/0/4187/coverbig.jpg?v=1982cfaa3ae7e80165fa084f1e6f7162)
'Shereen Edwarida' dia wanita yang cantik, yang bekerja di sebuah perusahaan ternama yang berada di kotanya, tapi sayangnya dia sangat sulit mendapatkan cinta sejati karena trauma akan kejadian di masa lalu yang menimpanya. Sebetulnya Shereen dulu telah memiliki kekasih dan hendak akan ke jenjang yang lebih serius, sayangnya malah tidak jadi karena lelaki yang dicintainya malah tega meninggalkannya demi wanita lain. Shereen merasa sangat putus asa, tapi dia memiliki sahabat dan kedua orang tua yang selalu menyemangatinya. Lika liku kehidupan Shereen berjalan dengan kesedihan yang teramat begitu dalam membuat ia tidak ingin menjalin hubungan kembali dengan seorang laki-laki sampao dijuluki perawan tua. Akan tetapi, lambat laun semua itu telah sirna karena lelaki dari masa lalunya telah datang kembali dan berniat ingin kembali bersamanya. Apakah Shereen akan bahagia dengan lelaki dari masa lalunya? Lalu kenangan pahit dan bahagia apa yang Shereen rasakan. Tentunya banyak lika-liku yang dihadapi oleh Shereen sampai membuat dirinya dicap sebagai seorang perawan tua yang sama sekali tidak memiliki kekasih.
Udara yang begitu sejuk ketika tengah berada di sebuah taman ini, perasaanku begitu sangat tenang dengan cuaca hangat yang sangat menyejukkan hati. Awalnya dalam fikiranku tersirat kabar yang begitu tak mengenakan. Pikiranku sangat gundah karena sampai sekarang lelaki yang kusebut jodoh, sampai sekarang tidak kunjung datang.
Masa lalu yang membuatku merasa pahit karena sebuah kenangan yang sama sekali sulit untukku lupakan. Jujur, hati ini masih sangat rapuh tatkala mengingat lelaki dari masa lalu. Banyak lelaki yang datang melamar untuk menjadikanku sebagai istri. Tapi tidak segan aku menolak para lelaki tersebut dengan alasan masih trauma, aku bukan tidak percaya pada lelaki, Akan tetapi, masih ingin menyendiri saja. Kalau sudah waktunya menikah pasti aku juga akan menikah dengan pria pilihanku sendiri.
Kedua orang tuaku sering meminta aku untuk segera menikah, tapi aku belum memiliki kekasih yang benar-benar tulus mencintaiku. Mama sampai khawatir dengan keadaanku, sampai-sampai beliau berniat akan membawaku ke psikolog untuk mengetahui kondisiku. Apalagi Mama sampai merasa sakit hati mendengar ucapan tetangga yang menghina dan mengucap bahwa aku adalah perawan tua.
Aku pun menolak ajakan Mama, menurutku sama sekali tidak butuh ahli psikolog karena aku bukan sakit, melainkan hanya kecewa sakit hati oleh seorang lelaki, aku hanya butuh menyendiri saja.
''Shereen ....!'' ucap seseorang memanggil, aku langsung memutar tubuh dan menatap siapa gerangan yang memanggil.
Ternyata yang memanggil adalah sahabatku--Boy, dia berlari kecil menghampiriku, tidak lama kemudian ia duduk di sampingku. Kebetulan sekarang aku tengah berada di taman yang begitu indah dan membuat hati terasa sangat sejuk.
"Shereen, kamu kenapa berada di sini? Sendiri lagi!'' tanyanya menatap ke arahku tanpa kepastian.
"Aku hanya bosan saja di rumah, Boy. Jadinya aku di taman sejak tadi.'' aku tersenyum menatap sekilas kearahnya.
Boy menundukan pandangan, ''Aku kira kamu tengah ngapain disini, sebab dari tadi aku lihat, kamu tengah melamun. Coba deh kamu cerita dan katakan sejujurnya,'' ucapnya memintaku untuk memberikan penjelasan.
