/0/22799/coverbig.jpg?v=b13e2523a9d69c4dfa2053a9b0bc8aff)
Wulan, seorang istri yang sudah menikah selama sepuluh tahun bersama suaminya yang bernama Hilman. Dalam pernikahannya, dirinya merasa tertekan. Apalagi suami yang diharapkannya mampu menjadi membimbing malah justru membuat Wulan merasa prustasi. Selain itu, Anisa yang sebagai Ibu mertua Wulan, selalu saja mengikutcampuri rumah tangganya membuat Wulan semakin memendam rasa ingin berpisah dengan suaminya.
''Dek, ini uang gaji dari kantor. Tolong pergunakan uang ini dengan baik, jangan sampai boros.'' Mas Hilman menyerahkan amplop berwarna cokelat. Gegas aku membuka dan menghitung uang.
''Hanya segini, Mas?''
Mas Hilman mengangguk. ''Iya. Memang kenapa? Apa kurang cukup?''
''Cukup, Mas!'' Aku menunduk dan memikirkan bagaimana caranya agar uang pemberian Mas Hilman cukup untuk memenuhi segala kebutuhan rumah tangga selama satu bulan. Apalagi saat ini sudah ada empat orang anak dalam pernikahan kami.
''Sore ini ibu akan datang berkunjung ke rumah, secepatnya kamu belanja dan masak makanan yang enak untuk Ibu,''
''Baik, Mas.''
Aku mengangguk menuruti keinginan suamiku untuk pergi berbelanja dan memasak makanan yang enak untuk Ibu. Mas Hilman memberikan uang sebesar satu juta setiap bulannya. Setiap hari aku selalu pusing mengatur uang pemberiannya yang bahkan belum satu bulan uang sudah habis tak tersisa.
Aku membeli kebutuhan dapur seperti daging ayam, bawang, bumbu opor instan, ikan, beras, minyak, penyedap, tahu, tempe, kentang dan sudah habis empat ratus ribu. Sisa enam ratus ribu akan aku pergunakan untuk kebutuhan bekal keempat anakku yang masih menunjang pendidikan sekolah.
Setelah selesai berbelanja, aku langsung pulang dan menuju dapur. Kedua tangan ini sangat lihai mengerjakan tugas memasak. Perlahan, potongan daging ayam terbelah mencincang hingga menjadi banyak potongan. Kemudian, aku merebusnya di dalam panci yang sudah terisi air bersih. Selain itu, aku juga menggoreng tahu dan tempe. Makanan yang paling aku dan anak-anak sukai. Tidak dengan Mas Hilman.
''Kenapa harus ada tahu dan tempe sih, Dek? Ibu nggak suka makanan itu! Kenapa nggak goreng ikan saja?'' tanya Mas Hilman secara tiba-tiba sudah berada tepat di sampingku.
''Kita harus hemat, Mas. Ikan untuk besok. Lagipula aku akan membuat opor ayam untuk Ibu tidak hanya tahu dan tempe saja,'' ujarku menatap sekilas ke arah Mas Hilman.
''Yang kamu masak itu adalah uangku, Wulan. Ibuku akan datang ke rumah. Seharusnya sebagai menantu kamu harus menyiapkan makanan yang enak untuk Ibu mertuamu, bukan hanya opor ayam saja. Untuk tahu dan tempe lebih baik kamu makan saja bersama ke empat anakmu. Menyesal aku memberi nafkah kamu yang hanya bisa mengandalkan gaji suami,'' sentak Mas Hilman sinis.
Aku menatap wajah Mas Hilman tajam. Tidak ada lagi rasa cinta di hati ini, hanya ada kebencian yang membara tertanam di dada. Selama sepuluh tahun aku membina rumah tangga dengannya dan menerima berapapun uang pemberian dari suamiku. Memang, aku hanya mengandalkan gaji Mas Hilman, tetapi ketika ia mengatakan hal itu, kenapa hatiku begitu sakit sekali. Rasanya menyesal kenapa sebelum menikah aku menuruti keinginan Mas Hilman untuk resign dari tempat kerja dulu.
''Sudah sewajibnya kamu memberi nafkah, Mas. Anak kita sudah tiga. Seharusnya kamu paham dengan kondisi ekonomi rumah tangga ini. Walaupun aku Ibu rumah tangga, itu 'kan keinginanmu,'' ucapku lantang.
''Itu dulu ... saat penampilanmu sangat menarik. Aku tak ingin ada pria mana pun yang mendekatimu sesaat kamu kerja. Tapi sekarang, aku menyesal. Kamu gendut, tidak menarik lagi. Seakan-akan sekarang kamu menjadi beban buatku,'' sahut Mas Hilman.
