Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / ISTRI YANG KUCAMPAKAN TERNYATA WANITA SUKSES
ISTRI YANG KUCAMPAKAN TERNYATA WANITA SUKSES

ISTRI YANG KUCAMPAKAN TERNYATA WANITA SUKSES

5.0
77 Bab
49.7K Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Seorang istri yang mengetahui perselingkuhan suaminya yang ternyata dengan adiknya sendiri. Mampukah Dira bertahan? Lalu, kehidupan apa yang akan terjadi dalam kehidupan Dira selanjutnya?

Bab 1 BISNIS SAMPINGAN SUAMIKU

"Mas, uang bulanan aku mana?" tanyaku kepada Mas Faisal, "Lho, kok mas cuma ngasih segini?'' tanyaku lagi sambil memperlihatkan kembali uang gaji Mas Faisal.

"Bulan sekarang gaji Mas di potong Dek, Karena Mas pinjam uang ke koperasi kantor buat modal usaha sampingan Mas,'' jawab Mas Faisal pergelangan tanganku.

"Emang Mas itu kerja sampingan apa sih? sampai-sampai minjam uang ke koperasi kantor segala, kan jadi nya gaji mas di potong deh," ucapku bicara nada kesal.

"Biasa lah, Dek. Mas mau coba belajar bisnis, mudah-mudahan bisa nambah buat kebutuhan rumah tangga. Apalagi sebentar lagi, kita mau punya anak. Jadi, harus punya tabungan untuk mempersiapkan anak kita nanti," ucap Mas Faisal sambil mengelus perut ini yang sedang hamil tiga bulan, " Oh ya Dek, Mas mau mandi dulu soal nya ini sudah gerah," ucapnya dan langsung pergi.

"Iya Mas, silahkan." ucapku singkat.

🍁🍁🍁🍁

Namaku Dira Anggraini, aku menikah dengan Mas Faisal karena perjodohan orang tua kami. Orang tua kami dulu bersahabat baik. Dari persahabatan tersebut, rupa-rupa nya orang tua ku dan orang tua Mas Faisal merencanakan perjodohan, awalnya aku menolak karena tidak mau di jodohkan. Tapi melihat orang tua ku yang terus-terusan membujukku supaya segera menikah, akhirnya aku mengiyakan demi kedua orang tuaku bahagia.

Akhirnya setelah perkenalan singkat hanya dua bulan, aku dan Mas Faisal sudah resmi menjadi sepasang suami istri. Sampai sekarang usia pernikahan kami baru menginjak empat belas bulan dan alhamdulilah juga, sekarang aku tengah mengandung buah cinta kami menginjak tiga bulan.

"Lho. Dek, Kenapa tetap disitu?" tanya Mas Faisal. Rupa-Rupa nya aku melamun, mengenang memori kejadian saat perkenalanku dengan suamiku

"Aduh ... Mas mengagetkan aku saja! Tidak Mas, aku tidak melamun, "Oh iya Mas, mas udah makan belum? Yuk kita makan, aku sudah menyiapkan makanan kesukaan mas," ucapku dengan penuh lembut mengajak suamiku untuk makan bersama

Mas Faisal menganggukkan kepala lalu tersenyum menatapku, kami segera berjalan dan duduk di kursi meja makan. Mas Faisal langsung mencicipi hidangan yang tersaji di atas meja makan

"Wah ... Kamu setiap masak selalu enak, Dek. Mas jadi betah makan terus di rumah" ucap Mas Faisal mengacungkan jempolnya, aku tersenyum melihatnya

"Alhamdulillah. Kalau Mas suka masakan aku, aku senang mendengar nya Mas, "Oh iya Mas, aku mau berkunjung ke rumah Mama, aku sangat kangen pada Mama. Boleh kan, Mas? "Tanyaku menatapnya tanpa berkedip

"Boleh dong, Sayang," jawab suamiku membolehkan aku pergi, aku yang mendengarnya amat senang.

"Terima kasih, Mas," jawabku sembari menikmati makanan.

🍁🍁🍁🍁🍁

Hari sudah semakin siang, aku segera melangkah kan kaki pergi meninggalkan rumah. Suamiku sudah berangkat bekerja dan aku juga sudah membereskan pekerjaan rumah.

Aku memesan ojeg online supaya aku bisa segera sampai rumah Mama, kalau pakai mobil taksi pasti lama sampainya.