''Nggak kok, aku sama sekali tidak melamun. Hmm ... kamu ngapain ke sini? Tidak biasanya ke taman ini?'' tanyaku mengalihkan pembicaraan.
''Awalnya aku hanya ingin berkunjung saja, eh tahunya ada kamu disini. Ya sudah, aku ke sini saja temani kamu,'' jelasnya. "Aku kira kamu sedang berkhayal tentang masa lalumu bersama mantan kekasih yang dulu pernah meninggalkanmu, Shereen." Boy menatapku kembali, ia seakan tahu apa yang tengah aku rasakan.
"Bukan. Aku tidak mungkin memikirkan masa laluku yang pastinya akan membuatku sakit hati dan aku sudah melupakannya," sahutku berbohong. Padahal memang benar aku tengah memikirkan mantan kekasihku.
"Bagus, kalau kamu tidak memikirkannya lagi. kamu itu harus menatap ke depan, Shereen, berpikir positif saja mungkin kamu sama dia tidak berjodoh,'' ujarnya menasehati.
Aku tertegun dan mengangguk, "Iya, Boy, mungkin Tuhan tidak merestui hubunganku dengan dia, makanya dia tega ninggalin aku. Tapi sekarang aku sudah berusaha ikhlas dan menerima takdir.''
"Tuh, kan, benar. Kamu sedang mikirin pria brengsek itu lagi," Boy memandang, membuatku tersentak karena keceplosan.
"Sudah, ah, aku tidak mau berdebat. Hmm ... kalau begitu, aku mau pulang saja!'' tanpa mendengar tanggapan Boy, aku segera bangkit dan berlali pergi meninggalkannya.
"Shereen ... tunggu aku!"
Boy berteriak, aku sama sekali tidak menggubrisnya dan tak ingin berhenti berlari.
Kemudian, dirasa cukup jauh, aku berjalan pelan. Tubuhku sangat capek sekali akibat berlari tadi. Untungnya aku telah tiba di depan rumah. Terlihat Mama tengah duduk santai sembari menikmati kopi hangatnya, aku pun langsung menyapanya dengan ramah.
"Hai, Ma.'' sapaku sambil mencium pipinya, lalu aku duduk di sebelah Mama, sambil mengedarkan punggung di bahu kursi.
"Kamu dari mana saja, Shereen?" tanya Mama menatap, aku segera menegak minuman air putih, kebetulan ada teko kecil di sampingku.
"Aku baru saja dari taman,'' jelasku mengedarkan pandangan menatap mama.
"Kenapa sampai berlari begitu?"
"Tidak apa, Mah.''
"Oh iya, Shareen. Tadi ada teman kamu datang kesini, ia menanyakan kamu tapi Mama sama sekali tidak tahu kalau kamu sedang di taman," ucap Mama memberitahu.
"Siapa Mah? Apa Mama tahu namanya?" tanyaku penasaran
"Katanya namanya Silvy. Mama juga sama sekali belum pernah mendengar atau melihat Silvy sebelumnya? Apa betul ia teman kamu?" tanya Mama, aku mencoba mengingat siapa Silvy. Perasaan aku sama sekali tidak punya teman bernama Silvy.
"Dia bilang apa, Mah?"
"Dia hanya memberikan secarik kertas ini saja. Mama tidak tahu isi suratnya apa,'' Mama memberikan secarik kertas padaku, aku segera meraihnya.
Aku perhatikan secarik kertas berwarna biru muda, aku ingin membukanya di kamar saja.
"Aku mau istirahat dulu ya, Mah!" kataku sambil berjalan ke arah kamar.
Mama hanya menatap kepergianku tanpa menjawab ucapanku.
