dan alhamdulilah juga, sekarang aku tengah mengandung buah cinta kami menginjak tiga bulan.
"Lho. Dek, Kenapa tetap disitu?" tanya Mas Faisal. Rupa-Rupa nya aku melamun, mengenang memori kejadian saat perkenalanku dengan suamiku
"Aduh ... Mas mengagetkan aku saja! Tidak Mas, aku tidak melamun, "Oh iya Mas, mas udah makan belum? Yuk kita makan, aku sudah menyiapkan makanan kesukaan mas," ucapku dengan penuh lembut mengajak suamiku untuk makan bersama
Mas Faisal menganggukkan kepala lalu tersenyum menatapku, kami segera berjalan dan duduk di kursi meja makan. Mas Faisal langsung mencicipi hidangan yang tersaji di atas meja makan
"Wah ... Kamu setiap masak selalu enak, Dek. Mas jadi betah makan terus di rumah" ucap Mas Faisal mengacungkan jempolnya, aku tersenyum melihatnya
"Alhamdulillah. Kalau Mas suka masakan aku, aku senang mendengar nya Mas, "Oh iya Mas, aku mau berkunjung ke rumah Mama, aku sangat kangen pada Mama. Boleh kan, Mas? "Tanyaku menatapnya tanpa berkedip
"Boleh dong, Sayang," jawab suamiku membolehkan aku pergi, aku yang mendengarnya amat senang.
"Terima kasih, Mas," jawabku sembari menikmati makanan.
🍁🍁🍁🍁🍁
Hari sudah semakin siang, aku segera melangkah kan kaki pergi meninggalkan rumah. Suamiku sudah berangkat bekerja dan aku juga sudah membereskan pekerjaan rumah.
Aku memesan ojeg online supaya aku bisa segera sampai rumah Mama, kalau pakai mobil taksi pasti lama sampainya.
Lima belas menit kemudian, akhirnya yang ku tunggu datang juga, aku segera naik keatas motor dan segera memakai helm.
Motor segera dilajukan dengan cepat, aku menatap ke sekeliling jalanan, ramai sekali yang berlalu lalang mengunakan kendaraan.
Tidak berapa lama, sekitar 45 menit, aku telah tiba di depan rumah Mama. Jarak antara rumah Mama cukup jauh, sekitar 20 km. Alhamdulillah, aku selamat di perjalanan.
Aku segera membayar ongkos dan ojeg pun langsung pergi dari hadapanku. Aku berjalan pelan menatap rumah masa kecil ku. Aku segera mengetuk pintu perlahan dan mengucapkan salam
"Assalamualaikum," ucapku sambil terus mengetuk pintu rumah Mama.
Terdengar suara dari dalam rumah menjawab salam ku, "Waalaikum salam," jawab Mama ketika membuka pintu, " Dira ... Alhamdulilah kamu ke sini? Mama sudah kangen banget, dari kemarin Mama ingat kamu terus, " ucap Mama memelukku erat.
"Maaf ya, Mah. Dira baru kesini menjenguk Mama,"
"Iya, tidak apa-apa, Sayang. Oh ya, Bagaimana kabarmu dan kandunganmu? Baik-baik saja 'kan?" tanya Mama
"Alhamdulilah Mah, baik kok cuma agak sedikit pusing saja. Tapi, Dira sudah minum obat dan sudah konsul ke Dokter. Katanya tidak apa-apa, Mah," sahutku tersenyum
"Alhamdulilah ... Mama senang mendengar nya, pokok nya harus jaga terus kandungan mu ya! Jangan banyak pikiran, harus sering kontrol ke Dokter biar kandungan mu sehat, Dir. Terus jangan Lupa juga, kamu harus minum susu hamil." ucap Mama penuh perhatian padaku, aku menganggukkan kepala
"Iya Mah, Dira inget terus kok pesan Mama, pasti Dira lakuin kok," ucupku tersenyum.
"Ya sudah, sekarang kamu masuk dan istirahat. Mama mau bikin kue kesukaan kamu," ucap Mama menyuruhku untuk masuk dan duduk setelah itu Mama pergi ke dapur.
Aku menatap ke sekeliling sudut ruangan, fotoku masih terpajang di sudut ruangan ini. Aku menatap foto masa kecilku yang imut dan menggemaskan. Aku tersenyum menatap foto kenangan, rasa-rasanya aku ingin balik ke masa kecil.
Aku berniat akan membantu Mama membuatkan kue ke dapur. Mama memang sangat suka sekali membuat beraneka kue.
"Aku mau bantuin Mama buat kue, ya?" tanyaku berniat membantu
"Tidak usah, Sayang. Kamu diam saja istirahat, kamu kan cape takutnya terjadi sesuatu dengan rahim kamu bagaimana? Mama tidak mau sampai itu terjadi," Tolak Ma halus, aku menangguhkan kepala.
Mama memang seperti itu, setiap aku ingin membantunya Mama selalu menolak, aku hanya bisa pasrah saja.
"Ya sudah, kalau tidak mau aku bantu," jawabku singkat, aku segera pergi dari dapur dan duduk di ruang keluarga.
Aku menyenderkan kepala di bahu kursi, aku menutup mata perlahan. Tak terasa aku malah tertidur pulas. Aku membuka mata perlahan setelah aku merasa tidurku nyenyak.
Aku menatap ke depan, ternyata Mama sudah berada di sampingku, "Mama kenapa tidak membangunkan aku?" Aku segera duduk.
"Kamu tidurnya sangat pulas sekali sayang, Mama tidak tega membangunkan kamu," ucap Mama padaku. Aku menatap jam di dinding, ternyata sekarang sudah pukul 14:30 WIB.
Aku menatap makanan kue yang tersaji di hadapanku, "Mama sudah membuat kue nya?" tanyaku pada Mama. Mama menganggukkan kepala.
"Iya, coba kamu nikmati kue buatan Mama," ucap Mama, aku segera mengambil kue dan memakan nya, rasanya sangat enak dan manis.
"Enak sekali, Mah," Aku bicara sambil terus menikmati kue buatan Mama yang super enak.
Aku berdiam sejenak mengobrol bersama Mama, kami saling bercerita. Aku amat senang kalau sudah bercerita dengan Mama, setiap ada masalah, aku selalu cerita terhadap Mama. Apa pun itu masalah nya, aku menganggap Mama sekaligus teman curhatku.
"Mama mau tanya sesuatu sama kamu boleh, Dir?'' tanya Mama.
"Tanya apa emangnya, Mah?''
"Akhir-akhir ini Mama lihat kamu dan Faisal tidak seromantis seperti dulu. ke sini pun selalu diantar oleh suamimu. Apa ada masalah dengan rumah tanggamu?'' tanya Mama menatap sendu.
Aku menghela nafas perlahan, ternyata Mama tahu apa yang sedang aku rasakan saat ini. Jujur, aku sama sekali tidak mau berkata yang sebetulnya tentang rumah tanggaku dengan Mas Faisal yang sedang tidak dalam keadaan baik.
Aku juga sudah sepatutnya merahasiakan aib suamiku, dan jika aku berbohong Mama tidak akan berfikir yang tidak-tidak kembali.
"Tidak ada kok, Mah. Kami baik-baik saja. Tadi 'kan sudah Dira bilang Mas Faisal tidak mengantar karena sibuk dengan pekerjaannya,'' ujarku terpaksa berbohong.
"Oh begitu, ya sudah. Alhamdulillah kalau rumah tangga kalian baik-baik saja, sebab dari kemarin Mama sangat kepikiran kamu terus sampai terbawa mimpi. Mama takutnya ada masalah dan jika ada pun lebih baik kamu bicarakan saja sama Mama,'' sahut Mama.
"Baik Mah, tidak ada kok!''
***
Tak terasa hari sudah semakin sore, aku menatap kembali jam di dinding sekarang sudah pukul 16:15 WIB. Aku berniat akan pulang, takutnya Mas Faisal sudah pulang dari.bekerja.
"Ma! Dira pamit pulang dulu ya, takut nya Mas Faisal sudah pulang ke rumah," ucapku meminta izin pulang pada Mama.
"Iya sayang. Tidak apa-apa, kapan-kapan kamu ajak Faisal kesini jadi kamu bisa sekalian menginap di rumah Mama," sahut Mama meminta, aku hanya tersenyum
"Iya Ma. Aku akan mengajak Mas Faisal supaya menginap di rumah ini. Ya sudah kalau begitu,Assalamualaikum?" ucapku mengucap salam dan mencium kening Mama.
"Waalaikum salam. Hati-hati di jalan, ya." jawab Mama perhatian, aku menganggukkan kepala.
Aku pergi meninggalkan halaman rumah Mama, sebetulnya aku juga tidak ingin secepatnya pulang, aku masih sangat merindukan Mama. Tapi, mau bagaimana lagi? Mas Faisal selalu marah ketika aku lama di rumah Mama.
Entah kenapa Mas Faisal melarang ku berlama-lama di rumah Mama, aku sama sekali tidak tahu.
Aku kembali memesan ojeg online untuk segera sampai dengan cepat ke rumah, aku tidak mau sampai terlambat pulang. Akan tetapi, sesaat aku tengah memesan ojeg online, aku melihat suamiku bersama seorang wanita berboncengan mesra di atas motor.
Tapi, sepertinya aku kenal dengan wanita itu, dia 'kan? ______
Bersambung .....
Ada yang tahu? siapa yang dibonceng oleh suaminya Dira? Kalau ada yang tahu di tunggu komentarnya yah! Dan simak terus kelanjutan cerita Dira sampai ending.
Wulan, seorang istri yang sudah menikah selama sepuluh tahun bersama suaminya yang bernama Hilman. Dalam pernikahannya, dirinya merasa tertekan. Apalagi suami yang diharapkannya mampu menjadi membimbing malah justru membuat Wulan merasa prustasi. Selain itu, Anisa yang sebagai Ibu mertua Wulan, selalu saja mengikutcampuri rumah tangganya membuat Wulan semakin memendam rasa ingin berpisah dengan suaminya.
Amira, perempuan 26 tahun mengetahui perselingkuhan yang dilakukan oleh suaminya yang bernama Bagas. Dia bermaksud merencanakan untuk membalaskan dendam pada suaminya yang telah tega berkhianat. Amira tak menyangka kesetiaannya malah dibalas perselingkuhan, padahal apapun keinginan duaminya selalu dia turuti tanpa terkecuali. Mampukah Amira bertahan, Pembalasan apa yang akan dilakukan oleh Amira pada Bagas? Follow IG : @alvinaapriyantie
'Shereen Edwarida' dia wanita yang cantik, yang bekerja di sebuah perusahaan ternama yang berada di kotanya, tapi sayangnya dia sangat sulit mendapatkan cinta sejati karena trauma akan kejadian di masa lalu yang menimpanya. Sebetulnya Shereen dulu telah memiliki kekasih dan hendak akan ke jenjang yang lebih serius, sayangnya malah tidak jadi karena lelaki yang dicintainya malah tega meninggalkannya demi wanita lain. Shereen merasa sangat putus asa, tapi dia memiliki sahabat dan kedua orang tua yang selalu menyemangatinya. Lika liku kehidupan Shereen berjalan dengan kesedihan yang teramat begitu dalam membuat ia tidak ingin menjalin hubungan kembali dengan seorang laki-laki sampao dijuluki perawan tua. Akan tetapi, lambat laun semua itu telah sirna karena lelaki dari masa lalunya telah datang kembali dan berniat ingin kembali bersamanya. Apakah Shereen akan bahagia dengan lelaki dari masa lalunya? Lalu kenangan pahit dan bahagia apa yang Shereen rasakan. Tentunya banyak lika-liku yang dihadapi oleh Shereen sampai membuat dirinya dicap sebagai seorang perawan tua yang sama sekali tidak memiliki kekasih.
