Warning : cerita ini untuk 21+ harap bijak dalam membaca Menikah bukan atas dasar cinta melainkan perjodohan membuat harus bertahan dalam kehidupan pernikahan, perjanjian yang mereka bukan atas dasar cinta melainkan hanya sebagai sahabat hidup. Kejadian demi kejadian mereka alami yang tidak mereka ketahui akan berdampak pada kehidupan masa depannya nanti. Cerita ini masa muda Wijaya sebelum bertemu Tania, perjalanan Wijaya hingga bertemu dengan cinta sejatinya.
Wijaya pria berusia 23 tahun mendapatkan berita mengejutkan dari orang tuanya karena akan dijodohkan dengan Vita yang tidak lain adalah salah satu orang terdekatnya, Wijaya sendiri memiliki sahabat yang mempunyai kebiasaan pergi ke diskotek untuk melepas penat bahkan tidak jarang sampai mabuk atau melakukan hal yang tidak semestinya meski tidak semua temannya seperti itu.
Wijaya bisa menjaga diri ketika mereka berkumpul dan selalu mendapat godaan karena hanya minum jus jeruk tiap berkumpul, sahabat mereka sudah bersama sejak lahir karena memang sekolah di sekolah yang sama sampai lulus kuliah meski berbeda jurusan. Wijaya pada dasarnya tidak pernah memilih teman di mana terdapat Yuta yang bukan dari golongan sama seperti mereka dan juga sahabat Vita yaitu Mira yang berasal dari golongan yang sama seperti Yuta.
"Jadi akan menerima perjodohan?" Regan menatap Wijaya dan Vita bergantian.
"Gak ada jalan lain selain menyetujuinya," jawab Wijaya santai menatap Vita yang hanya diam "apa kamu akan menolak?" Vita menggelengkan kepala membuat Wijaya menatap sahabatnya.
"Wow dua perusahaan besar bergabung Hadinata dan Darmajaya akan mengganti nama menjadi H&D Group akan benar terwujud," sahut Austin sambil menepuk tangan keras "selamat bagi kalian berdua" mengangkat gelasnya "selamat datang di kehidupan pernikahan."
Wijaya hanya menggelengkan kepala melihat Austin, di antara mereka hanya Austin yang sudah menikah dengan wanita pujaannya tapi sayang kehidupan pernikahan mereka penuh dengan drama di mana ibu Austin selalu melakukan penyiksaan dan membuat sang istri mengalami keguguran meski begitu sang istri tetap bertahan dalam pernikahan tersebut dan berakhir dengan kematian karena tidak kuat dengan apa yang dilakukan ibu Austin. Wijaya sedikit membayangkan bagaimana kehidupan pernikahan mereka kelak yang tanpa cinta, sanggupkah dirinya menjadi pemimpin dalam rumah tangga sedangkan dirinya saja baru saja lulus dan melanjutkan posisi sang ayah.
"Jadilah suami yang bijak jangan seperti aku, suami gagal."
Wijaya menatap Austin yang masih menyimpan duka atas istrinya tersebut karena bukan hanya kehilangan istri, cobaan pertama adalah kehilangan buah hatinya. Ibu Austin tidak menyesal sama sekali dengan apa yang dirinya lakukan dan malah menyalahkan istri Austin sebagai wanita yang tidak tahan banting, Wijaya menatap Vita yang sedang berbicara dengan Mira dimana sebenarnya Wijaya tahu jika Mira menyukai dirinya tapi sampai detik ini tidak ada perasaan sedikit saja pada mereka berdua. Pandangan Wijaya mengarah pada Yuta yang berbicara dengan Regan dimana saat ini berbicara mengenai pekerjaan yang mereka kerjakan, Regan selalu membantu Yuta dalam keadaan apa pun meski bermulut pedas tapi hati Regan sangat baik. Yuta selalu menjadi tempat mereka semua mendapatkan jawaban atas permasalahan yang dialami masing – masing, di antara semua Yuta selalu memiliki solusi yang baik bagi semuanya. Wijaya sendiri tidak meminta bantuan Yuta mengenai masalah ini karena solusinya hanya satu harus diterima.
"Wanita itu cantik?" Austin menunjuk wanita yang sedang berbicara dengan temannya "kalau aku dekati akankah bernasib seperti Hera?"