Aku melangkah ke kamar, gegas duduk di ranjang tempat tidur. Setelah itu, aku lekas membuka dan membacanya,
[Hai, wanita cantik! Maafkan aku karena dulu aku pernah menyakitimu, aku memang salah karena pernah meninggalkan kamu. Aku sangat berharap ingin kembali bersamamu berajut kasih. Jujur, aku sangat menyesal atas apa yang pernah aku torehkan luka di hatimu. Mungkin kamu sudah bisa menebak siapa aku, yang jelas aku menulis surat ini hanya ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya dan jika berkenan, aku berharap ingin memilikimu kembali. Aku berjanji tidak akan pernah mengulangi kejadian serupa. Maaf, aku tidak bisa menemuimu sekarang. ini pun aku menyuruh Silvy--temanku untuk mengantarkan surat ke rumahmu.]
Aku berhenti sejenak membaca surat ini, isinya hanya satu lembar. Aku bisa menebak siapa yang mengirim pesan. Ini pasti dari Revan, aku tahu itu. Tulisannya sangat mirip dengan Revan--Mantan kekasihku dulu.
Aku tersenyum kecut menatap tulisan di secarik kertas yang sedang aku pegang ini, ia ternyata sudah menyesal karena telah meninggalkan aku. Dan berniat ingin balikan denganku. Aku tidak akan sudi kembali dengan dia. Luka yang ia torehkan sangat dalam dan itu sangat sakit jika aku kenang masa lalu aku bersama Revan.
Lebih baik, aku tidak usah melanjutkan membaca surat ini. Dadaku seakan sesak dan bergemuruh hebat ketika membaca. Surat ini lebih pantas di buang saja, karena aku tidak sudi menerima Revan kembali menjadi kekasihku.
Aku berdiam diri di kamar menatap kearah luar jendela, sebentar lagi langit akan gelap seperti hatiku yang sudah tidak terang untuk menerima kembali lelaki. Memeluk boneka kesayangan menjadi keseharianku jika aku tengah sendiri. Aku jadi ingat temanku Boy, ia juga pernah mengatakan jika ia sangat mencintaiku. Tapi, aku hanya menganggapnya sebagai sahabat saja tidak lebih dari tahu.
Tok ... Tok ... Tok ...
"Shereen ... buka pintunya! Mama mau masuk.'' Mama berteriak kencang memanggil namaku berulang kali, tanpa fikir panjang aku segera membuka pintu.
BERSAMBUNG....
Wulan, seorang istri yang sudah menikah selama sepuluh tahun bersama suaminya yang bernama Hilman. Dalam pernikahannya, dirinya merasa tertekan. Apalagi suami yang diharapkannya mampu menjadi membimbing malah justru membuat Wulan merasa prustasi. Selain itu, Anisa yang sebagai Ibu mertua Wulan, selalu saja mengikutcampuri rumah tangganya membuat Wulan semakin memendam rasa ingin berpisah dengan suaminya.
Amira, perempuan 26 tahun mengetahui perselingkuhan yang dilakukan oleh suaminya yang bernama Bagas. Dia bermaksud merencanakan untuk membalaskan dendam pada suaminya yang telah tega berkhianat. Amira tak menyangka kesetiaannya malah dibalas perselingkuhan, padahal apapun keinginan duaminya selalu dia turuti tanpa terkecuali. Mampukah Amira bertahan, Pembalasan apa yang akan dilakukan oleh Amira pada Bagas? Follow IG : @alvinaapriyantie
Seorang istri yang mengetahui perselingkuhan suaminya yang ternyata dengan adiknya sendiri. Mampukah Dira bertahan? Lalu, kehidupan apa yang akan terjadi dalam kehidupan Dira selanjutnya?
Syifa, yang seorang Ibu rumah tangga dengan ketiga anaknya, harus menerima kenyataan bahwa sang suami yang bernama Danu tega mengkhinatinya dengan sahabat istrinya sendiri. Syifa sama sekali tidak bersedih, justru dia akan membalaskan dendam pada sang suami dan juga selingkuhannya dengan caranya yang cerdik. Apakah itu? Yuk kepoin dan baca ceritanya hingga tamat.