Syifa, yang seorang Ibu rumah tangga dengan ketiga anaknya, harus menerima kenyataan bahwa sang suami yang bernama Danu tega mengkhinatinya dengan sahabat istrinya sendiri. Syifa sama sekali tidak bersedih, justru dia akan membalaskan dendam pada sang suami dan juga selingkuhannya dengan caranya yang cerdik. Apakah itu? Yuk kepoin dan baca ceritanya hingga tamat.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Siska teramat kesal dengan suaminya yang begitu penakut pada Alex, sang preman kampung yang pada akhirnya menjadi dia sebagai bulan-bulannya. Namun ketika Siska berusaha melindungi suaminya, dia justru menjadi santapan brutal Alex yang sama sekali tidak pernah menghargainya sebagai wanita. Lantas apa yang pada akhirnya membuat Siska begitu kecanduan oleh Alex dan beberapa preman kampung lainnya yang sangat ganas dan buas? Mohon Bijak dalam memutuskan bacaan. Cerita ini kgusus dewasa dan hanya orang-orang berpikiran dewasa yang akan mampu mengambil manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya
Warning!!! Khusus 18+++ Di bawah 18+++ alangkah baiknya jangan dicoba-coba.
Zara adalah wanita dengan pesona luar biasa yang menyimpan hasrat membara di balik kecantikannya. Sebagai istri yang terperangkap dalam gelora gairah yang tak tertahankan, Zara terseret ke dalam pusaran hubungan terlarang yang menggoda dan penuh rahasia. Dimulai dengan Pak Haris, bos suaminya yang memikat, kemudian berlanjut ke Dr. Zein yang berkarisma. Setiap perselingkuhan menambah bara dalam kehidupan Zara yang sudah menyala dengan keinginan. Pertemuan-pertemuan memabukkan ini membawa Zara ke dalam dunia di mana batas moral menjadi kabur dan kesetiaan hanya sekadar kata tanpa makna. Ketegangan antara kehidupannya yang tersembunyi dan perasaan bersalah yang menghantuinya membuat Zara merenung tentang harga yang harus dibayar untuk memenuhi hasratnya yang tak terbendung. Akankah Zara mampu menguasai dorongan naluriahnya, atau akankah dia terus terjerat dalam jaring keinginan yang bisa menghancurkan segalanya?
Kehidupan Leanna penuh dengan kesulitan sampai Paman Nate-nya, yang tidak memiliki hubungan kerabat dengannya, menawarinya sebuah tempat tinggal. Dia sangat jatuh cinta pada Nate, tetapi karena Nate akan menikah, pria itu dengan kejam mengirimnya ke luar negeri. Sebagai tanggapan, Leanna membenamkan dirinya dalam studi andrologi. Ketika dia kembali, dia terkenal karena karyanya dalam memecahkan masalah seperti impotensi, ejakulasi dini, dan infertilitas. Suatu hari, Nate menjebaknya di kamar tidurnya. "Melihat berbagai pria setiap hari, ya? Bagaimana kalau kamu memeriksaku dan melihat apakah aku memiliki masalah?" Leanna tertawa licik dan dengan cepat melepaskan ikat pinggangnya. "Itukah sebabnya kamu bertunangan tapi belum menikah? Mengalami masalah di kamar tidur?" "Ingin mencobanya sendiri?" "Tidak, terima kasih. Aku tidak tertarik bereksperimen denganmu."
Untuk membayar hutang, dia menggantikan pengantin wanita dan menikahi pria itu, iblis yang ditakuti dan dihormati semua orang. Sang wanita putus asa dan kehabisan pilihan. Sang pria kejam dan tidak sabaran. Pria itu mencicipi manisnya sang wanita, dan secara bertahap tunduk pada nafsu adiktif. Sebelum dia menyadarinya, dia sudah tidak dapat melepaskan diri dari wanita tersebut. Nafsu memicu kisah mereka, tetapi bagaimana cinta bersyarat ini akan berlanjut?