Lima belas menit kemudian, akhirnya yang ku tunggu datang juga, aku segera naik keatas motor dan segera memakai helm.

Motor segera dilajukan dengan cepat, aku menatap ke sekeliling jalanan, ramai sekali yang berlalu lalang mengunakan kendaraan.

Tidak berapa lama, sekitar 45 menit, aku telah tiba di depan rumah Mama. Jarak antara rumah Mama cukup jauh, sekitar 20 km. Alhamdulillah, aku selamat di perjalanan.

Aku segera membayar ongkos dan ojeg pun langsung pergi dari hadapanku. Aku berjalan pelan menatap rumah masa kecil ku. Aku segera mengetuk pintu perlahan dan mengucapkan salam

"Assalamualaikum," ucapku sambil terus mengetuk pintu rumah Mama.

Terdengar suara dari dalam rumah menjawab salam ku, "Waalaikum salam," jawab Mama ketika membuka pintu, " Dira ... Alhamdulilah kamu ke sini? Mama sudah kangen banget, dari kemarin Mama ingat kamu terus, " ucap Mama memelukku erat.

"Maaf ya, Mah. Dira baru kesini menjenguk Mama,"

"Iya, tidak apa-apa, Sayang. Oh ya, Bagaimana kabarmu dan kandunganmu? Baik-baik saja 'kan?" tanya Mama

"Alhamdulilah Mah, baik kok cuma agak sedikit pusing saja. Tapi, Dira sudah minum obat dan sudah konsul ke Dokter. Katanya tidak apa-apa, Mah," sahutku tersenyum

"Alhamdulilah ... Mama senang mendengar nya, pokok nya harus jaga terus kandungan mu ya! Jangan banyak pikiran, harus sering kontrol ke Dokter biar kandungan mu sehat, Dir. Terus jangan Lupa juga, kamu harus minum susu hamil." ucap Mama penuh perhatian padaku, aku menganggukkan kepala

"Iya Mah, Dira inget terus kok pesan Mama, pasti Dira lakuin kok," ucupku tersenyum.

"Ya sudah, sekarang kamu masuk dan istirahat. Mama mau bikin kue kesukaan kamu," ucap Mama menyuruhku untuk masuk dan duduk setelah itu Mama pergi ke dapur.

Aku menatap ke sekeliling sudut ruangan, fotoku masih terpajang di sudut ruangan ini. Aku menatap foto masa kecilku yang imut dan menggemaskan. Aku tersenyum menatap foto kenangan, rasa-rasanya aku ingin balik ke masa kecil.

Aku berniat akan membantu Mama membuatkan kue ke dapur. Mama memang sangat suka sekali membuat beraneka kue.

"Aku mau bantuin Mama buat kue, ya?" tanyaku berniat membantu

"Tidak usah, Sayang. Kamu diam saja istirahat, kamu kan cape takutnya terjadi sesuatu dengan rahim kamu bagaimana? Mama tidak mau sampai itu terjadi," Tolak Ma halus, aku menangguhkan kepala.

Mama memang seperti itu, setiap aku ingin membantunya Mama selalu menolak, aku hanya bisa pasrah saja.

"Ya sudah, kalau tidak mau aku bantu," jawabku singkat, aku segera pergi dari dapur dan duduk di ruang keluarga.

Aku menyenderkan kepala di bahu kursi, aku menutup mata perlahan. Tak terasa aku malah tertidur pulas. Aku membuka mata perlahan setelah aku merasa tidurku nyenyak.

Aku menatap ke depan, ternyata Mama sudah berada di sampingku, "Mama kenapa tidak membangunkan aku?" Aku segera duduk.

"Kamu tidurnya sangat pulas sekali sayang, Mama tidak tega membangunkan kamu," ucap Mama padaku. Aku menatap jam di dinding, ternyata sekarang sudah pukul 14:30 WIB.

Aku menatap makanan kue yang tersaji di hadapanku, "Mama sudah membuat kue nya?" tanyaku pada Mama. Mama menganggukkan kepala.

"Iya, coba kamu nikmati kue buatan Mama," ucap Mama, aku segera mengambil kue dan memakan nya, rasanya sangat enak dan manis.

"Enak sekali, Mah," Aku bicara sambil terus menikmati kue buatan Mama yang super enak.

Aku berdiam sejenak mengobrol bersama Mama, kami saling bercerita. Aku amat senang kalau sudah bercerita dengan Mama, setiap ada masalah, aku selalu cerita terhadap Mama. Apa pun itu masalah nya, aku menganggap Mama sekaligus teman curhatku.