Demi bisnis yang menguntungkan dirinya sendiri Rian tega menjual kekaksihnya pada seorang tuan muda yang bernama Albert. Albert menjadikan Renata yang merupakan seorang mahasiswa pertanian sebagai budak ranjangnya setiap hari, jika Albert marah Renata harus melayani Albert yang menyakitinya. namun seiring berjalannya waktu Albert memiliki rasa pada Renata dan menjadikannya pendamping hidup meski Albert harus menentang orang tuannya dan memutuskan pertunangannya dengan seorang wanita pilihan orang tuanya.
Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
21+ Bijaklah dalam membaca! Mengandung bayak Konten Dewasa. Nama ku Laras, Aku seorang Anak Yatim Piatu dan sudah putus sekolah, tinggal sendiri di rumah reyot peninggalan alm Ibu dan Ayah ku. Aku tinggal di sebuah dusun terpencil, yang berada si sekitar perkebunan Sawit. Terpaksa Aku harus menjadi Buruh harian di Kebun Sawit Milik Juragan Johan, demi kelangsungan hidup ku. Singkat perkenalan, Juragan Johan ini lah Ayah ku dan Ayah dari Anak ku, dan juga jadi mertua ku Ikuti kisahnya biar ga bingung. Bagaimana semua itu bisa terjadi
Julita diadopsi ketika dia masih kecil -- mimpi yang menjadi kenyataan bagi anak yatim. Namun, hidupnya sama sekali tidak bahagia. Ibu angkatnya mengejek dan menindasnya sepanjang hidupnya. Julita mendapatkan cinta dan kasih sayang orang tua dari pelayan tua yang membesarkannya. Sayangnya, wanita tua itu jatuh sakit, dan Julita harus menikah dengan pria yang tidak berguna, menggantikan putri kandung orang tua angkatnya untuk memenuhi biaya pengobatan sang pelayan. Mungkinkah ini kisah Cinderella? Tapi pria itu jauh dari seorang pangeran, kecuali penampilannya yang tampan. Erwin adalah anak haram dari keluarga kaya yang menjalani kehidupan sembrono dan nyaris tidak memenuhi kebutuhan. Dia menikah untuk memenuhi keinginan terakhir ibunya. Namun, pada malam pernikahannya, dia memiliki firasat bahwa istrinya berbeda dari apa yang dia dengar tentangnya. Takdir telah menyatukan kedua orang itu dengan rahasia yang dalam. Apakah Erwin benar-benar pria yang kita kira? Anehnya, dia memiliki kemiripan yang luar biasa dengan orang terkaya yang tak tertandingi di kota. Akankah dia mengetahui bahwa Julita menikahinya menggantikan saudara perempuannya? Akankah pernikahan mereka menjadi kisah romantis atau bencana? Baca terus untuk mengungkap perjalanan Julita dan Erwin.
Ketenangan rumah tangga Yanto dan Viana mulai terusik dengan kehadiran Runi, adik Yanto yang memutuskan tinggal bersama mereka setelah bercerai dari suaminya. Berbagai masalah dan pertengkaran mulai timbul sejak Runi tinggal bersama mereka, membuat Viana merasa tidak adanya lagi kenyamanan dalam rumah tangganya bersama Yanto. Sedangkan Runi yang memang tidak menyukai Viana selalu berusaha untuk memisahkan Yanto dan Viana. Usaha Runi kian dipermudah dengan kehadiran Feyla, temannya yang diam-diam menyukai Yanto. Dengan berbagai cara, Runi berusaha mendekatkan Yanto dan Feyla. Usaha mereka berhasil. Yanto menikahi Feyla sebagai istri kedua karena dia tidak mau bercerai dengan Viana. Namun, Viana yang tak mau dimadu memutuskan untuk bercerai dan mencari jalan kebahagiaannya sendiri meskipun dia harus menanggung sakit atas keputusannya itu. Di kemudian hari, Viana berhasil bangkit dari keterpurukannya. Sebaliknya orang-orang yang menyakitinya mulai menemui karmanya satu persatu.
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?