Degh.
Plak!
Aku menampar wajah Mas Hilman keras hingga bersemu kemerahan. Aku tak menyangka Mas Hilman akan mengatakan hal itu. Ternyata selama ini, pirasaku benar, Mas Hilman sudah tidak mencintaiku jauh sebelum bentuk penampilanku tidak semenarik dulu.
''Jadi, sekarang kamu apa?'' tanyaku menantang.
''Aku ingin kita ce-''
''Astaga! Ada apa ini?'' Ibu tiba-tiba saja datang sesaat Mas Hilman akan mengatakan sesuatu.
''Wulan, Bu. Aku suruh dia memasak ikan nggak mau. Padahal Ibu sebentar lagi akan datang, malah menggoreng tahu dan tempe!'' timpal Mas Hilman mengadu. Ingin sekali menyumpal mulutnya dengan besi agar suamiku merasakan sakit yang mendalam.
''Keterlaluan! Sudah tahu Ibu tidak suka tahu tempe, kenapa nggak kamu turuti kemauan suamimu, Wulan?!''
Aku terdiam menelan saliva, Ibu terlihat sangat marah dengan tatapan kedua matanya yang tajam. Aku sangat heran dengan keluarga ini, tidak ada rasa bahagia selama pernikahan. Seharusnya Mas Hilman membelaku bukan sama-sama memprovokasi. Hanya masalah ikan dipermasalahkan. Untung saja aku masih sabar dengan penghasilan suamiku yang tidak seberapa.
Teringat ucapan Mas Hilman ketika ia hendak akan melamarku.
''Pokoknya jika kita menikah aku akan selalu membahagiakan kamu dan juga anak-anak kita nanti. Kamu tidak akan kekurangan dan aku akan memperlakukan kamu dengan baik,'' ucap Mas Hilman kala itu.
Mendengar ucapan itu, hatiku sangat berbunga-bunga. Aku mantapkan hati menerima lamarannya. Setelah menikah, aku baru menyadari, ternyata ucapannya kala itu hanya sebuah tipu muslihat buaya darat.
Sekarang aku hanya bisa menjalani dan menerima takdir yang sudah Tuhan gariskan. Aku berharap suatu hari nanti akan ada dimana aku dan ke-empat anakku bahagia walaupun tanpa Mas Hilman.
***
''Kamu mau ke mana, Wulan?'' tanya Mas Hilman yang barusaja masuk ke dalam kamar. Dia melirik tubuhku dari atas hingga ke bawah.
''Aku mau pergi sebentar, Mas. Tidak akan lama.'' Aku menjawab sembari sibuk merapikan pakaian. Setelah kejadian tadi siang di dapur, sore ini aku memutuskan untuk pulang berkunjung menemui kedua orang tuaku.
''Baguslah! Lebih baik nggak usah pulang saja sekalian!'' ujarnya sinis.
''Maksud kamu apa, Mas? Kamu mengusirku?'' Aku menatap Mas Hilman tajam. Dia tak akan bisa mengusirku. Sebab rumah yang kami tempati adalah hasil dari kerjaku selama sebelum menikah dengan Mas Hilman.
''Ya kalau kamu paham, Mas nggak perlu susah-susah mengusirmu, ya, kan?''
''Ini rumahku! Kamu tidak berhak mengusirku. Seharusnya kamu yang pergi dari rumah ini, bukan aku!'' Aku membentak. Bukannya ketakutan, Mas Hilman justru tertawa terbahak-bahak. Apa dia sudah tidak waras?
''Kamu salah, Wulan ... apa kamu lupa? Satu tahun lalu, kamu sudah menandatangi surat yang pernah aku berikan ke kamu. Rumah ini sudah beralih nama atas namaku sendiri Hilman Hendrawan. Jadi kamu tidak berhak menggugat ataupun mengusirku dari rumahku sendiri.''
Degh!
''Apa?''
.