"Mama mau tanya sesuatu sama kamu boleh, Dir?'' tanya Mama.

"Tanya apa emangnya, Mah?''

"Akhir-akhir ini Mama lihat kamu dan Faisal tidak seromantis seperti dulu. ke sini pun selalu diantar oleh suamimu. Apa ada masalah dengan rumah tanggamu?'' tanya Mama menatap sendu.

Aku menghela nafas perlahan, ternyata Mama tahu apa yang sedang aku rasakan saat ini. Jujur, aku sama sekali tidak mau berkata yang sebetulnya tentang rumah tanggaku dengan Mas Faisal yang sedang tidak dalam keadaan baik.

Aku juga sudah sepatutnya merahasiakan aib suamiku, dan jika aku berbohong Mama tidak akan berfikir yang tidak-tidak kembali.

"Tidak ada kok, Mah. Kami baik-baik saja. Tadi 'kan sudah Dira bilang Mas Faisal tidak mengantar karena sibuk dengan pekerjaannya,'' ujarku terpaksa berbohong.

"Oh begitu, ya sudah. Alhamdulillah kalau rumah tangga kalian baik-baik saja, sebab dari kemarin Mama sangat kepikiran kamu terus sampai terbawa mimpi. Mama takutnya ada masalah dan jika ada pun lebih baik kamu bicarakan saja sama Mama,'' sahut Mama.

"Baik Mah, tidak ada kok!''

***

Tak terasa hari sudah semakin sore, aku menatap kembali jam di dinding sekarang sudah pukul 16:15 WIB. Aku berniat akan pulang, takutnya Mas Faisal sudah pulang dari.bekerja.

"Ma! Dira pamit pulang dulu ya, takut nya Mas Faisal sudah pulang ke rumah," ucapku meminta izin pulang pada Mama.

"Iya sayang. Tidak apa-apa, kapan-kapan kamu ajak Faisal kesini jadi kamu bisa sekalian menginap di rumah Mama," sahut Mama meminta, aku hanya tersenyum

"Iya Ma. Aku akan mengajak Mas Faisal supaya menginap di rumah ini. Ya sudah kalau begitu,Assalamualaikum?" ucapku mengucap salam dan mencium kening Mama.

"Waalaikum salam. Hati-hati di jalan, ya." jawab Mama perhatian, aku menganggukkan kepala.

Aku pergi meninggalkan halaman rumah Mama, sebetulnya aku juga tidak ingin secepatnya pulang, aku masih sangat merindukan Mama. Tapi, mau bagaimana lagi? Mas Faisal selalu marah ketika aku lama di rumah Mama.

Entah kenapa Mas Faisal melarang ku berlama-lama di rumah Mama, aku sama sekali tidak tahu.

Aku kembali memesan ojeg online untuk segera sampai dengan cepat ke rumah, aku tidak mau sampai terlambat pulang. Akan tetapi, sesaat aku tengah memesan ojeg online, aku melihat suamiku bersama seorang wanita berboncengan mesra di atas motor.

Tapi, sepertinya aku kenal dengan wanita itu, dia 'kan? ______

Bersambung .....

Ada yang tahu? siapa yang dibonceng oleh suaminya Dira? Kalau ada yang tahu di tunggu komentarnya yah! Dan simak terus kelanjutan cerita Dira sampai ending.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Rilis Terbaru: Bab 77 Kebahagiaan yang seutuhnya   01-04 14:35
img
4 Bab 4 PERNIKAHAN
08/02/2022
8 Bab 8 ROSA MELAHIRKAN
08/02/2022
9 Bab 9 LAHIR PREMATUR
08/02/2022
15 Bab 15 MENYUKAI DIRA
12/02/2022
18 Bab 18 MENJUAL RUMAH
13/02/2022
19 Bab 19 RUMAH TERJUAL
13/02/2022
20 Bab 20 RESMI BERCERAI
13/02/2022
28 Bab 28 TIDAK TERTOLONG
15/02/2022
31 Bab 31 BIMBANG
16/02/2022
32 Bab 32 PESAN MISTERIUS
17/02/2022
34 Bab 34 BERTEMU CUCU
17/02/2022
38 Bab 38 DIRAMPOK (21+)
18/02/2022
40 Bab 40 ROSA KEMBALI
19/02/2022
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY