a berdua sepakat untuk menjalani pernikahan seperti pasangan pada umumnya entah itu pernikahan bisnis se
ung makan di salah satu tempat dengan pelanggan yang bisa dibilang tidak pernah berhenti, di samping itu Vita juga mempunyai s
dapatkan pria yang melebihi Wijaya. Orang tua mereka berdua dari awal ingin menggabungkan perusahaan dan beberapa kerja sama yang selama ini terjadi agar tetap baik dalam kerjasama dimana solusinya adalah menikahkan anak mereka adalah tujuan akhirnya. Wijaya tahu jika kedua orang tu
p Vita ketika mobil Wijaya berhenti
a "Bobby si playboy itu?" Vita mengangguk "dia t
atapan memohon "meski kita belum resmi tapi setidaknya mereka s
u yakin aku yang gantikan?" Vita mengangguk mantap
ya "biarkan Yuta dan Reg
lum menikah sudah me
ersikap baik, kecuali Wijaya yang memang tidak merokok dan minum. Semua berubah ketika Hera meninggal dunia kehidupan Aus
kan kepala "baik hati – hati dan jangan lupa untuk bertemu Bob
na rumah tangga mereka nantinya. Wijaya hanya bisa berdoa semoga rumah tangga mereka baik – baik saja karena dirinya hanya ingin pernika
nya bisa dimiliki oleh orang yang mempunyai uang dan Wijaya beruntung lahir dari keluarga yang berkecu
sepenuhnya di rumah. Wijaya menatap tidak percaya atas kehadiran orang tuanya di meja makan, Eve sang ibu menatap Wijaya dengan tersenyum dan meminta bergabung bersama meski ragu dirinya tetap mela
tuk berubah bukan?" Felix sang ayah menatap Wijaya tajam yang langsung dijawab dengan gelengan kepala
ekali. Beberapa bulan lagi pernikahan mereka akan terlaksana baik Wijaya maupun Vita tidak terlibat dalam rencana pernikahan atau lebih tepatnya Wijaya yang tidak terlibat, semua urusan pernik
bby?" Wijaya menatap Felix dan menganggu
a tersebut. Felix berdiri setelah menjelaskan semuanya dan menepuk bahu Wijaya singkat agar bisa melaksanakan apa yang dikat
ekecil ini," sambil menggerakkan tangannya "Vita bilang sama
hal aku masih perlu ban
tangan Wijaya "naluri orang tua itu gak pernah salah dan alasan Vita menyerahkan padamu agar bisa menjadi istri sepenuhnya
gin segera memiliki anak maka dia memutuskan untuk berhenti padahal aku gak masalah jika
rti ibu yang selalu menduk
dengan putra sendiri?," Wijaya menatap Felix yang seolah cemburu dengan kedekatan dirinya dan