"Dirimu perlu ke psikolog mengobati rasa trauma," ucap Regan seketika "lupakan masa lalu dan rubah semua kebiasaan kamu yang apa kata ibu, hell kamu pria yang harus tegas di mana bukan berarti melawan ibu akan durhaka."
Mira mengangguk "kalau kamu nggak tegas maka nggak akan ada wanita yang bisa bertahan dengan ibumu."
Austin menatap Mira sedih "sayangnya ibuku hanya mau kamu menjadi menantunya bukan yang lain."
Semua yang ada di sana memandang Austin dan Mira bergantian karena terlalu terkejut dengan kenyataan yang ada mengenai mereka, Wijaya selama ini mengira Mira menyukai dirinya meski tahu jika Regan menyukai Mira. Perkataan Austin mengenai ibunya hanya ingin Mira yang menjadi menantu hal baru yang di dengar oleh mereka, saat ini mereka berempat hanya saling memandang sedangkan kedua orang tersebut langsung diam sibuk dengan pemikiran masing – masing.
"Aku pulang," ucap Austin sambil berdiri "jangan lupa undangannya."
Austin berjalan meninggalkan mereka yang masih terdiam dengan perkataan Austin, ketiga pria ini juga tidak tahu harus mengatakan seperti apa pada Mira karena ini situasi pertama kali yang mereka alami. Wijaya menatap Vita yang masih tampak terkejut dengan segera mendekatinya, gerakan yang tiba – tiba membuat Vita terkejut dan dengan bahasa isyarat meminta untuk Vita segera keluar dari tempat ini dan dapat Wijaya lihat jika Vita hanya mengangguk mengikuti permintaannya.
"Kalian akan pulang?" Mira menatap Wijaya dan Vita bergantian "aku bareng."
"Kamu pulang sama kita," suara Regan menghentikan gerakan kepala Vita dengan memberi kode pada Wijaya.
"Kita berdua harus bicara mengenai perjodohan ini dan lagi pula ini sudah malam di mana orang tua Vita akan mencari anaknya," jawaban Wijaya membuat Vita menatap tajam.
Wijaya memberikan isyarat pada Vita untuk ikut dirinya keluar dari diskotek ini, dalam perjalanan tidak ada pembicaraan sama sekali karena memang pada dasarnya mereka tidak suka membicarakan hal yang tidak terlalu penting untuk dibahas, Wijaya sangat tahu jika Vita menginginkan dirinya membahas mengenai permasalahan sahabatnya tapi Wijaya sendiri malas mencampuri urusan yang bukan miliknya.
"Ibu Austin pernah bicara denganku minta bantuan agar Austin menikahi Mira sebelum memutuskan menikahi Hera," ucap Vita tiba – tiba "cinta tidak bisa dipaksa karena Mira sangat mencintaimu, lantas kehidupan pernikahan seperti apa yang akan kita jalani nantinya?."
Wijaya mencerna perkataan Vita yang hampir sama dengan pemikirannya tadi "pernikahan bukan hanya tentang cinta bukan?" Wijaya melirik sekilas "kedua orang tua kita berhasil melakukannya dan awet sampai sekarang."
Vita mencibir "apa yang terlihat selamanya tidak akan sama dengan kenyataan."
Wijaya menatap Vita bingung atas apa yang dibicarakannya "apa maksudnya?"
"Apa kamu merasa orang tua kita selama ini baik – baik saja dengan pernikahannya?" Wijaya tidak menjawab pertanyaan Vita "kita sama – sama hidup sebagai anak tunggal meski bukan anak manja tapi aku cukup tahu apa yang mereka rasakan baik itu orang tuaku atau kamu sekali pun, hanya saja posisi sebagai anak tidak bisa melakukan hal tersebut."
"Selama ini dari penglihatanku semua baik – baik saja," ucap Wijaya ketika melihat bagaimana kedua orang tuanya.
"Terserah dari pandanganmu," ucap Vita sambil mengangkat bahu "kamu perlu tahu bagaimana mereka suatu saat."
Pembicaraan mengenai kedua orang tua dan permasalahan Mira dihentikan oleh Vita karena merasa tidak ada jawaban dari Wijaya sedangkan Wijaya sendiri memikirkan apa yang Vita bicarakan mengenai apa yang tampak tidak seperti apa yang terjadi di dalamnya. Wijaya membenarkan perkataan Vita terutama kondisi dirinya saat ini yang harus menerima perjodohan dengan Vita tanpa adanya cinta di antara mereka berdua.