Amira, perempuan 26 tahun mengetahui perselingkuhan yang dilakukan oleh suaminya yang bernama Bagas. Dia bermaksud merencanakan untuk membalaskan dendam pada suaminya yang telah tega berkhianat. Amira tak menyangka kesetiaannya malah dibalas perselingkuhan, padahal apapun keinginan duaminya selalu dia turuti tanpa terkecuali. Mampukah Amira bertahan, Pembalasan apa yang akan dilakukan oleh Amira pada Bagas? Follow IG : @alvinaapriyantie
'Shereen Edwarida' dia wanita yang cantik, yang bekerja di sebuah perusahaan ternama yang berada di kotanya, tapi sayangnya dia sangat sulit mendapatkan cinta sejati karena trauma akan kejadian di masa lalu yang menimpanya. Sebetulnya Shereen dulu telah memiliki kekasih dan hendak akan ke jenjang yang lebih serius, sayangnya malah tidak jadi karena lelaki yang dicintainya malah tega meninggalkannya demi wanita lain. Shereen merasa sangat putus asa, tapi dia memiliki sahabat dan kedua orang tua yang selalu menyemangatinya. Lika liku kehidupan Shereen berjalan dengan kesedihan yang teramat begitu dalam membuat ia tidak ingin menjalin hubungan kembali dengan seorang laki-laki sampao dijuluki perawan tua. Akan tetapi, lambat laun semua itu telah sirna karena lelaki dari masa lalunya telah datang kembali dan berniat ingin kembali bersamanya. Apakah Shereen akan bahagia dengan lelaki dari masa lalunya? Lalu kenangan pahit dan bahagia apa yang Shereen rasakan. Tentunya banyak lika-liku yang dihadapi oleh Shereen sampai membuat dirinya dicap sebagai seorang perawan tua yang sama sekali tidak memiliki kekasih.
Seorang istri yang mengetahui perselingkuhan suaminya yang ternyata dengan adiknya sendiri. Mampukah Dira bertahan? Lalu, kehidupan apa yang akan terjadi dalam kehidupan Dira selanjutnya?
Syifa, yang seorang Ibu rumah tangga dengan ketiga anaknya, harus menerima kenyataan bahwa sang suami yang bernama Danu tega mengkhinatinya dengan sahabat istrinya sendiri. Syifa sama sekali tidak bersedih, justru dia akan membalaskan dendam pada sang suami dan juga selingkuhannya dengan caranya yang cerdik. Apakah itu? Yuk kepoin dan baca ceritanya hingga tamat.
Rumornya, Laskar menikah dengan wanita tidak menarik yang tidak memiliki latar belakang apa pun. Selama tiga tahun mereka bersama, dia tetap bersikap dingin dan menjauhi Bella, yang bertahan dalam diam. Cintanya pada Laskar memaksanya untuk mengorbankan harga diri dan mimpinya. Ketika cinta sejati Laskar muncul kembali, Bella menyadari bahwa pernikahan mereka sejak awal hanyalah tipuan, sebuah taktik untuk menyelamatkan nyawa wanita lain. Dia menandatangani surat perjanjian perceraian dan pergi. Tiga tahun kemudian, Bella kembali sebagai ahli bedah dan maestro piano. Merasa menyesal, Laskar mengejarnya di tengah hujan dan memeluknya dengan erat. "Kamu milikku, Bella."
Yuvina, pewaris sah yang telah lama terlupakan, kembali ke keluarganya, mencurahkan isi hatinya untuk memenangkan hati mereka. Namun, dia harus melepaskan identitasnya, prestasi akademisnya, dan karya kreatifnya kepada saudara perempuan angkatnya. Sebagai imbalan atas pengorbanannya, dia tidak menemukan kehangatan, hanya pengabaian yang lebih dalam. Dengan tegas, Yuvina bersumpah akan memutus semua ikatan emosional. Berubah, dia sekarang berdiri sebagai ahli seni bela diri, mahir dalam delapan bahasa, seorang ahli medis yang terhormat, dan seorang desainer terkenal. Dengan tekad yang baru ditemukan, dia menyatakan, "Mulai hari ini dan seterusnya, tidak ada seorang pun di keluarga ini yang boleh menyinggungku."
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
BERISI BANYAK ADEGAN HOT! Rey pemuda berusia 20 tahunan mulai merasakan nafsu birahinya naik ketika hadirnya ibu tiri. Ayahnya menikah dengan wanita kembar yang memiliki paras yang cantik dan tubuh yang molek. Disitulah Rey mencari kesempatan agar bisa menyalurkan hasratnya. Yuk ikuti cerita lengkapnya !!
Pada hari ulang tahun pernikahan mereka, simpanan Jordan membius Alisha, dan dia berakhir di ranjang orang asing. Dalam satu malam, Alisha kehilangan kepolosannya, sementara wanita simpanan itu hamil. Patah hati dan terhina, Alisha menuntut cerai, tapi Jordan melihatnya sebagai amukan lain. Ketika mereka akhirnya berpisah, Alisha kemudian menjadi artis terkenal, dicari dan dikagumi oleh semua orang. Karena penuh penyesalan, Jordan menghampirinya dengan harapan akan rujuk, tetapi dia justru mendapati wanita itu berada di pelukan seorang taipan yang berkuasa. "Ayo, sapa kakak iparmu."