ang pernah aku berikan ke kamu. Rumah ini sudah beralih nama atas namaku sendiri Hilman
gh
Ap
ah menandatangi surat pemberian Mas Hilman satu tahun lalu? Tapi, masa iya? Bukankah se
a sekali belum pernah menandatangani
sudah menjadi atas namaku dan aku berhak tinggal di rumah ini!'
nama kepemilikan rumah ini, apalagi aku sama sekali enggak pernah merasa
. Bukan hanya materi saja, setidaknya jika Mas Hilman menunjukkan r
. Tak jauh dari tempat aku berdiri, terlihat jelas benda seperti ponsel terselip di balik bantal sofa. Rupa
Siapa dia?' gu
u langsung mengangkat pa
ng ngangkat teleponnya?'' tanya suara wani
menjawab pertanyaannya. Aku ingin
ketemu? Aku ingin dinner romantis di re
s saja, selama ini dia selalu acuh dan jarang betah di rumah. Sekarang aku paham, kontak yang bernama 'Bidad
ra sepihak. Biarlah, biar wanita itu tahu diri
r bermaksud mencari keberadaan Mas Hilma
ulu kamu berbuat nekad seperti itu, Wu
engar Ibu berbicara. Terlihat, Mas Hilman pun ada
pun nggak menyangka bisa semudah itu mendapa
Apa jangan-jangan yang dimaksu
maksud kalian?'' tanyaku sehi
ada di sini?'' tanya Mas Hi
apa kamu menyebut aku polos dan barang berh
kali nggak mengatakan itu, kamu mungkin salah dengar
kami sama sekali nggak membicarak
, Mas. Selama ini aku sudah cukup sabar menghadapi ka
apan Mas Hilman dan Ibu. Mereka mung
a wanita polos yang nggak mengerti apa-apa.'' Dia marah. Padahal seharusny
kejelekan istri pula. Terus tadi kamu bilang aku polos dan sebu
ri kita berantem terus. Seharusnya kamu mikir, sudah sempurna belum
h sempurna belum menjadi seorang suami sekaligus imam yang terbaik untuk istri dan anak-anakmu, sud
jar! Breng
ya. Dia melayangkan dua kali tamparan menge
ma .
pertamaku datang. Dia menol
sekali sudah mendorong
n nggak perduli, padahal sudah jelas-jelas dia sudah bertindak kasar terha
-apa, kan?'' tan
dis. Terima kasih,
ama, memangnya ada masalah
arang kamu pergi ke kamar ya ganti baju.
kali rasanya membalas perlakuan M
g. Aku menatap pada layar
Jadi ke sini?'' tanya P
nggilan pun langsung berakhir. Aku lan
*
ku nurut mungkin aku nggak akan pernah menikah dengan Mas Hilman,'
ah berada di rumah
agi, Wulan. Semuanya sudah terjadi. Apalagi kamu
ah yang aku rasakan kepada Papa. Selama ini, aku selalu menyembunyikan rasa s
kasar. Padahal, selama ini nggak pernah sekalipun kedua orang tuaku melakukan t
n dia datang membicarakan kamu, dia bilang hingga detik ini masih menunggumu,'' ujar Papa
s berakhir dengan cara yang tidak kusangka. Bima mengkonsumsi minuman keras h
melakukan hal bejad terhadap Dinar hingga persahabatan kami kandas. Sejak saat itu, aku mu
an Dinar. Tapi sekarang, Bima kembali datang dan mengatakan bahwa ia
untukmu, Wulan. Bukankah kamu
sam
subscribe dan foll