"Pernikahan kita hanya pernikahan bisnis tapi aku ingin pernikahan ini sekali dalam seumur hidup dan akan berusaha menjadi pasangan sesuai apa yang kamu harap dan impikan, pernikahan butuh kerja sama kedua belah pihak jadi aku harap kita bisa bekerja sama."
Janda, tidak ada orang yang mau jadi janda. Setiap orang ingin pernikahannya berhasil, tapi keinginan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Dona mengalami itu semua, menikah dengan pria yang suka melakukan kekerasan bahkan pada saat berhubungan intim. Fandi, pria yang sudah seharusnya menikah tapi kenyataan tidak semudah itu. Kepercayaan dengan wanita berkurang setelah wanita yang dicintainya lebih memilih menikahi kakaknya karena hamil. Fandi dan Dona yang mengalami masa lalu sulit bertemu secara tidak sengaja, kejadian demi kejadian membuat mereka dekat. Akankah mereka saling membuka hati satu sama lain?
Dihukum jadi pacar? Indira benar-benar tidak menyangka akan mendapatkan hukuman aneh dari senior yang menurut informasi suka gonta ganti pasangan. Tidak tahu alasan jelas tentang hukuman, tidak berani menolak membuat Indira terjebak dengan hukuman ini bersama seniornya, Fajar. Memberikan hukuman aneh pada mahasiswi baru membuat Fajar menganggap sebagai obat traumanya. Menjalin hubungan dengan beberapa perempuan tidak membuat Fajar sembuh, tapi berbeda saat bersama dengan Indira. Tidak mengetahui masalah masing-masing membuat Fajar dan Indira menjalin hubungan sesuai dengan jalannya, selayaknya hubungan pada umumnya mampu membuat mereka dewasa. Apakah Fajar memang serius dengan perasaannya atau menganggap Indira sebagai obat traumanya? Akankah mereka berdua terbuka dengan semuanya?
Tania, merasa bahagia saat Yudi pacarnya dari sekolah menengah menikahinya. Berjuang bersama mendapatkan restu, menemani di saat tersulitnya dan ternyata menjebak dirinya. Yudi menjual Tania kepada Galih, bosnya. Tania harus menemani Galih bertemu dengan investor perusahaan dan pastinya melayani orang tersebut. Pertemuannya dengan Wijaya, tidak lain adalah investor perusahaannya membuat Tania mendapatkan cinta. Wijaya membantu Tania dalam menghadapi segala permasalahannya dengan Yudi, segala cara dilakukan agar proses mereka berjalan cepat. Mereka menikah setelah semuanya selesai, tanpa menunggu waktu lama Tania langsung hamil. Pernikahannya berjalan dengan lancar berbeda saat dulu bersama dengan Yudi. Apakah benar pernikahan mereka berjalan lancar? Tidak adakah masalah dalam kehidupan pernikahan mereka? Sejauh mana mereka menghadapi godaan dari sekitar di pernikahan mereka?
Dila, anak seorang pendiri salah satu pondok pesantren, Gus Wirto, ditaarufkan dengan salah satu santri. Namanya Fabian, mantan pecandu obat-obatan yang sengaja dikirim ke pesantren untuk menjadi pribadi lebih baik. Dila jadi ragu dengan perjodohan tersebut, terlebih lagi Dila sudah memiliki sosok lelaki idaman, yakni Prima, seorang hafiz Quran yang shaleh dan santun. Berbanding terbalik dengan Fabian. Dila ingin berkata jujur pada orang tuanya tapi tidak bisa dilakukan, keinginan kuat untuk keberhasilan proses taaruf ini membuat Dila tidak bisa berbuat banyak, segala cara sudah dilakukan agar batal dan selalu gagal. Saat Dila menyetujui semuanya rahasia Fabian terbuka satu per satu membuat dirinya terkejut. Lantas apa Dila akan tetap dengan keputusan menerima taaruf? Sejauh mana Fabian bisa berubah dari ketergantungan?
Cerita Dewasa! 21+ Emma gadis berusia tiga puluh tahun yang baru saja diterima bekerja di perusahaan H&D Group harus berhadapan dengan pria yang bernama Devan anak pertama dari pemilik H&D Group, kehidupan mereka berdua baik – baik saja hingga kejadian di Kalimantan saat mereka berada disana selama tiga bulan. Emma yang memiliki tunangan dan Devan yang memiliki istri dengan sengaja melakukan pernikahan disana agar apa yang mereka perbuat sah dihadapan banyak orang. Perjanjian mereka perbuat bahwa pernikahan mereka akan berakhir jika Emma menikah dengan tunangannya, pernikahan yang awalnya hanya untuk menghalalkan perbuatan mereka secara perlahan mengubah semuanya dimana Emma secara diam – diam mencintai Devan dan begitu pula sebaliknya. Akankah Devan terbuka pada istrinya? Atau Emma yang akan menerima Devan apa adanya dengan menjadi istri kedua?
Untuk memenuhi keinginan terakhir kakeknya, Sabrina mengadakan pernikahan tergesa-gesa dengan pria yang belum pernah dia temui sebelumnya. Namun, bahkan setelah menjadi suami dan istri di atas kertas, mereka masing-masing menjalani kehidupan yang terpisah, dan tidak pernah bertemu. Setahun kemudian, Sabrina kembali ke Kota Sema, berharap akhirnya bertemu dengan suaminya yang misterius. Yang mengejutkannya, pria itu mengiriminya pesan teks, tiba-tiba meminta cerai tanpa pernah bertemu dengannya secara langsung. Sambil menggertakkan giginya, Sabrina menjawab, "Baiklah. Ayo bercerai!" Setelah itu, Sabrina membuat langkah berani dan bergabung dengan Grup Seja, di mana dia menjadi staf humas yang bekerja langsung untuk CEO perusahaan, Mario. CEO tampan dan penuh teka-teki itu sudah terikat dalam pernikahan, dan dikenal tak tergoyahkan setia pada istrinya. Tanpa sepengetahuan Sabrina, suaminya yang misterius sebenarnya adalah bosnya, dalam identitas alternatifnya! Bertekad untuk fokus pada karirnya, Sabrina sengaja menjaga jarak dari sang CEO, meskipun dia tidak bisa tidak memperhatikan upayanya yang disengaja untuk dekat dengannya. Seiring berjalannya waktu, suaminya yang sulit dipahami berubah pikiran. Pria itu tiba-tiba menolak untuk melanjutkan perceraian. Kapan identitas alternatifnya akan terungkap? Di tengah perpaduan antara penipuan dan cinta yang mendalam, takdir apa yang menanti mereka?
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Setelah menyembunyikan identitas aslinya selama tiga tahun pernikahannya dengan Kristian, Arini telah berkomitmen sepenuh hati, hanya untuk mendapati dirinya diabaikan dan didorong ke arah perceraian. Karena kecewa, dia bertekad untuk menemukan kembali jati dirinya, seorang pembuat parfum berbakat, otak di balik badan intelijen terkenal, dan pewaris jaringan peretas rahasia. Sadar akan kesalahannya, Kristian mengungkapkan penyesalannya. "Aku tahu aku telah melakukan kesalahan. Tolong, beri aku kesempatan lagi." Namun, Kevin, seorang hartawan yang pernah mengalami cacat, berdiri dari kursi rodanya, meraih tangan Arini, dan mengejek dengan nada meremehkan, "Kamu pikir dia akan menerimamu kembali? Teruslah bermimpi."
Untuk membayar hutang, dia menggantikan pengantin wanita dan menikahi pria itu, iblis yang ditakuti dan dihormati semua orang. Sang wanita putus asa dan kehabisan pilihan. Sang pria kejam dan tidak sabaran. Pria itu mencicipi manisnya sang wanita, dan secara bertahap tunduk pada nafsu adiktif. Sebelum dia menyadarinya, dia sudah tidak dapat melepaskan diri dari wanita tersebut. Nafsu memicu kisah mereka, tetapi bagaimana cinta bersyarat ini akan berlanjut?
Pada hari ulang tahun pernikahan mereka, simpanan Jordan membius Alisha, dan dia berakhir di ranjang orang asing. Dalam satu malam, Alisha kehilangan kepolosannya, sementara wanita simpanan itu hamil. Patah hati dan terhina, Alisha menuntut cerai, tapi Jordan melihatnya sebagai amukan lain. Ketika mereka akhirnya berpisah, Alisha kemudian menjadi artis terkenal, dicari dan dikagumi oleh semua orang. Karena penuh penyesalan, Jordan menghampirinya dengan harapan akan rujuk, tetapi dia justru mendapati wanita itu berada di pelukan seorang taipan yang berkuasa. "Ayo, sapa kakak iparmu."